DUA

794 91 14
                                    

Haechan berjalan santai masuk kedalam gedung sekolah. Ia melirik arloji yang bertengger dilengan kirinya.

06:27

Masih ada waktu satu jam lagi sebelum bel masuk berbunyi. Sebenarnya bukan tanpa sebab Haechan datang pagi-pagi buta kesekolah.

Tolong jauhkan segala pemikiran kalian jika kalian mengira Haechan akan mengerjakan PR disekolah atau ingin membersihkan kelas, atau Haechan memang anak yang rajin yang dengan senang hati datang pagi-pagi buta kesekolah.

Salah besar, Haechan tidaklah serajin itu.

Haechan datang lebih awal kesekolah untuk melihat Mark yang biasanya juga datang cepat kesekolah. Bagi Haechan waktu seperti inilah yang tepat untuk leluasa memperhatikan Mark. Karena teman-teman Mark pasti belum datang.

Pria berkulit tan itu celingak-celinguk mencari keberadaan kakak kelas idamannya.

"Dikelasnya kali ya." Gumam Haechan.

Jadinya Haechan mampir terlebih dahulu kekelas untuk meletakkan tasnya dibangku. Terlihat kelas masih kosong, dirinya lah yang pertama hadir.

Lalu, Haechan keluar dari kelas untuk jalan-jalan menyusuri sekolah sekaligus mencari keberadaan Mark.

Tak jauh berbeda dengan kelasnya, keadaan sekolah juga masih sangat sepi. Hanya ada beberapa murid yang duduk dikantin untuk sarapan.

Citt!!

Suara decitan sepatu itu keluar ketika ia menghentikan langkahnya didepan kelas Mark. Haechan melihat doinya tengah mendengarkan musik dengan earphone menempel dikedua telinganya.

Kedua sudut bibir Haechan terangkat memperhatikan wajah damai Mark. Ya, beginilah keseharian Haechan. Memperhatikan orang yang ia sukai dari jauh. Sebenarnya bisa saja Haechan menghampiri Mark sekarang juga dan mengungkapkan perasaannya. Tapi ia takut.

Ia takut Mark akan merasa risih,  menjauhinya, dan bahkan akan menganggapnya aneh mengingat Mark itu straight. Semua mantannya adalah wanita. Pasti akan sangat aneh baginya mengetahui jika seorang pria seperti Haechan menyukainya.

Setelah cukup mengagumi wajah tampan itu, Haechan perlahan mengeluarkan ponselnya dari saku. Ia menekan icon kamera di ponselnya dan mengarahkannya ke Mark.

Cekrek

Setelah itu ia tersenyum puas melihat hasil jepretannya.

"Babay kak Mark." Haechan berujar pelan melambaikan tangannya lalu berlalu pergi sebelum ada yang melihatnya.

" Haechan berujar pelan melambaikan tangannya lalu berlalu pergi sebelum ada yang melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

fullsun.ct

ct

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECOND ACCOUNT || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang