- REVENGE

2.2K 307 31
                                    

Malam sunyi di kota Tokyo angin berhembus kencang menerpa wajah gadis bermanik merah ruby perpaduan hitam, mata tidur nya menatap trotoar jalan tanpa sedikitpun ekspresi.

Suasana hening berubah saat sebuah mobil berkecepatan tinggi hendak menabrak (name) dari belakang, namun dengan sigap (name) menghindar menatap tajam pada mobil hitam tersebut.

Ini bukan kecelakaan melainkan di sengaja, rencana nya gagal mobil hitam itu kembali mengarah kepada (name).

Gadis itu mendecih kesal lalu berlari kencang agar tidak tertangkap, pengemudi misterius yang mengendarai mobil hitam itu tidak menyerah begitu saja dia menambahkan kecepatan.

"bodoh! kenapa aku lupa membawa senjata" gerutu (name) tetap berlari.

Seorang penumpang mobil hitam itu mengarahkan pistol pada betis (name) dan langsung menarik pelatuk membuat (name) ambruk begitu saja.

Pria berjas berjalan ke arah (name) yang sudah terkapar karena tembakan tadi, dia memborgol lengan (name) membawa nya masuk kedalam mobil.

"kalian ini siapa dasar manusia tidak tahu diri!" cibir (name) berusaha melepaskan tangan nya dari borgol.

Tidak ada satu pun jawaban yang ia dapatkan, entah kemana mereka akan membawa (name) pergi.

Hingga tepat di sebuah pabrik dekat dengan hutan menjadi tempat pemberhentian, (name) di paksa masuk kedalam pabrik itu dengan kaki terpincang pincang.

Ia di dudukan di sebuah kursi terbuat dari besi, hawa ruangan itu begitu mencekam.

Derup langkah kaki terdengar mendekat ke arah (name) yang terduduk dengan tangan di borgol, cahaya lampu menerangi mereka berdua.

Terlihat wajah seorang pria sedikit berkeriput dan baju kantor milik nya, pria itu tersenyum mengambil satu tongkat besi.

"jadi kau gadis yang berani mencelekai putri ku?" tanya pria tua itu berjalan mengelilingi (name) sesekali memukul mukul pelan tongkat besi pada lantai.

"cih, ternyata papa dari Zhui yang lemah" decih (name) tersenyum remeh.

Satu pukulan mendarat sempurna pada pipi (name) hingga nampak berwarna merah bercampur biru. "Apa hak mu membuat putri ku terluka hah!? jawab pertanyaan ku jalang!" bentak si pria tua.

(Name) berdecak kesal. "apa hak mu membunuh nenek ku? tua bangka berhati iblis!" cibir nya mengembalikan pertanyaan tadi.

Tersulut emosi pria tua itu memukul keras kepala (name) menggunakan tongkat besi yang ia pegang hingga keluar sedikit bercak darah.

"habisi gadis sialan ini!" titah nya pada beberapa anak buah nya yang sudah siapa membawa senjata.

Meringis pelan merasakan luka di belakang kepala nya, di tambah dengan banyak pukulan yang ia dapat kan.

"MATI LAH BERSAMA NENEK MU! ANAK SIALAN!" teriak pria itu tertawa girang.

(name) membulatkan mata nya sempurna, pupil mata nya mengecil. Perkataan pria tadi tidak bisa dimaafkan apa lagi jika sudah menyangkut tentang nenek nya, tangan nya terkepal kuat dia mengangkat kursi besi yang ia duduki dengan tangan masih terborgol.

Menghempaskan kursi besi pada tembok hingga kaki kursi patah memudahkan (name) tuk menyerang para musuh, mata nya menatap tajam penuh dendam tersirat dalam diri nya berkobar bagai api mengamuk.

Semua membelakan mata nya ketika melihat kursi besi tadi rusak begitu saja, seseorang mencoba menyerang (name) menggunakan gergaji mesin namun sangat di sayangkan gadis itu begitu lincah dan kaki nya menendang kuat punggung belakang pria tadi hingga tumbang.

TOX!C ; Bonten × readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang