Roleplayer

Part 3

A/n : jangan baper :v

Happy reading ❤️❤️

_______________________

Alvaro 22.30

Sayang?

Alvaro 22.35

Sudah tidur?

Clara yang memandangi pesan kekasih roleplayernya dengan intens, jarinya mengetuk-ngetuk layar. Balas atau tidak ? Clara bimbang, ini adalah kesempatan terakhirnya untuk mundur. Sebelum ini berlanjut lebih jauh, sebelum Arthur tau bahwa Queenzeane adalah Clara. Siswa nerd yang selalu menjadi bahan bully-an di sekolah.

Alvaro 22.37

Queenzeane? Kenapa hanya dibaca?

Alvaro 22.37

Kau kecewa setelah bertemu denganku? :(
Apa aku jauh diluar ekspektasimu?

Alvaro 22.38

Ayo balas pesanku, jangan begini :(

Alvaro 22.38

Baby? :(

Clara menenggelamkan wajahnya kebantal, jarinya setia memegang ponsel. Pesan Arthur dibiarkan terbuka namun Clara tidak membalasnya, apa kata Arthur? Diluar ekspektasi? Clara ingin sekali menjerit KAU BAHKAN SANGAT-SANGAT JAUH DILUAR EKSPETASIKU! Maksud Clara dalam artian baik. Yah, Arthur tampan, jujur saja Clara sudah menyiapkan mentalnya jika pacar roleplayernya lebih buruk dari dugaan Clara, dia tidak merasa hal itu patut dipermasalahkan, Clara merasa nyaman dengan Alvaro dan itulah yang paling penting.

Namun ini adalah Arthur. Jika saja Alvaro bukan dia, bukan si pangeran sedingin es yang ternyata sangat hangat. Sisi ini, hanya Clara yang tau dan fakta itu lagi-lagi membuat Clara terbawa perasaan. Gadis itu menghela napas berat sebelum memutuskan mengetik pesan balasan, mungkin sebaiknya Clara mundur saja.

To : Alvaro 22.50

Maafkan aku, aku ingin kita putus....

Clara mengigit bibirnya, rasanya tidak sopan sekali bicara begini setelah bertemu, Alvaro pasti akan berpikir bahwa Queenzeane merendahkannya. Dia memutuskan untuk menghapusnya dan mengetik ulang

To : Alvaro 22.50

Kau tau? Hari ini sangat menyenangkan, terimakasih. Tapi kurasa, aku ingin mengakhiri hubungan ini—–

Clara memandangi ulang ketikan diponselnya, merasa setengah tidak rela. Apa dia benar-benar harus mengakhiri hubungan?

Argh! Clara menendang selimut dengan kesal. Sungguh Clara tidak tau harus bagaimana, detingan ponselnya membuat gerakan brutal Clara berhenti, dan gadis itu melotot kaget saat melihat layar ponselnya

To : Alvaro 22.50

Kau tau? Hari ini sangat menyenangkan, terimakasih. tapi kurasa, aku ingin mengakhiri hubungan ini—–

Clara merasa jantungnya copot. PESANNYA TERKIRIM?! APA APAAN INI?! Clara tidak bermaksud! Sungguh! Dia tadi bimbang, gadis cantik itu menggenggam ponselnya erat. Menatap layar ponselnya dengan miris, bisa tidak pesannya ditarik kembali? Clara hanya bisa pasrah dan terlonjak kaget saat ponselnya berdering