jangan lupa tekan bintang⭐
"Permintaan Pertunangan ?"
Mulut Leonora dengan refleks terbuka beberapa detik sebelum dia tersadar dan mengatupkanya kembali. Sungguh dia tidak percaya dengan apa yang di katakan ayahnya. Bahkan jantungnya saat ini tidak dapat dirinya kendalikan bagaimana mungkin Leonora percaya hal seperti itu bukankah ayahnya saat ini tengah bercanda.
"Ayah bercanda"
Duke Leonel dan juga Duchess Liliana saling berpandangan sesaat sebelum keduanya menggelengkan kepala dan terkekeh pelan.
"Apakah ayahmu ini suka bercanda Leonora" Duke Leonel menatap anaknya penuh dengan keseriusan. Leonora akui dia melihat keseriusan dari wajah sang ayah namun itu sangat tidak mungkin bukan seorang kaisar ingin bertunangan denganya yang hanya gadis biasa bahkan diluaran sana masih banyak gadis yang lebih baik darinya untuk menjadi pasangan Alfa.
"Namun itu tidak mungkin ayah" Elak Leonora.
"Itu mungkin saja sayang percayalah, kaisar menyukaimu kau tahu itu feeling seorang ibu selalu benar".
"Aku masih tidak percaya ibu bagaimana mungkin kaisar menyukai gadis biasa sepertiku yang tidak ada apa-apanya dengan gadis di luaran sana"
"Apakah putri ayah ini tidak percaya diri" kekeh Duke.
"Ayah tidak seperti itu.
"lalu seperti apa yang putri ayah ini maksud."
Leonora terdiam tidak tahu apa yang akan dia katakan hanya saja hatinya sedikit merasa bimbang. Duke Leonel beranjak dadi tempat singgahnya menghampiri Leonora lalu mengelus kepala putrinya itu dengan penuh sayang.
"Apakah ayah menerimanya ?." Tanya nya.
"Tentu saja ayah tidak menjawab sayang, itu adalah hak mu untuk menerima atau menolaknya. Ayah tidak ingin memaksa, kau adalah putri ayah satu-satunya ayah tentu ingin melihat putri ayah ini bahagia maka putuskanlah apa yang sesuai dengan keinginanmu dan hatimu." Leonora menatap ayahnya dengan sendu.
"Lagipula ini menyangkut pasangan hidupmu, ayah tidak ingin melihat putri ayah ini bersedih nantinya jika sampai salah memilih pasangan hidup. Maka ayah akan merasa menjadi ayah yang gagal percayalah sayang, walaupun dia adalah seorang kaisar sekalipun bila hatimu tidak ingin bertunangan denganya kau jangan takut untuk menolaknya." Tutur ayahnya.
"Terimakasih ayah" Leonora terharu dengan perkataan ayahnya lalu memeluknya dengan erat. Untuk saat ini tidak salah bukan, bila dia merasa telah menjadi anak yang sangat beruntung karena memiliki ayah seperti Duke Leonel. Di dalam hati dia sangat berterimakasih karena berkat masuk ke dalam tubuh ini Leonora jadi merasakan seperti apa mendapat kasih sayang dari kedua orang tua, yang bahkan selama ini selalu Leonora impikan.
"Apakah kau menyukainya ?" Tanya Duke Leonel setelah pelukan keduanya terlepas.
Leonora menunduk lalu menggelengkan kepalanya pelan. Tentu saja dia menyukai Kaisar alfa lagipula gadis mana yang tidak menyukainya hampir semua gadis akan menyukainya namun, untuk menjadi tunanganya apakah Leonora siap.
"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang sayang, tentu kami tahu kau tengah binggung karna ini sangat mendadak dan mengejutkan bagimu. Kau masih memiliki waktu untuk memikirkanya."
"Kami harap jawabanmu tidak akan membebankanmu sayang" Sahut ibunya sembari mengelus bahu Leonora dengan lembut.
"Aku akan memikirkan nya ibu"
****
Disisi lain saat ini Alfa tengah melihat para perajurit yang tengah berlatih pedang di halaman belakang istana. Beberapa menit yang lalu pun dia juga ikut serta menguji para perajurit nya secara langsung dengan melawan satu persatu demi mengetahui seberapa tangkas mereka tentu dia tidak ingin memiliki perajurit yang lemah.
Keringat bening bahkan masih bercucuran didahinya namun alfa tidak perduli itu.
Seorang lelaki menghampirinya dan berhenti tepat di belakangnya lalu menunduk hormat dia Ramond ajudan kepercayaanya. "Salam yang mulia"
Tanpa berbalik badan Alfa hanya meliriknya sekilas "Kau sudah melakukan apa yang ku perintahkan ?."
"Sudah yang mulia, saya sudah menyampaikanya kepada Duke Leonel."
"Lalu apa jawabanya. "
"Duke Leonel berkata tidak ingin menjawab begitu saja Duke ingin lady Leonora memilih pasangan hidupnya sendiri tanpa paksaan dan Ingin lady Leonora memutuskan secara langsung untuk menerima atau menolak pertunangan dengan anda"
"Baiklah Aku akan memberikanya waktu" Gumam Alfa, pandanganya menerawang membayangkan rupa gadis itu ketika saat bertemu denganya. Alfa tersenyum samar entah mengapa hanya membayangkan wajah Leonora sudah membuat jantungnya berdebar cepat. Dia tidak tahu apa yang ada dalam diri gadis itu hingga membuatnya sangat tertarik padanya.
Hanya Leonora gadis yang mampu membuatnya sangat tertarik. Di luaran sana beratus-ratusan bahkan beribu-ribu gadis yang lebih cantik dari Leonora namun, mengapa tidak ada satupun yang menarik perhatianya selain gadis itu.
"Yang mulia"
"Hemm"
"Maaf saya lancang yang mulia, Apakah anda mencintai lady Leonora" Tanya Ramond tanpa takut.
Sesaat Alfa terdiam, dia berfikir. Benarkah dirinya mencintai gadis itu, benarkah rasa ketertarikanya pada gadis itu bisa di sebut cinta. Dia rasa ketertarik dengan rasa cinta berbeda itulah menurut Alfa.
"Mungkin Aku hanya menyukainya"
"Jika anda hanya menyukainya mengapa anda ingin bertunangan dengan lady Leonora yang mulia" Tanya Ramond membuat Alfa menerawang pertemuanya dengan para mentri beberapa jam yang lalu.
Flash Back on
"Yang mulia kami rasa sudah waktunya anda memilih pasangan untuk di jadikan sebagai permaisuri anda"
"Benar yang mulia saya rasa juga begitu"
Alfa mengernyit akan pernyataan sang mentri lancang sekali mereka mengatur hidupnya bahkan menyuruhnya untuk mencari pasangan yang itu adalah hak dia untuk mempunyai pasangan atau tidak.
"Kalian lancang sekali menyuruhku mencari pasangan"
"Maaf yang mulia kami tidak bermaksud memerintah anda namun kami hanya menginggatkan anda"
"Bukankah mempunyai pasangan atau tidak itu adalah hak ku" Bantah nya.
"Itu memang hak anda untuk memilih yang mulia namun saat ini posisi permaisuri kosong. Bagaimana mungkin seorang pemimpin kekaisaran tidak memiliki permaisuri"
"Jika Anda masih belum memiliki permaisuri rakyat pasti akan menganggap anda adalah kaisar yang cacat tanpa pasangan, lagipula bagaimana anda akan melahirkan seorang penerus kekaisaran berikutnya setelah anda, bila anda tidak mempunyai pasangan."
"Kau mengejek ku ?" Geram nya.
"Saya tidak selancang itu yang mulia, hanya saja kemungkinan tersebut akan terjadi bila anda belum juga mempunyai permaisuri."
Flash Back off
Setelah pertemuan itu entah mengapa hanya gadis itu yang muncul dalam fikiran Alfa. Bahkan tidak menunggu lama langsung saja dia berinisiatif mengirim Ramond ajudan kepercayaan untuk menyampaikan permintaan pertunangan untuk Leonora.
Bahkan Ramond saat itu sempat di buat terkejut akan titah Alfa padanya yang tiba-tiba.
Tanpa mereka sadari tidak jauh dari sana seorang telah menguping pembicaraan tersebut. Dia tersenyum penuh arti kemudian berlalu begitu saja untuk melaporkan apa yang barusan telah dia dengar.
______________________
To Be Continued🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐦𝐩𝐞𝐫𝐨𝐫'𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐫
FantasySemua bermula ketika Leonora membaca novel yang dulu mendiang neneknya karang Hinga membuatnya sampai ketiduran. Namun begitu Leonora bangun dia sadar bahwa ini bukan dunia asalnya. Leonora Ve Almortaza itu bukan namanya namun nama itu adalah nama d...