6

4 0 0
                                    

(Publish : 23 Nov. 2020)

"Happy Reading"

Yovie termenung menatap kosong ke jalanan yang dihadapannya. Suasana pagi hari yang seharusnya diawali dengan ucapan syukur dan keceriaan, berubah menjadi suram ketika terjadi sebuah drama kecil dirumahnya.

“Hey cantik! Kok ngelamun sendiri sih? Mau abang temenin?”

Dengan spontan yovie langsung menoleh ke sumber suara yang mengganggunya itu. rupanya tidak lain dan tidak bukan itu adalah Elvan, bocah nakal yang pernah mengganggu adiknya. Yovie memutar mata malas, dan matanya beralih ke arah yang lain. Namun, bukan elvan namanya jika tidak membuat orang lain semakin jengkel padanya.

“Yah dikacangin, gak apa-apa deh, untung cantik” ucap Elvan menyamakan posisinya menghadap yovie.

“Pagi banget, mau kemana?” elvan tidak menyerah untuk mendapatkan perhatian yovie.

Seketika yovie mulai jengah dengan kehadiran bocah yang ada disampingnya ini.

“Bukan urusan lo” ketus yovie.

“Oke, tapi keliatannya lo lagi nungguin jemputan, bener kan?” sahut elvan yang memperhatikan yovie mulai dari atas sampai ke bawah.

“Masih pagi loh, lo gak mau macam-macam kan?” sambil tersenyum sinis elvan semakin menjadi-jadi menggoda yovie.

“Ih nyebelin banget sih lu bocil!, mending lu urus urusan lu sendiri” kesal yovie

“Hahh? Gak salah denger gue? Bocil?, gue udah gede, gue udah kelas tiga SMP!” tegas elvan pada yovie.

Yovie yang tidak terlalu peduli dengan penuturan elvan malah menggerutu karena naina tidak kunjung datang menjemputnya. Melihat gelagat yovie yang gelisah tak karuan, elvan terkekeh karena tingkah gadis itu yang terlihat manis menurutnya.

“Mau gue antar?” tawar elvan.

“Gak! Makasih!” tolak yovie mentah-mentah.

“Baru kali ini ada cewek nolak tawaran gue, makin penasaran gue sama lu!” ucap elvan mendekatkan tangannya hendak membelai rambut yovie.

Yovie yang menyadari tangan elvan hendak menyentuhnya refleks mundur dan untung saja suara klakson mobil yang sangat familiar menghentikan pergerakan elvan.

Tittt…titt…

Mobil kijang hitam berhenti tepat didepan yovie dan indra. Kedua bocah itu refleks menoleh saat kaca pintu mobil terbuka dan mengeluarkan suara cempreng khas si pemilik mobil.

“Woii lu berdua!! Masih pagi udah lengket amat yak, kasihan nih sama jom- eh”

cerocos naina yang langsung berhenti tak kala melihat elvan menatap bingung ke arahnya.

“Sape nih? Cakep amat ya elahh!! Asekkk!!” ucap naina dengan genit setengah menggoda.

Sadar bahwa naina memperhatikan elvan. Buru-buru yovie mendorong elvan dengan kasar agar menjauh darinya.

“Woppp, kasar amat neng!” ucap naina agak sedikit terkejut karena elvan hampir terpental kebelakang.

“Hahaha gak apa-apa kak, udah biasa dikasarin” sahut elvan dengan sedikit cool dan tetap tenang.

Jujur saja dia memang terkejut karena tiba-tiba didorong oleh yovie, namun sebagai pria, tidak boleh menunjukkan sisi lemah pada wanita.

“Kenalin kak, Elvano Hoshi Wardana” lanjut elvan menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengan naina.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang