39. Oma datang

514 34 1
                                    

"Sayang, semalem pulang jam brapa kalian?". Tanya Lea di meja makan.

"Jam sebelas Ma". Jawab Raina sambil memakan sarapannya.

"Inget ya Rez, adek kamu perempuan jangan diajarin kelayapan".

"Iyaa Ma, Anrez juga tau batasan kali". Jawab Anrez lalu meneguk jusnya.

"Ma, Raina udah gede".

"Iyaa sayang, Mama tau. Tapi kan...".

"Udah lah Ma, mereka udah gede mereka bisa bedain mana yang bener mana yang nggak". Sahut Leon.

"Bener banget Papa nih. Udah yaa Raina sama Bang Anrez brangkat dulu". Pamit Raina juga Anrez yang  ikut berdiri.

Keduanya berjalan keluar rumah dengan menaiki motor Anrez.

•••••

"Daren kamu serius udah mau masuk sekolah?".

"Iyaa Bunda". Jawab Daren sambil memakai jaketnya.

"Iya udah deh.. Kalo ada apa apa kabarin Bunda atau Ayah loh ya".

Daren hanya mengangguk lalu pergi menuju bagasi motornya di ikuti Vony.

"Hati hati yaa sayang. Dadaahh". Ucap Vony kepada Daren.

Daren melajukan motornya, Vony pun masuk kedalam rumahnya.

Vony berjalan menuju kamarnya. "Bentar lagi berangkat ke kantor Ayah, kebiasaan banget gak sarapan".

Drrtt... Drtt...

Ponsel Vony berbunyi, Vony langsung mengeceknya terpampang jelas nama 'Oma Ratih'  yang menelfon Vony.

"Assalamu'alaikum Oma". Ucap Vony memberi salam.

"Waalaikumsalam. Vony, apakah Daren ada dirumah?".

"Daren baru saja berangkat sekolah, Oma. Knapa ya Oma?".

"Oma hari ini akan kerumah kalian, ada sesuatu yang mau Oma bicarakan".

"Oh iya baik Oma. Apa perlu John yang menjemput Oma?".

"Tidak usah. Oma sama supir saja. Iya sudah Oma tutup ya".

Tutt... Tutt..

"Hmmm. Ada maksud apa Oma mendadak akan ke rumah". Kata Vony berfikir sejenak.

•••••

"Eh Ren. Wiihh udah sehat banget lo?".

"Udah". Singkat Daren menjawab Mario.

Anrez pun datang dengan Raina yang di boncengnya.

"Bu boss dateng juga akhirnya". Kata Mario melihat Raina tersenyum menatap Daren.

"Good morning Tuan Putri".

"Pagi Mario". Jawab Raina lalu berdiri disamping Daren.

"Lo udah beneran sehat kan?". Raina mengecek keadaan Daren.

"Udah sayang. Gue udah sehat".

"Hadehh.. Masih pagi nih boss". Cicit Risky melihat Raina dan Daren.

"Iri aja lo". Jawab Anrez menyenggol Risky.

"Yeee.. Bukan iri. Cuman ya...".

"Bacot lo. Yok masuk kelas". Sahut Arkan menarik Risky.

Semuanya berjalan menuju kelas masing-masing, seperti Daren dan Raina, Daren mengantar Raina terlebih dulu.

Leader GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang