Kau tahu mengapa aku meng-invite bbm Kayla? Aku mencintainya.
Kok bisa?
Begini ceritanya,
Shafa sering menceritakan kehidupannya disekolah semenjak dia di Junior High School dulu. Katanya, dia tak punya teman. Karena dia sangat cupu. Sampai akhirnya, ada yang mau berteman dengan dia. Ya, siapa lagi kalau bukan Kayla? Kayla yang telah mengubah hidup Shafa. Yang tadinya tak ada semangat sama sekali, menjadi sangat ceria.
Asal kau tahu, Shafa dulu sangat cupu. Nerd, Bodoh, Jerawat dimana mana, Pendek. Sangat buruk ya, kan?
Poor you, Shafa!Tapi semuanya berubah. Saat Kayla hadir di hidup Shafa. Kayla yang mengajarinya semua mata pelajaran, yang me-makeover dirinya sampai menjadi sangat cantik. Aku pun sempat tidak percaya dia adalah Shafa.-.
Haha.
Dia juga sering mengajak Shafa olahraga bersama, dan mengubah Shafa menjadi seperti saat ini. Shafa yang pintar, cantik, dan tinggi.
Kayla hebat, ya? Kuakui iya. Dia hebat. Sangat hebat.
Diapun tanpa pamrih membuat Shafa seperti itu. Mama Kayla pun menganggap Shafa seperti anaknya sendiri.Sampai suatu saat, aku memaksa Shafa untuk memaksa Kayla—Kok jadi paksa paksaan?!— untuk membuat Blackberry Messenger atau yang lebih kalian kenal sebagai BBM. Shafa mengiyakan.
Kau tahu betapa senangnya aku saat itu?
Sangat.Saat Shafa mem-broadcastkan pin milik Kayla akupun bergegas meng-invitenya.
Aku pun tak segan untuk menyapanya duluan. Dan kita menjadi sedekat ini kan? Terimakasih Shafa.
Oh ya, kira kira begini dialog-ku dengan Shafa.
Luke: PING!!!
Shafa: Apaan jir berisik lu
Luke: Boleh minta tolong gak? Cantik deh.
Shafa: Najis bilang cantik kalo ada maunya doang. Mampus aja luLuke: Yakin ikhlas kalo gue mampus? Paling lu yang pertama nangis nangis.
Luke: Btw boleh, ye? Tolongin gue kek sekali sekali.Shafa: Najis nangisin orang kayak lu.
Shafa: Emang lu mau minta tolong apaan? Beliin gue penny board tapi.Luke: Jahat banget si lu Shaf.
Shafa: Bodo amat. Buruan ah bilang lama bet lu kek siput najisin!
Luke: Mintain si Kayla buat bikin bbm dong, boleh ya? Masalah pennyb mah gampang!
Shafa: HAHAHAHAHAHAHAHA
Shafa: Cuma itu? Oke deh. Jangan lupa penny nya ya! I love you sepupuku yang ganteng kayak siput.Luke: Giliran ada pennyboard aja mau kan lu. Najis mana ada siput seganteng gue. Btw makasih ye.
Shafa: Sama sama bang ☺☺
Makasih balik ye. Bye!Kira kira begitulah percakapanku dengan sepupuku yang tengil itu. Di bbm pun Shafa sering menceritakan tentang Kayla padaku. Setiap hari bahkan ia menceritakan semuanya. Satu pun tak ada yang dilewatkan. (Kecuali kalo lagi mandi dan pipis.)
Berkat Shafa pula aku merasakan perasaan yang mendalam ini.
Kini, aku telah berada di Auckland. Tempat Kayla dan Shafa berada. Aku penasaran dengan muka asli Kayla. Aku pun meng-kontak Shafa untuk memberi tahu semuanya. Dan Shafa pun mengiyakan lagi. Saudara yang baik, bukan? Haha.
——
Udah panjank belomz neh? Pegel tangan w. Btw vomments dong , hargain kek usaha gue jangan jadi silent fuckin' readers. Nulis ini gak segampang bacanya lho, huhUuU. /nangis sambil bertekuk lutut ditengah hujan/
/dilemparin kerikil/AAH UDAH AH GAJE NYA.
vomments ya:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Broadcast ➳ Hemmings [au]
FanficCOMPLETED | ❝Because a Broadcast, my life became...special❞ But wait, isn't forever. Written in Bahasa Indonesia ©2015 by shasha s. All right reserved