8. Harapan

197 26 2
                                    

"Oh Sinarbot."

"Kau tau dimana kami bisa menemukan nya?" tanya BoBoiBoy

Apang kembali duduk, melihat itu BoBoiBoy dan kawan-kawan juga mengikutinya. Musicbot? Jangan tanya, dia sedang bermanja-manja di pelukan Gopal.

Mata Apang menerawang ke langit redup, selalu tampak sama setiap waktunya. "Untuk apa mencari Sinarbot?"

"Untuk meningkatkan kuasa BoBoiBoy cahaya." celetuk Gopal.

"Hei! Kenapa kau bagitau?" geram Fang menatap tajam Gopal

"Alah, Apang bukan jahat pun." santai Gopal

"Dulu saat aku masih di Quabaq," mereka mentap Apang yang bercerita. "Tok guru bercerita dia mendapatkan kuasa dari Power Spera Kristalbot. Tok guru bilang sahabat nya mendapatkan Sinarbot. Tapi kuasa yang diberikan Sinarbot membuat dia tamak. Tok guru bilang sahabatnya itu sudah dikalahkan tetapi Sinarbot menghilang entah kemana. Karena itu aku kemari, aku ingin mencari Sinarbot.

Saat sampai di planet ini aku tidak langsung menemukan Sinarbot. Setelah beberapa waktu mencari di planet ini, aku menemukannya. Sinarbot di jaga raksasa gugura, aku tidak sekuat itu untuk mengalahkannya. Namun, beberapa waktu setelah itu aku melihat kapal angkasa mendarat disini. Disana keluar alien berwarna hijau, memakai topi dan kacamata kecil di satu matanya. Tubuh alien itu berisi seperti Gopal tapi lebih besar. Alien itu mengalahkan raksasa gugura dengan bantuan power Spera berwarna biru." cerita Apang

"Lalu Sinarbot?" tanya Fang

"Alien itu membawa Sinarbot, aku sempat mendengar dia akan menjual Sinarbot."

Setelah mendengar cerita Apang, BoBoiBoy dan kawan-kawan memikirkan siapa alien itu?

"Mungkin kah—" Fang menggantungkan kalimat nya, sepertinya alien satu ini.

"Kau tau siapa alien itu Fang?" tanya BoBoiBoy di jawab anggukan oleh Fang.

"Apang, tadi kamu bilang planet Quabaq kan?" tanya Ying dengan nada cepat. Apang mengangguk, "tok gurumu... Tok Kasa?"

"Iya, kalian kenal?"

"Eh tok kasa? Bagaimana aku tidak sadar?" gumam Gopal

"Tok kasa juga pernah menjadi guru aku." jawab BoBoiBoy

"Benarkah? Wah berarti aku seniormu!" girang  Apang.

"Jadi sekarang kita harus mencari alien yang menangkap sinarbot dulu?" Fang mengembalikan pembicaraan mereka ke topik awal

"Kau tau siapa yang sudah menangkap sinarbot?" BoBoiBoy menatap penuh harap pada pemuda bersurai ungu

"Aku tidak yakin," Fang memperbaiki letak kacamatanya, "dari ciri-ciri yang Apang katakan, mungkin itu adalah Gigimo."

"Bukannya Gigimo sudah ditangkap?" Yaya mengingat kejadian beberapa bulan lalu saat Fang, BoBoiBoy dan Gopal membawa Gigimo kedalam pesawat angkasa mereka yang tengah rusak.

"Haah, bagaimana dia bisa menangkap sinarbot?" tambah Ying

"Saat Retakka menyerang stasiun angkasa TAPOPS, beberapa tahanan berhasil kabur. Termasuk Gigimo dan juga menurut data, tahanan yang kabur juga mencuri power spera jadi kemungkinan alien yang dilihat oleh Apang adalah Gigimo." jelas Fang

Apang yang tidak tau apa yang mereka bicarakan hanya diam memperhatikan. Sesekali ia melirik Musicbot yang masih bermanja dengan Gopal, sepertinya power spera itu menyukai Gopal.

"Baiklah kalau begitu ayo kita ke planet Junberg sekarang!" seru Gopal semangat, tidak sengaja Musicbot di pangkuannya terlempar. Begitu menyadari apa yang dia lakukan pada power spera manja itu, Gopal hanya tertawa canggung sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Musicbot yang terlempar langsung menangis histeris layaknya anak kecil yang di rebut permennya. Ia langsung pergi kepelukan Apang.

"Ish tak baik kau ni Gopal!" tegur Yaya

"Yelah, aku minta maaf."

"Pang, bagaimana jika kau ikut kami?" tawar ochobot

"Boleh kah?"

"Mesti lah boleh, kau kan sahabat baru aku." Gopal merangkul pundak Apang. Tentu saja alien itu tidak masalah, dengan senang hati menyertai pasukan BoBoiBoy. Lagipula Apang sudah berbulan-bulan berada di planet ini.

***

"Ambilkan aku air." perintah alien berkulit biru tua dengan corak biru cerah. Alien yang menyerupai manusia membawakan secangkir air. "Kau boleh pergi."

Alien menyerupai manusia itu pergi ke ruangan lain. Diruangan itu juga ada alien dengan ras sama.

"Sudah mendapat kabar dari Sai?" tanya alien yang baru saja sampai

"Belum, aku rasa dia belum bertemu mereka, kapten."

"BoBoiBoy harus cepat mendapatkan kuasa Gamma nya. Saya tidak ingin Anara tersiksa terlalu lama."

"Aku tau kapten Kaizo. Mungkin pasukan BoBoiBoy tidak datang ke planet Gugura." jelasnya

Kapten Kaizo yang sedang dalam mode penyamaran menggeram marah. Tidak habis pikir dengan BoBoiBoy yang berlaku sseenaknya. Ya ia tau BoBoiBoy tidak menyukai Anara tapi setidaknya anak itu harus mengikuti arahan yang diberikan.

Seandainya ada orang lain yang mampu menerima kuasa Anara. Kaizo tidak akan membiarkan Anara menyerahkan kekuatan pada BoBoiBoy. Sayangnya hanya BoBoiBoy yang mampu menggunakan elemen cahaya. Mau tidak mau ia harus menyetujui hal itu.

Kapten Kaizo menghrla nafas berat, "aku akan ke tempat Anara ditahan." Kaizo menggunakan kuasa penembus yang juga ada pada topengnya.

Shielda, alien yang tadi berbincang dengan kapten Kaizo hanya menatap acuh kepergian kaptennya. Siapapun juga tau Kaizo sangat menjaga Anara, bahkan jika dilihat lebih detail lagi, Kaizo lebih menyayangi Anara daripada Fang.

Kaizo masuk kedalam ruangan tanpa cahaya penerang tempat Anara disekap. Mata merah menatap sendu keadaan adiknya yang tidak bisa dibilang baik. Kepala Anara menunduk lemah, beberapa helai rambut terbakar memperlihatkan helaian putih yang selama ini tersembunyi, kedua tangan terikat di sisi tubuhnya penuh luka.

Kaki Kaizo melangkah mendekati adiknya. Jarinya mengangkat dagu Anara. Menatap mata bulat yang dulu memperlihatkan binar kecerian tapi seiring waktu berubah menjadi tajam dan menusuk. Pipi putih yang dulu begitu lembut, sekarang dihias goresan luka. Sudut bibir terdapat luka dengan darah yang sudah mengering.

Pertama kalinya untuk Kaizo melihat keadaan Anara seburuk ini. Anara yang sudah dianggap sebagai Kapten paling kuat bahkan jenius di TAPOPS tidak pernah kalah dalam bertarung. Semua misi yang dijalankan tidak ada satupun yang gagal. Meski menjalankan semua misinya sendiri, Anara dapat menyelesaikan semua dengan cepat.

2 tahun terakhir Anara tidak lagi tinggal di TAPOPS, gadis itu lebih memilih tinggal di markas sendiri. Tempat ia menciptakan senjatanya baru dan mencari informasi. Tentu saja ditemani power Spera berwarna merah yang selalu setia bersamanya.

Hanya untuk melindungi orang yang tidak pernah mengetahui dirinya, Anara menyerahkan diri begitu saja. Penjahat mana yang tidak bangga bisa menangkap seorang Kapten Anara? Tentu ini pencapaian terbesar yang pernah didapat.

"Abang." lirih Anara

"Kamu masih kuat? Jika tidak kita akan keluar dari sini sekarang." Anara menggeleng lemah mendengar penuturan Kaizo, senyum tipis terukir dibibirnya

"Anara sanggup, lagipula mereka pasti datang. Jika kita pergi sekarang semua akan sia-sia. Alien biadap itu akan meng-klon kan dirinya lagi."

"Baiklah, tapi saran abang jangan terlalu berharap pada BoBoiBoy." Kaizo mengusap surai Anara sebelum pergi meninggalkan gadis itu.

Anara menatap sendu kepergian abangnya itu. Bibir tipisnya mengulas senyum tipis, 'sayangnya Anara sudah terlalu berharap bang.'

***
Udah lama gk up. Baru selesai ujian gue makanya baru bisa up sekarang. By the way yang ujian semangat ya, semoga mendapat hasil memuaskan. Jangan sampai emak konser pas liat nilainya 🤐

[Boboiboy] Kapten - do you know me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang