33. Masalah apalagi

585 32 6
                                    

Mereka memutuskan untuk kembali ke rumah masing masing setelah dari lokasi jatuhnya pesawat yang di tumpangi Daren.

Pukul 14.05

"Gimana Rez? Daren ditemukan? Tante Vony nelfon gue terus barusan". Kata Dion kepada Anrez.

Anrez menggelengkan kepalanya. "Gue gak tau harus gimana lagi. Ini kecelakaan pesawat, dan lokasinya jatuh di lautan. Gue bingung harus bilang apa sama Raina". Ucap Anrez sambil memijat pelipisnya.

Dion menepuk nepuk pundak Anrez menenangkan. "Kita harus tetep cari Daren gimanapun caranya".

"Gimana kalo kita ikut tim SAR? Kita sama sama cari Daren". Kata Mahesa.

Semuanya langsung mengangguk karna anggota Xaverious dan Angkasa sedang ada di basecampnya Xaverious.

"Jangan ikut semua. Sebagian harus ada di basecamp, dan sepuluh orang ada di rumahnya Daren sama Raina untuk berjaga jaga". Ujar Arkan.

"Gue setuju, karna ini adalah kesempatan untuk musuh nyerang kita kapan saja". Sahut Risky diangguki semuanya.

•••••

"Sabar ya sayang. Daren pasti segera ditemukan dan kita berdoa agar Daren bisa selamat nak". Ucap Lea mengelus rambut Raina.

Raina hanya terdiam mematung dengan pikiran kosong di kamarnya. Sejak kembali dari lokasi, Raina hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun.

Lea bingung harus bagaimana, daritadi Lea berbicara tidak ditanggapi oleh Raina. Lea memutuskan untuk keluar meninggalkan Raina sendirian, mungkin Raina butuh waktu untuk sendiri.

Setelah terlihat Lea pergi, Raina mengambil ponselnya. Berharap ada notif dari Daren.

"Daren.. Lo dimana? Lo pasti kembali kan, lo udah janji sama gue Ren". Kata Raina sambil menatap foto Daren.

"Ayah.. Gimana sama anak kita? Daren gimana? Udah ditemukan kan? Ayah jawab Bunda dong". Panik Vony.

"Aku lagi nelfon John. Tolong diam dulu, jangan buat aku tambah panik". Ucap William dengan ponsel yang ditempelkan di telinganya.

"Iya Hallo John. Sebar bodyguard sebanyak mungkin untuk mencari Daren sekarang juga". Ujar William berbicara ditelfon dengan John.

"Baik Pak. Serahkan semuanya kepada saya. Saya akan berusaha untuk menemukan tuan Daren".

"Oke. John, apa kamu yang mengirim beberapa orang untuk berjaga didepan rumah sekarang?".

"Tidak pak. Saya tidak menyuruh orang untuk berjaga di depan rumah bapak. Apa perlu saya selidiki juga pak?".

"Tidak usah. Kamu kerjakan saja apa yang tadi saya perintahkan".

Tut....

"Gimana Yah?". Tanya Vony setelah suaminya selesai menelfon.

"Aku udah sebar bodyguard untuk mencari Daren".

"Kita harus cari Daren juga dong Ayah. Bunda gak bisa cuman diam saja disini".

Hendak William mengambil kontak mobilnya, tiba tiba saja ponselnya berdering.

"Hallo?".

"Iya om William. Ini Dion om".

"Dion. Iya Dion gimana?".

"Kita anak Xaverious sama Angkasa mau mencari Daren dengan gabung bersama tim SAR. Jadi om sama tante dirumah saja nunggu kabar dari Dion".

"Om juga udah sebar bodyguard untuk mencari Daren. Jadi kemungkinan mereka juga akan ada dilokasi".

"Oke om. Ohiya om William, apa didepan rumah om ada yang jagain?".

Leader GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang