- RINDOU

1.8K 251 24
                                    

Tak pernah terpikirkan oleh ku apa itu mencintai, selama aku hidup hanya ada keegoisan, pertengkaran, dan melakukan hal kriminal.

Dan saat itu dia datang membuat cara pandang ku pada dunia mulai berubah, sikap nya yang sulit untuk ditebak, aku berusaha mendekati nya dan pada akhirnya aku tertarik kepadanya.

apa aku menyukai nya?

Sering kali aku menyingkirkan setiap bayangan wajah nya pada pikiran ku namun semua itu seakan hal yang membuang buang waktu, mustahil untuk mengeluarkan semua tentang nya dari kepala ku.

Menyesap kopi hangat, menutup kedua mata ku mengatur pikiran dan perasaan ku sekarang ini campur aduk.

"apa kau masih memikirkan gadis itu? rin?"

Aku menatap kakak ku, Haitani Ran yang tengah duduk di sebelah ku dengan segelas wine di tangan nya.

"sialan, dia menghantui pikiran ku" umpat ku seraya mengusap wajah ku kasar karena sudah 3 hari ini aku terus memikirkan nya.

"kau ini seorang pria, jika memang kau tertarik pada nya seharusnya kau mengakui hal itu" usul Ran yang terdengar sangat gila bagi ku.

"atau mungkin kau bisa mengajak nya kencan malam ini" tambah nya membuat ku terdiam.

Apa kali ini aku setuju dengan ide gila dari kakak ku?

$ $ $

Malam itu juga aku benar benar mengajak nya berkencan dengan alasan ingin melakukan suatu misi, jika bukan alasan penting dia akan menolak karena dia lebih memilih berdiam diri di dalam kamar nya dengan PSP milik nya.

Aku tahu ini gila tapi salahkan ego ku yang terus memaksa untuk berinteraksi dengan gadis ini.

Menyusuri jalan kota Tokyo menggunakan mobil pribadi milik ku, aku berencana mengajak nya ke sebuah tempat yang sekarang menjadi tempat untuk menenangkan pikiran ku.

"jadi? apa misi nya?" dia bertanya membuat jantung ku berdegup kencang karena aku tidak tahu harus memberi tahu hal yang sebenarnya atau aku harus mencari alasan kembali.

"lihat saja nanti" balas ku singkat lalu menambah kecepatan mobil agar kami bisa cepat cepat sampai karena aku merasakan suasana canggung di dalam mobil.

Memakan waktu 10 menit kami sampai di tempat bar kecil tidak terlalu ramai karena jauh dari keramaian kota, hanya beberapa pria dewasa yang datang.

Tanpa di sadari aku memegang tangan (name) membawa nya masuk kedalam bar, aku menuntunnya untuk duduk di meja yang terletak di pojok karena aku tidak mau dekat dengan keramaian orang orang mabuk berat.

"hey! bukan kah kita harus melakukan misi? kenapa kita mampir ke sebuah bar?" bisik (name) di sebelah ku dengan dahi berkerut.

"kau mudah tertipu"

"bodoh, kau mengambil waktu istirahat berharga ku"

"jika kau terus berbicara aku akan menyumpal mulut mu dengan mulut ku" goda ku tersenyum licik ke arah nya.

Dan kudengar dia memaki menatap ku dengan tatapan galak nya, munafik jika aku tidak mengakui kalau ekspresi wajah nya begitu menggemaskan bagi ku.

Ku lihat dia mengeluarkan pematik dan menyimpan rokok di mulut nya, seorang gadis yang dengan santai nya merokok di depan seorang pria dewasa.

Sialan, dia benar benar membuat ku gila.

Kenapa aku bisa menyukai gadis kasar seperti dia? yang hanya bisa memaki, bermain game hingga lupa akan waktu dan tidur seharian penuh.

Mata ku tak henti melirik ke arah nya yang asik menghisap rokok, lagi lagi aku ingin membuat nya kesal. Aku mengambil rokok dari bibir nya lalu ku matikan.

"apa masalah mu? Rindou?"

"kau tahu apa yang lebih candu dari sebatang rokok?"

"beritahu aku"

Aku mendekatkan wajah ku hingga sejajar dengan telinga milik nya, jarak antara kami hampir terhapus.

"bibir ku" bisik ku tepat di telinga milik nya.

"kau mau aku mencoba nya?"

"jika kau berani"

Detik kemudian kami saling bertatapan, hingga aku kini mendekatkan wajah ku dengan wajah (name), hari pertama berkencan aku sudah berani mengambil ciuman dari seorang gadis yang aku sukai.

"tapi boong"

Dari semua hal tadi, aku baru teringat jika gadis ini memang tidak tertarik akan romansa, mana mungkin begitu saja dia memberikan ciuman pertama nya pada pria seperti ku.

"kasian, sudah berharap" kekeh nya memukul mukul lengan kanan ku.

Jika saja dia benar benar milik ku, akan ku buat dia menangis dalam kurungan ku malam nanti.

$ $ $

Pada hari itu aku menyadari jika bukan aku saja yang menyimpan perasaan kepada nya, Sanzu juga merasakan hal yang sama dengan ku kepada (name).

Di banding diri ku, Sanzu begitu terlihat dekat dengan (name) dan berani mengakui perasaannya pada (name) ketimbang aku yang terus tidak mau mengakui perasaan ku sendiri.

Dan berakhir aku merelakan gadis itu, berusaha mengubah rasa seorang pria kepada wanita menjadi rasa kasih seorang kakak pada adik nya.

Bagaimana pun aku merasa (name) memang cocok bersama dengan Sanzu, mereka memiliki kepribadian yang hampir serupa.

Walau pun begitu aku tidak akan pernah membiarkan pria pecandu obat obatan itu membuat (name) patah hati atau pun menangis, akan ku layangkan tinju ku pada pria berambut pink itu.

-






























tbc
makin sini makin pendek chapter nya :(
sorry guys pikiran author bnr' kacau
stay healthy okay!
anyway
happy birthday to me 😿

TOX!C ; Bonten × readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang