E Y E S 0 7

31 8 1
                                    

me^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

me^^

Happy reading bestie!

•••

Jaasir dan Rafa berjalan lebih dulu. Di bandingkan menunggu Thaya dan Lois yang sedari tadi entah melakukan apa. Dari pada menunggu mereka yang tidak jelas Jaasir dan Rafa berjalan duluan menuju kelas mereka masing-masing.

"Gue ke kelas duluan ya" ucap Jaasir berjalan ke arah lantai dua.

"Tunggu dulu bang!" Cegat Rafa memegang bahu Jaasir.

"Kenapa?" Jawab Jaasir dengan nada suara bertanya.

"Mau nggak lo besok bawa Anna ke event sekolah?" Tanya Rafa dengan nada pelan.

"Kenapa emangnya?"

"Ya nggak kenapa-kenapa sih. Gue cuman mau minta tolong aja." Jawab Rafa yang kurang di mengerti Jaasir.

"Lo suka sama Anna?" Tanya Jaasir langsung. Rafa yang di tanya seperti itu menjadi kaget, tiba-tiba di tanya seperti itu.

"Lo tau kan Anna nggak bisa lihat?" Kali ini nada bicara Jaasir berubah.

"Percuma," katanya lagi. "Percuma Raf, dia nggak bisa lihat."

"Kalo lo emang suka sama dia, mending nggak usah. Gue nggak mau lo pacaran sama cewek yang kayak Anna. Cari yang lain aja, masih ada banyak cewek yang ada di sekolah ini!"

"Kok lo gitu sih bang?" Tanya Rafa bingung.

"Emang kenapa kalo gue suka sama Anna."

Jaasir menarik kerah kemeja Rafa."Apa maksud lo?"

"Gue suka sama Anna."

"LO GILA?!"

"DIA BUTA BEGO! DIA NGGAK BISA LIHAT. DIA NGGAK TAU MUKA LO KAYAK GIMANA? JANGAN SUKA SAMA DIA, DIA CACAT!" Jaasir kesal oleh jawaban dari Rafa. Dia sangat tidak menyukai fakta bahwasanya Rafa menyukai Anna.

Sekarang mereka jadi tatapan para murid SMA Nusantara Utama. Banyak yang bertanya-tanya kenapa mereka berkelahi. Jarang sekali Rafa dan Jaasir membuat keributan. Ini untuk yang pertama kalinya.

Banyak yang bertanya-tanya siapa Anna. Mengapa mereka rela berkelahi hanya karena seorang cewek.

"Anna emang nggak bisa lihat!"

"Tapi dia selalu tau kalo gue berdiri di dekat dia. Dia tau kalo gue ada."

"Gue suka di dekat dia. Gue merasa nyaman di dekat dia."

"GUE NGGAK BUTUH KATA-KATA LO!" Jaasir makin menarik kerah kemeja Rafa dengan kasar. Sampai-sampai badan Rafa terhuyung ke depan.

"Dia masih bisa sembuh." ucap Rafa mencoba meyakinkan Jaasir.

EYES || Another World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang