Titik cahaya

5 5 0
                                    

Elyza esok hari kembali bersekolah seperti biasa, saat memasuki kelas Elyza terkejut karena Dean sedang tidur ditempat duduknya, Elyza pun mencoba untuk membangunkan Dean.

"deann bangun, ini kursi gue, masa tidur disini si" kata Elyza mencoba membangunkan Dean secara pelan pelan.

"deaaaaaaannnn ayooo bangun" kata Elyza sambil mengusap jidat DEAN.

"dean eh, bangun eh" kata Elyza sambil menepuk pipi Dean pelan.

Dean tidak mau bangun, Dean malah menarik tangan Elyza dan menggunakannya sebagai bantal, Elyza terlihat kesal.

"IH DEAN" kata Elyza sambil menaikan kepala Dean ke atas.

"hm, apa" kata Dean dengan suara berat sehabis bangun tidur.

"jangan tidur di kursi gue ih tangan gue malah buat bantal" kata Elyza sambil mendudukan badannya di kursinya.

"hm ah elah gitu aja gaboleh" kata Dean sambil menguap dan membangunkan badannya.

Dean malah menyenderkan kepalanya di pundak Elyza, Elyza merasa salting, perutnya serasa dipenuhi kupu kupu, Elyza berusaha membangunkannya lagi.

"DEAN!, kok malah tidur lagi sih, di pundak gue lagi, aduhhhh gemana nih" kata Elyza sambil membangunkan Dean.

Alih alih bangun, Dean malah memeluk Elyza layaknya guling, wajah Elyza berubah merah, satu kelas melihat ke arah Elyza, dan tiba tiba guru masuk ke kelas, Elyza makin malu.

"waduh pasangan baru sedang bermesraan nih" kata Bu Hani.

Satu kelas tertawa.

"Dean bangunnnn itu guru udah masuk, ih malu tau" kata Elyza.

Dean terbangun dengan mata yang lesu, Dean senyum lesu malu dicampur ngantuk.

"hehe maaf bu kemaren abis ngerjain PR" kata Dean malu malu.

"yaudah bangun, kasian pacarnya disenderin gitu" kata Bu Hani.

"pacar?" Dean heran.

Dean melihat ke arah Elyza dan terkejut.

"HAH ZA, SEJAK KAPAN LO DISINI?" Dean tidak sadar tadi dia menyender pada Elyza.

"DARI TADI, LO NGAPAIN TIDUR DI PUNDAK GUE SIH, MALU MALUIN AJA" kata Elyza.

"ya maaf, gue ngantuk banget nih abisnya" kata Dean malu.

Lalu semua murid berdoa dan memulai pelajaran.

Skip ke istirahat, Elyza sedang makan di kantin bersama Vaira.

"cieeeee tadi mesra banget sama Dean, jangan lupa PJ ya" ledek Vaira.

"ih enggak, tadi dia tidur di kursi gue, pas gue bangunin masa dia malah nyender di pundak gue, udah gitu gue dipeluk lagi aduh kacau" jawab Elyza.

"ngakak banget, cocok sih jadi pasangan" Vaira meledek lagi.

"ih apaansi" kesal Elyza.

"eh iya, aku mau ada urusan di ruang osis, nanti lagi ya" kata Vaira mendadak.

"oke" kata Elyza.

Elyza pun lanjut makan.

Tiba tiba ada seseorang yang menghampiri Elyza, dia adalah Arkan teman dari Dean.

"hai za" kata Arkan.

"eh lo temennya Dean ya? Arkan?" tanya Elyza.

"iya hahaha, btw yang kemaren temen temen gue ngebentak lo maafin ya, mereka emang gitu lah rada sengklek" kata Arkan.

ArdeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang