ALPHA

731 56 5
                                    

"Yang mulia, Pangeran telah sampai di pintu depan"

Seorang pria dengan kaca mata serta buku tebal di tangannya kini menatap seseorang yang masih menunduk menunggu jawaban darinya.

"Aku akan ke ruang tengah, suruh dia kesana" Ujarnya berdiri dan melenggang pergi.

Di ruang tengah yang sangat besar dengan banyaknya ornamen biru hitam dan emas tersusun megah dengan indahnya.

Foto foto yang terpampang jelas terlihat sangat membangun suasana rumah yang terkadang sepi untuk disebut sebagai rumah.

"Ku pikir kau sudah lupa dengan tempatmu besar dimana" ujar seseorang dengan nada dingin serta tegasnya.

"Baiklah aku akan pergi lagi, lagipula mama sedang tidak di rumah bukan?" Tanya sang pangeran yang membuat sang ayah yang juga seorang raja gelagapan.

"Kau ini masih kaku saja, bisakah kau bercanda dan bersikap santai sedikit?"

"Apakah seorang raja hanya memikirkan tentang guyonan?" Tanya sang pangeran lagi.

"Sudahlah bicara denganmu hanya cocok jika membicarakan masalah serius saja, bagaimana kabarmu?" Tanyanya.

"Kau bisa lihat sendiri"

"Bicaralah seperti kau bicara dengan mamamu"

Bukannya membalas perkataan sang ayah, ia hanya menaikan satu alisnya sebagai tanda meminta penjelasan dari perkataan sang ayah tersebut.

"Mamamu akan kembali besok kau istirahat saja di sini beberapa waktu"

"Ya memang itu tujuanku"

"Ayah ingin bicara sesuatu denganmu"

"Bicara saja"

"Umurmu sudah lewat dua puluh tahun dari umur biasanya kaum kita mendapat seorang mate"

"Lalu?"

"Apa kau sudah bertemu dengannya? Maksud ayah, apa kau sudah mendapat tanda tanda keberadaan matemu?" Tanya sang ayah.

"Jika aku sudah bertemu maka ia akan ikut kemari"

"Benar juga, tapi bukankah akan lebih baik jika kau mencarinya? Jika kau butuh bantuanku, aku akan membantumu"

"Mateku urusanku, urus saja urusanmu sendiri ayah"

"Ya memang tapi sebentar lagi tahta akan diturunkan kepadamu"

"Ayah masih sehat, aku tidak mau menerimanya"

"Hei bocah! Aku juga ingin hidup bebas dari urusan kerajaan dasar bodoh! Aku ingin menikmati masa tuaku bersama istriku dengan tenang"

"Bukan urusanku"

"Dasar anak ini!"

Tak berapa lama, ada seseorang datang dengan sebuah surat di tangannya dengan segel bunga mawar berwarna merah serta hiasan naga berwarna perak.

"Surat khusus dari kerajaan seberang? Untuk apa?"

"Buka jika penasaran, aku permisi" ujar sang pangeran berjalan meninggalkan sang ayah yang masih diam memandangi surat di tangannya.

Pangeran Jaehyun satu satunya pemegang tahta kerajaan Grey moon pack, ia seorang Alpha yang bisa di katakan belum sempurna sepenuhnya karena sejak umurnya sudah menginjak usia kawin ia belum menemukan pasangan hidupnya, takdirnya.

Jaehyun memasuki kamarnya yang sangat besar dan juga gelap karena tema di kamar ini hitam, abu abu dan juga sedikit warna putih.

"Bahkan kamar ini masih terjaga dengan rapi, padahal sudah dua puluh tahun aku pergi"

IL ALPHA (JaeRen Vers.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang