"Annyeong Haekyung-a"
Pagi-pagi buta, Haekyung sudah di suguhkan dengan senyum cerah Habaek saat dirinya membuka jendela kamar.
"Habaek-ssi, sedang apa kau disini sepagi ini?" Haekyung memegang dada untung saja jantungnya masih baik-baik saja.
Chulsoo masih tertidur pulas di atas ranjang, angin sejuk yang masuk tak mengusiknya sama sekali. Pria itu mungkin masih berada di alam mimpi.
"Aku suka masakan mu" ungkap Habaek terus terang.
"Kau kesini untuk menumpang makan?" Haekyung menghela nafas, makhluk-makhluk itu memang merepotkan.
Habaek dengan cepat meresponnya dengan sebuah anggukan.
"Mianne, tapi aku tidak tau dimana Chulsoo menaruh bahan makanan yang kami beli kem..."
Byuuuurrrr
Habaek memindahkan air dalam gelas dan menumpahkannya tepat di atas wajah Chulsoo. Pria itu bisa menuangkan dengan begitu mudah tanpa harus menyentuhnya. Hanya dengan mengangkat jari telunjuk.
Chulsoo terbangun gelagapan, baju dan wajahnya basah kuyup. Pria itu langsung menoleh ke arah jendela dan benar saja Habaek si dewa sialan itu berdiri sambil melambaikan tangan. Haekyung menutup mulutnya, wajahnya kini sudah tidak terkondisikan, dia benar-benar kaget.
"Bangunlah pemalas"
Chulsoo menggeram, beranjak dari kasur kemudian menghampiri Habaek.
"Kau cari mati?" Chulsoo menarik kerah baju Habaek dengan kasar. Netra itu saling menatap penuh kebencian. Chulsoo bahkan mengeluarkan gigi taringnya, bagai predator yang siap memangsa buruan. Chulsoo mendorong tubuh Habaek cukup keras, membuat kerah kemeja pria itu ikut sobek.
"Geumanhae, aku akan siapkan makan sekarang" Haekyung ingin melerai, namun dirinya cukup takut untuk mendekat alhasil dia malah berjalan mundur. Haekyung memilih keluar kamar, tubuhnya sedikit begidik melihat kedua pria itu.
🌱🌱🌱
Kedua pria itu makan dengan tenang di meja makan, tak ada yang bersuara satu pun. Begitu lahap sepertinya mereka sama-sama kelaparan. Semua piring di atas meja hampir kosong, Haekyung berucap tenang dalam hati, tidak ada kegaduhan yang dirinya khawatirkan.
Hanya tersisa satu telur gulung di atas meja, Chulsoo dan Habaek saling pandang. Dan dengan secepat kilat keduanya bersamaan berusaha mencapit telur gulung malang itu dengan sumpit masing-masing.
"Milikku" tegas Chulsoo
"Aku hitung kau sudah memakan 5 buah, jadi ini milikku" sela Habaek
"Aku tuan rumah disini"
"Kau tak tau tata krama bagaimana memperlakukan tamu hah?"
Tak ada satu pun yang mau mengalah. Haekyung mengenggam kuat sumpit yang dirinya pegang sambil menahan emosi.
"Aku akan buatkan lagi, jadi berhenti berkelahi kumohon" saran Haekyung segera beranjak, wanita itu berjalan ke arah dapur sembari menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Sepertinya memang kesalahan besar telah menyatukan dua makhluk itu apalagi mengharapkan adanya pertemanan diantara keduanya.
"Ya! Haekyung memanggilmu" ucap Habaek menoleh ke arah dapur.
"Benarkah?" dengan polos Chulsoo mengikuti arah pandang Habaek. Seakan mendapat kesempatan, Habaek dengan sigap memasukkan telur gulung terakhir itu kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf Boy in The Secret Zoo [End]
RomanceChulsoo si manusia setengah serigala itu kehilangan arah hidupnya setelah kematian Soon-yi, manusia pertama yang mengurusnya. Hidup panjang bukan berkah baginya, buat apa panjang umur tapi tidak memiliki siapapun. Chulsoo pergi ke kota dan dia menem...