Epilog

467 23 1
                                    

Boboiboy menatap lamat album foto yang Tok Aba berikan. Entah bagaimana caranya album itu tidak menjadi korban saat rumah Tok Aba terbakar.

Lembar demi lembar ia buka, air mata tidak mampu ia tahan saat ucapan Tok Aba kembali terngiang.

"Maafkan atok sebab merahasiakan ini dari kamu, atok terpaksa mengikuti kemahuan ayah kamu. Ayah kamu tidak ingin kamu terus bersedih jika mengingat Anara. Atok juga tidak tega melihat kamu murung."

Boboiboy mengusap foto dirinya yang  tersenyum di pelukan Anara.

"Kenapa kak Ana dulu pergi tok?"

"Itu untuk kamu, awalnya Ana menolak untuk pergi karena tidak sanggup jauh dari kamu. Ketika ayah kamu berkata dia akan menjadi sangat kuat jika pergi, dia langsung setuju. Sebab yang ada di pikiran Ana hanya bagaimana cara melindungi adiknya."

"Padahal kakak tidak perlu pergi," gumam Boboiboy

Boboiboy mengambil selembar foto dari sakunya, foto dirinya dan Anara di depan kapal angkasa kapten Kaizo. Itu diambil tadi pagi sebelum Anara pergi untuk memperbaiki markasnya yang hancur.

"Aku berusaha percaya tapi masih ada sedikit ketakutan," lagi-lagi ia bergumam. Boboiboy menyimpan foto itu ke dalam halaman terakhir album. Boboiboy mengambil sebuah surat dari Anara. Dengan langkah gontai ia keluar dari tenda sambil membaca surat kecil itu.

Hai adikku yang cengeng!

Kau tau? Ini adalah malam terbaik di hidupku.
Satu dari sekian banyak mimpiku akhirnya terwujud.
Aku bisa berkemah bersamamu, hal yang aku inginkan dari lama

Boboiboy melirik sisa sisa api unggun semalam, ia sedikit mengulas senyuman.

Apa Tok Aba sudah cerita padamu alasan aku pergi?
Itu pasti terdengar lucu.
Aku pergi agar bisa lebih kuat dan akan kembali untuk melindungi seseorang.
Seseorang yang sekarang sudah bisa melindungi teman-teman dan dirinya sendiri.

Selalu bersama dan jaga teman-temanmu!

"'Dey! Kau tolong lah aku Boboiboy!" teriak Gopal yang sedang mengangkat bekas dinding rumah seseorang

Di saat mereka membutuhkan bantuanmu, jangan pernah kamu menghilang.

Boboiboy menyimpan surat yang sudah selesai ia baca,  "Hehe yelah, Boboiboy kuasa tujuh!" 

Tetap gunakan kekuatan mu untuk kebaikan, tolong mereka yang susah, lindungi mereka yang lemah.
Jangan pernah mencari kekuasaan.

"Aku dan Duri tolong Gopal, Halilintar dan Solar tolong Ying, Taufan dan Ice tolong Yaya." ucap Boboiboy Gempa memberi arahan

Kakak yakin dan percaya, Boboiboy mampu melakukannya.

"Lepastu aku kena buat apa?" tanya Blaze yang belum mendapat tugas

Ingat satu lagi Boboiboy.
Hero sejati tidak pernah mengorbankan sekitar untuk mencapai kepuasan.

"Kau pegi buat air untuk kitorang," jawab Taufan

Meski aku tidak ada di sana.
Kamu masih di bawah pengawasan ku.

Blaze menatap datar pada si elemen angin, ia mengeluarkan satu cakra api yang menjadi senjata andalannya.

Walau jarak kita lebih jauh daripada Merkurius dengan Neptunus.
Aku tetap kakakmu, orang yang akan selalu menjaga adiknya.
Orang yang tidak akan pernah membiarkan adiknya terjerumus.

"Aku gurau je," lanjut Taufan

Dan lagi, jangan pernah bersedih Boboiboy.
Aku tidak suka itu!
Kakak ingin selalu melihat senyum mu.

"Kau ikut Halilintar dan Solar, oke tak?" Blaze mengangguk setuju. "kalau begitu, jom selesaikan semua ini!"

Kalau Fang membuat kamu kesal, lempar saja dia ke angkasa. Hahaha gurau je, jangan kamu buat tau.
Buang saja persediaan wortel di kamarnya.

"Jom!" mereka ber-7 berpencar untuk mengerjakan tugas masing-masing.

Yang terpenting dan tidak akan pernah aku lupakan.
Disini, jauh dari Bumi, aku menyayangi adikku.
Itu tidak akan berubah.

Sampai jumpa di pertemuan kita selanjutnya!
Karena kepergian ku kali ini bukan lagi untuk menjadi kuat, tapi melanjutkan tanggungjawab.

Aku tunggu kamu kembali ke TAPOPS setelah perbaikan Pulau Rintis selesai.
Dan tentu saja dengan pangkat yang sudah naik!

Kakakmu
Anara

End
See you next season!
Makasih kalian sudah baca cerita ngawur ini!
Jangan lupa mampir ke profil Al okeyy!

[Boboiboy] Kapten - do you know me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang