Minggu 21, November 2021

2 0 0
                                    

Ini kali kedua ku menulis, selayak buku harian. Aku tak tahu harus berbicara dengan siapa. Namun malam ini seperti biasanya aku menangis lagi.

Aku semakin menjadi bodoh dan naif meskipun aku tak ingin. Semakin aku memahami diriku semakin gila lah diriku.

Seharusnya aku tak memiliki sifat seperti ini? Aku sulit merubah nya lagi, kenapa aku harus berada di fase yang sama lagi.

Perbedaannya aku tak benci manusia lagi, namun aku tetap tak bisa menjadi teman dengan mereka.

Apakah kalian tahu aku memiliki kepribadian yang sangat tak Kusuka. Bukankah seharunya aku punya ambisi? Namun nya aku tidak, mengapa aku begitu pasrah padahal aku bisa mengubah semuanya.

Meskipun aku pernah berpikir memanfaatkan kelemahan ku. Namun sekali lagi, aku sama sekali tak punya ambisi.

Aku benar benar lelah, aku selalu memikirkan apa yang tidak perlu kupikirkan. Bahkan hal kecil pun aku selalu terbebani.

Sifat yang tak berguna, plin plan, dan hidup seperti mayat hidup. Lebih tepatnya ikan kecil yang mengikuti arus. Selayaknya mayat ikan yang sama sekali tak punya niat untuk berjuang.

Betapa aku membenci diriku yang seperti ini. Padahal aku hanya ingin pergi jauh tapi seakan aku tak mampu. Kenapa keinginan sederhanaku saja tak pernah aku gapai.

Aku benci diri ku, aku harap suatu saat aku bisa berubah menjadi sesosok yang berkebalikan dengan sifat ku kali ini. Aku ingin lebih hidup.

Aku hanya ingin pergi, apa aku boleh.

Yah aku akan pergi meski tak boleh. Aku akan mempersiapkan semuanya terlepas jika semua orang bertanya tanggung jawabku,baku akan menjawab. Bagaimana dengan mereka yang pergi lebih dulu dari pada aku? Bagaimana dengan orang orang dewasa disini yang sengaja melempar tanggung jawab padaku hanya aku sedikit lebih betah menetap?

Jangan bicara tanggung jawab? Jika anda hanya menjadi pengecut. Selalu menghindar lalu mengaggap semua tak terjadi apa apa.

Saya bukan angin lalu lalang, saya juga butuh untuk hidup. Meski tak jauh lebih baik dari hidup saya saat ini, saya juga punya harapan untuk bahagia. Meskipun harapan itu hanya segelintir debu. Aku akan mencobanya. Maka jangan bilang saya egois hanya karena saya ingin pergi, apa bedanya anda dengan saya yang melarang saya untuk bahagia. Yah bisa dibilang hidup saya disini tidak baik baik saja, saya diam dan menyimpan luka. Jadi jangan membuat saya semakin berada di posisi bersalah. Ini juga tugas anda sebagai seseorang yang telah dewasa.

22;38

~kh~

diary of my dailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang