- LOST

2.6K 397 24
                                    

Waktu telah berlalu dengan cepat, roda kehidupan terus berputar mengikut arah takdir yang sudah di tentukan. Dimana keadaan akan menjadi sangat sulit bak manusia terjebak dalam dunia game dan seseorang tengah mengatur.

Sore ini (name) berencana tuk melihat keadaan nenek nya jauh di desa sana, tidak bisa membayangkan wajah bahagia sang nenek terpancar melihat kini cucu perempuan nya telah beranjak dewasa tetap bertahan hidup walau terkadang sulit.

Mengulas senyum terkekeh kecil tidak sabar untuk menemui dan merasakan pelukan hangat dari nenek nya setelah sekian lama tak berjumpa.

Mempersiapkan sebuah kotak hadiah berisi syal dan sweater rajut jahit hasil karya nya sendiri.

"tunggu kedatangan ku, nenek" lirih (name) menahan air mata bahagianya.

Mau setua apapun tetapi sang nenek akan tetap terlihat seperti seorang malaikat untuk (name), setia menjaga dan melindungi nya, menggantikan posisi ayah ibu dengan memberikan kasih sayang yang begitu tulus demi cucu perempuan nya tidak begitu takut akan kejamnya duniawi.

Memang dia di beri kebebasan tapi bukan berarti mereka akan bersikap biasa saja namun menambah nya sikap posesif.

Dan itu menjadi alasan kenapa mereka semua ikut mengantarkan (name) pergi ke rumah nenek nya.

Padahal gadis itu sudah tumbuh menjadi gadis tangguh, namun di mata mereka (name) tetap menjadi seekor kucing kecil yang harus terus di jaga dan di awasi.

Terasa seperti hubungan kakak-adik dimana (name) menjadi adik perempuan satu satunya dari 8 bersaudara.

Kesulitan untuk (name) bagaimana menjelaskan pada nenek nya jika dia sekarang adalah anggota kriminal? haruskah dia merahasiakan hal tersebut.

Lamunannya buyar tak kala derit pintu berbunyi, menatap dalang pembuka pintu kamar nya.

"apa kau sudah siap?" tanya Sanzu memegang gagang pintu kamar.

(Name) mengangguk. "kita berangkat sekarang"

Menutup pintu kamar berjalan seiringan dengan Sanzu menuju halaman mansion dimana mereka semua sudah menunggu kedatangan (name).

$ $ $

Suasana sejuk angin berhembus di hiasi pohon pohong dan tanaman berwarna hijau dapat menyejuk kan mata dan pikiran.

Hanya tinggal beberapa meter mereka akan sampai di kediaman nenek (name) berkat petunjuk arah dari gadis bertindik dollar.

Sebuah rumah berwarna blue sky menjadi tempat pemberhentian mereka, tempat yang sangat di rindukan oleh (name).

Mengulum senyum tak sabar ingin memeluk sang nenek, (name) melangkahkan kakinya menuju pintu depan meninggalkan mereka yang diam berdiri di belakang karena sengaja ingin memberikan waktu tuk (name) bertemu dengan nenek nya.

Mengetuk pintu (name) memanggil nenek nya agar membukakan pintu, namun ternyata tidak sahutan. dia mencoba mengulangi tapi nihil tak ada yang membukakan pintu.

Jadi dia mencoba memutar gagang pintu, ternyata tidak ada yang mengunci. satu keanehan untuk nya.

Semua ruangan gelap tidak ada sedikit pun penerangan, masuk kedalam mencari keberadaan nenek nya.

Dia menginjak sesuatu yang basah, cairan berwarna merah kental dan berbau tidak enak, mengetahui ini adalah darah segera dia meneriaki sang nenek.

TOX!C ; Bonten × readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang