Pt. 9

161 17 1
                                    

Ketakutan Jaehyun kini terjadi, Renjun menerima kesakitan dari apa yang ia miliki. Jaehyun hanya bisa melihatnya karena jika seperti ini ia tidak diizinkan untuk mendekat.

"Mark panggil Jhonny kemari" ujar Jaehyun mencoba mendekat ke arah Renjun.

"Hentikan! Dia akan kesakitan jika kau terus melakukan itu" Ujar Jaehyun.

"Siapa kau hah! Ini urusanku dengannya dan semua keluarganya!  Dia, orang yang menjadi mate mu adalah seorang pembunuh!" Ujar Winwin menunjuk Renjun yang masih kesakitan.

"Tak bisakah kau membicarakan semua masalah ini dengan kepala dingin?" Ujar Mark.

"Diam!"

Jaehyun menatap wajah Renjun yang kini sudah memerah dengan mata yang sudah berlinangan air matanya, Jaehyun menatap Kun yang sedang berusaha melepaskan Renjun dari serangan Winwin.

Jaehyun terus menerus menahan alur emosinya yang meledak untuk tertanam hanya dalam dirinya saja. Dia menggenggam tangannya hingga memutih kukunya.

"Kau sudah melukai kekasihku! Aku tidak akan membiarkannya!" Ujar Jaehyun menatap tajam wajah Winwin yang memberikan smirk padanya.

Brak!

"Yuta!" Teriak Mark melihat bagaimana Yuta di banting oleh Jaehyun hingga tangannya tergores dan berdarah.

"Kau melukai kekasihku maka aku juga akan melukai kekasihmu!" Ujar Jaehyun menatap tajam Winwin yang mengalihkan pandangannya menatap Yuta.

"Kau! Kalian memang sama saja! Kalian pembunuh!" Ujar Winwin melempar tubuh Renjun yang sudah tidak sadarkan diri ke arah tembok dengan keras hingga menimbulkan suara yang sangat keras.

Jaehyun yang melihat itu langsung berlari menghampiri tubuh Renjun yang kini sudah tak sadarkan diri dengan luka yang cukup parah.

"Kun bawa dia ke kediamanku, katakan bahwa dia ratuku" ujar Jaehyun pada Kun yang masih terdiam membisu.

Saat Jaehyun kembali berdiri dan membalikkan badannya menatap Winwin, ia juga melakukan mindlink dengan Mark untuk segera menjauhkan Yuta dari Winwin.

Mark yang mengerti itu langsung melakukannya dengan senyap meskipun Winwin berada tepat di samping Yuta saat itu.

Setelah Yuta dan Mark menghilang, Winwin bangun dan menatap tajam wajah Jaehyun, "Kembalikan dia!" Ujar Winwin.

"Aku tidak akan mengembalikan dia padamu sampai dia benar benar sadar" Ujar Jaehyun.

"Ohh begitu? Baik sekali calon raja ini!" Ujar Winwin sarkas.

"Apa maumu sebenarnya?" Tanya Jaehyun.

"Mauku? Kematian Renjun" Ujar Winwin.

"Kau ingin membunuhnya hanya karena keluarganya membunuh keluargamu? Kau tau dia bahkan masih bayi saat itu?" Tanya Jaehyun.

"Ini bukan tentang keluargaku dan keluarganya! Ini tentang kehadiran dia yang membuat kerajaan kami hancur!" Ujar Winwin.

"Dia hadir itu bukan salahnya! Apa yang kau pikirkan!" Ujar Jaehyun.

"Dia hadir saja itu sudah salah di mataku!" Ujar Winwin.

"Hanya kau yang berpikir seperti itu! Bagaimana bisa kau berpikir hal yang tidak masuk akal seperti itu?" Tanya Jaehyun.

"Aku? Sudah aku bilang ini bukan urusanmu!" Ujar Winwin.

"Kau baru saja melukai kekasihku maka kau berhadapan denganku, urusan dia juga menjadi urusanku sekarang" Ujar Jaehyun.

"Kekasihku pun kau lukai! Apa kau tidak berpikir tentang hal itu?" Tanya Winwin.

IL ALPHA (JaeRen Vers.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang