Gesekan

3 4 0
                                    

Saat sebelum membacok, Dean sudah menendang Riel dari posisi terkapar, Riel terkecoh, lalu Dean menempong Riel dengan kayu triplek bekas di pinggiran toko.

"mampus lo babi, coba coba nyerang gua tiba tiba" kata Dean puas.

"bodo amat, gua masih punya bocah disana" kata Riel tidak menyerah.

Kawanan Riel menyerang Dean satu per satu, tetapi Dean dengan mudah menghindari serangan sajam, sambil berusaha kabur, Dean menyuruh Elyza untuk kabur duluan, Elyza akhirnya menaiki motornya lalu pergi.

Dean berhasil meraih motornya juga, lalu dia memakai helmnya lalu pergi menggunakan motornya, lalu Dean berhenti dan menyampaikan sesuatu kepada Riel.

"besok ayo janjian di taman kota, gue sama bocah gue tunggu lo semua disana" kata Dean mengajak anak anak cipda 73 untuk tawuran.

"oke gue ladenin" kata Riel.

Dean pun pergi pulang.

Kembali ke Elyza, Elyza selamat sampai tujuan, sekarang dia berada di rumahnya, dia memikirkan apa yang terjadai kepada Dean.

"jangan jangan dia udah abis diasana" perasaan Elyza.

"tapi kayaknya enggak deh, dia kan jenderal tawuran mana mungkin bisa kalah secepet itu" perasaan Elyza sudah lebih tenang.

lalu Esoknya, Elyza kembali bersekolah, dia bertemu Dean baik baik saja di kelas, tidak ada luka sedikitpun.

"Alhamdulillah lo selamat Dean, jadinya gemana mereka?" tanya Elyza penasaran.

"gue janjian sama mereka di taman kota" jawab Dean.

"Dean, lo ajak mereka ngopi ngopi?" tanya Elyza polos.

"gue mau bentrok sama dia" jawab Dean.

"Dean plis ya jangan, gue gamau lo kenapa napa, kemaren aja hampir, masa sekarang malah ngajakin si" Elyza melarang.

"ogah, gue sama yang lain udah siap, lo diem deh, gue lagi kesel nih" kata Dean.

"ou, okay, i'm sorry" kata Elyza pasrah.

"iye" jawab Dean singkat.

Elyza merasa sangat khawatir, takut terjadi sesuatu pada Dean, Elyza pun mengajak Vaira untuk membantunya.

"HAH, MEREKA PENGEN BENTROK?!" tanya Vaira panik.

"IYA BENER, Dean sendiri yang bilang" jawab Elyza.

"aduh kita harus cari cara" kata Elyza.

"udah gabisa zaaa, kita udah gabisa ngapa ngapain lagi" kata Vaira.

"hah kenapa?, kita kan bisa pake bantuan polisi?" kata Elyza.

"justru ituu, pihak sekolah ngelarang banget buat bikin laporan ke polisi" jawab Vaira.

"lahh kok gitu?" Elyza bingung,

"sekolah ini bayarnya gak dikit, lo tau kan?" tanya Vaira.

"iya terus?" Elyza penasaran.

"sekolah gamau orang tua dari anak anak yang udah bayar mahal ini kecewa, katanya sih pihak sekolah yang bakal ngurus, tapi ga pernah diurus tuh" Vaira memberi tahu.

"lah, lumayan aneh sih" kata Elyza.

"tapi kedepannya anak anak osis ada rencana pengen ngurus yang kayak itu, Insyaallah" kata Vaira.

"aduh gue makin khawatir sama Dean dehh" kata Elyza pasrah.

"yaudah lah mau gemana lagi" kata Vaira.

ArdeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang