"Aduh gue puyeng banget, kerjaan numpuk begini astaga. Lu mah enak Kin, beduaan ama bos ganteng melulu." Carla daritadi mengomel sambil merapihkan tumpukan kertas di mejanya.
"Enak apa nya? Dia itu merintah mulu, gue capek." Cuman sebatas ganteng ga bikin aku senang. Ya, emang bener sih pak Arga ganteng dan super-duper dermawan. Tapi kalo ke asisten nya nyuruh banget.
"KINARAAAA!!"
"See, Carl? Hufttt..."
"Permisi? Tadi bapak panggil saya? Ada apa?" Aku mengetuk pintu ruangan kantor berlabel "Tuan Abiantara, head of dept."
"Kinara, bisa bantu saya?"
"Ada kerjaan apa ya pak? Laporan kan sudah saya kerjakan semua." Aku mengeryitkan dahiku. Jangan bilang dia mau nyuruh aku bersih-bersih mejanya lagi kayak kemarin.
"Papa.." Keluarlah anak mungil yang manis bak ayu dari ruangan santai nya pak Arga.
"Halo, cantik. Udah bobo siangnya?" Pak Arga menggendong anak itu, sambil menguyel-nguyel pipinya. Baru kali ini liat atasanku yang terkenal dingin jadi softboy gini.
"Oh iya, jadi.. saya mau minta tolong. Kamu jagain anak saya. Bibi dirumah lagi pulang kampung, jadi dia harus saya bawa kesini." Seriusan nih aku? dikira aku babysitter apa? Suka seenaknya banget.
"T-tapi pak saya ga bi-"
"Oke, kamu sama kakak ini dulu ya. Papa mau ada meeting ke kantor lain. Jangan nakal-nakal ya." Pak Arga menurunkan putrinya, lalu menatap ku tajam, "kalau anak saya ada lecetnya, kamu saya tuntut,"
Udah minta tolong, malah belagu. Untung aku masih butuh duit makanya tetep disini."Eung.. kakak.." Anak nya pak Arga tampak masih malu-malu untuk berbicara padaku.
"Eh? nama kakak, Kinara. Nama kamu siapa?" Aku menyamakan tinggiku dengan si gemoy satu ini. Ini dia pas proses pembuatan kelebihan baking soda atau gimana?
"Nama athu Bella, kakak..." Tangan kecilnya memegang tanganku dan menatap mataku.
"Kenapa Bella? Bella butuh sesuatu? Ayo kakak anterin."
"Kakak Kinala cantik. Mau jadi mwama athu ngga?" Bocah yang aku perkirakan 3 tahun itu langsung berhambur memelukku
"HAH?!"
✹✹✹
"Kin.. bangun.. Kinara.." Samar-samar aku melihat sosok atasan ku sedang menepuk-nepuk lenganku pelan.
"Eh? Bapak! Astaga maaf." Ternyata aku dan Bella, kita berdua tertidur bareng. Aduh dodol banget sih lo Kinara! Aku merutuki diriku sendiri.
"Gapapa, Bella rewel ya? Maaf ya." Pak Arga mengambil putrinya yang masih tertidur pulas.
"Ngga kok pak, Bella anaknya baik banget. Udah gitu dia juga cantik dan gemoy banget. Cara buatnya gimana?" Pak Arga hanya menatapku diam. Apa aku salah nanya ya?
"Eh maaf ya pak. Abisnya gemes banget saya jadi penasaran. Ngomong-ngomong kok saya ga pernah lihat istri bapak?" Tatapan pak Arga makin tajam, aduh aku salah tanya lagi? Beneran ketar-ketir aku disini. Bahkan AC nya kayaknya ga fungsi deh!
"Istri saya sudah meninggal saat melahirkan. Makanya Bella suka rewel, karena dari lahir dia tidak punya sosok ibu."
"Eh... bapak... maaf...." Aku jadi ga enak banget, pengen sungkem.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUXURIES | 2HYUNJIN
FanfictionTentang sepenggal kisah antara dua orang yang saling memiliki rasa. Namun, kisah mereka memiliki afeksi dan akhir yang berbeda.