Seoul, 28 Juli 1995
JENNIE POV
Aku tersenyum memandang wajahnya yang serius dan lengannya yang mengusap keringat di pelipis ku
"lelah? ayo istirahat disini sebentar" ucapnya
Ia menyandarkan sepedanya di pohon kemudian menarik lembut pergelangan tanganku untuk duduk di bawah pohon
"cuaca hari ini sangat panas" ucapku
Ia tersenyum dan mengipasi wajahku dengan telapak tangannya,
Aku tertawa dengan sikap manisnya, cuaca tidak pernah buruk selagi ia bersamaku
"Lisa, aku mencintaimu, sangat!" ucapku menatap mata obdisian miliknya
"I love you too, Jennie" ucapnya lembut dan tersenyum
Senyum manis yang tidak pernah bosan kupandang
.
.
"Sttt sudah jangan menangis..kita masih bisa bertukar surat dan bertemu" ucapnya yang mengelus lembut rambutku"kumohon kuliah disini saja..hiks..aku tidak ingin jauh denganmu. Seoul sangat jauh, kumohon..hiks..Lisa.." aku terus menangis dipelukannya
"Jika hari libur nanti, kau bisa pergi ke Seoul atau aku yang pergi ke busan. Aku akan sering mengirim surat dan mengabarimu. Aku tidak ingin kita terputus oleh jarak" Lisa
Aku mengangguk pelan walau hatiku tetap tidak ingin Lisa pergi jauh.
.
.
.
To: JennieJennie, my love. Bagaimana kabarmu? kuharap kau selalu tersenyum dan jangan pudarkan senyum itu sebab aku akan merasa sedih. Aku sangat merindukan mu, aku ingin cepat menyelesaikan pendidikanku. Bertemu denganmu dan hidup bersamamu. Selalu ingat bahwa aku mencintaimu. Tidak sedetikpun aku memikirkan orang lain, bahkan tidak pernah terlintas pikiran untuk mencari penggantimu. Aku sangat mencintaimu, dan aku percaya bahwa rasaku terbalas.
28 September 1995, Aku akan pergi ke busan. I miss you so much it hurts.
Your Love,
Lisa LeeAku menangis setelah membaca surat darinya
Lisa, aku juga sangat merindukan mu.
To: Lisa
Lisa, jangan khawatirkan aku. Disini, aku baik-baik saja. Aku pun fokus mengejar mimpiku. Ah..perlu kamu tahu bahwa aku menemukan hobi baruku yaitu melukis. Aku ingin bisa melukis wajahmu, wajah yang selalu aku rindukan. Aku mencintaimu, Lisa Lee
Your Love,
Jennie KimSeperti itulah aku dan Lisa yang selalu terhubung melalui surat. Terkadang aku menggunakan Telephon umum untuk menghubunginya. Aku tidak menghubunginya setiap hari karna aku tidak ingin menganggu konsentrasinya dalam belajar
.
.
.
28 September 1995,
Hari pertama bertemu setelah menjalin hubungan jarak jauhAUTHOR POV
Jennie menunggunya, di kursi taman tempat mereka menghabiskan waktu. Di bawah pohon dan menghadap danau,Pikirannya melayang merencanakan cerita apa saja yang akan disampaikan pada kekasih,
cekrek
Bunyi kamera membuat Jennie tersadar dari lamunannya,
Ia membalikan badan dan melihat orang yang ditunggunya sedang tersenyum dan melebarkan kedua tangannya meminta pelukan,
Jennie tersenyum lebar dan berlari ke arah Lisa, memeluk erat tubuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Us [Jenlisa Oneshots]
Short StorySetiap pertemuan memiliki makna, seperti halnya dua insan yang bertemu kemudian bertukar cerita dan berakhir bersama, dan ada kalanya sebuah cerita tidak seirama. Namun jika sudah ditakdirkan untuk bersama, maka bersama hingga selamanya. 📍Credit p...