Pt. 10

142 17 2
                                    

Cahaya mentari sudah mulai menguarkan kehangatannya, sama seperti kedua orang yang masih bergelut dibawah selimut dengan tenangnya.

Renjun terbangun lebih dahulu karena merasakan sesuatu yang tidak seperti biasanya. Angin kencang di pagi hari dengan cahaya matahari yang terang? ini sangat tidak masuk akal.

"Jae" Panggil Renjun pada Jaehyun yang masih tertidur memeluknya.

Tak ada jawaban apapun dari Jaehyun selain dengan pelukannya yang semakin erat pada pinggang miliknya.

"Jaehyun bangunlah!" Ujar Renjun dengan rasa khawatirnya, dan Jaehyun membalasnya dengan deheman tanpa bangun.

"Jung Jaehyun!" Ucap Renjun dengan tegasnya.

"Apa sayang? Ini masih pagi cuacanya sangat dingin aku ingin memelukmu sebentar lagi" Ujar Jaehyun.

"Ck, jika kau tidak bangun aku akan pergi dari sini bagaimanapun caranya!" Ujar Renjun yang sontak langsung membangunkan Jaehyun dari tidurnya.

"Sayang jangan pernah mengatakan hal itu lagi padaku" Ujar Jaehyun dengan tegas.

"Kau boleh marah padaku tapi kau harus lihat bagaimana cuaca diluar sana! Sadarlah!" Ujar Renjun menunjuk jendela dan balkon yang memperlihatkan semua keanehan itu.

"Ada apa ini?" Monolog Jaehyun melihat semuanya dan segera berdiri dari tidurnya.

Jaehyun segera memakai jubah tidurnya dan meminta Renjun juga melakukan hal yang sama sebelum keduanya pergi menuju ruang kerja.

"Panggil Mark, Yuta, Jhonny dan Kun. Aku tau mereka semua masih berada disini" Ujar Jaehyun pada seorang penjaga.

"Sayang duduklah" Ujar Jaehyun pada Renjun yang membalasnya dengan anggukan saja.

Setelah menunggu beberapa lama, Keempat orang yang Jaehyun minta datang akhirnya memunculkan diri meski Yuta dan Kun terlihat masih lemas.

"Kalian tau apa yang sedang terjadi disini?" Tanya Jaehyun.

"Cuaca aneh ini? Tidak tau, ini kali pertamanya aku melihat hal aneh seperti ini" Ujar Mark.

"Tidak, aku merasa cuaca hari ini tidak begitu aneh" Ujar Yuta setelah duduk di depan Renjun yang masih diam memperhatikan kelima orang lainnya berbincang.

"Apa? Ini bahkan baru aku lihat dari sekian banyak musim yang aku lalui, kenapa menurutmu ini biasa saja?" Tanya Jhonny memandang Yuta dengan tatapan anehnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku mengatakan yang sebenarnya. Ini tidak aneh sama sekali" Ujar Yuta.

"Kenapa kau berbicara seperti itu pada Jhonny hyung? Apa yang dikatakan oleh Jhonny hyung itu benar, cuaca pagi ini sangat aneh dan tidak biasa" Ujar Mark.

"Yuta kau masih dalam masa pemulihan, apa kau merasa sesuatu aneh terjadi pada dirimu?" Tanya Kun tiba - tiba memotong pembicaraan.

"Aku hanya merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi, dan luka - luka ini aku tidak ingat bagaimana mereka bisa ada di tubuhku" Ujar Yuta.

"Kau tidak ingat?" Tanya Mark terkejut.

"Ya, bahkan aku tidak ingat kejadian apa yang terjadi setelah kita turun untuk memesan makanan di cafe milik Kun" Ujar Yuta.

"Kun apa kau melakukan sesuatu pada Yuta?" Tanya Jhonny.

"Melakukan apa? Menghapus ingatan maksudmu?" Tanya Kun merasa tidak terima setelah tiba - tiba dituduh.

"Aku hanya bertanya, jika kau tidak melakukannya aku minta maaf" Ujar Jhonny.

"Aku yang melakukannya" Ujar Renjun dengan nada beratnya.

IL ALPHA (JaeRen Vers.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang