11. Insecure

29 7 1
                                    

"Jalan bareng Jeno?"

"Engga gitu kak... aku tadi cuman kerja kelompok sama dia. Kan aku udah ijin sama kakak."

"..."

"Ih kakak, udah ayok masuk dulu..." Gadis berambut panjang itu mendorong kursi roda milik sang kekasih.

"Kinara, kamu bisa gak sih hargai saya?!" Sang kekasih menahan dorongan kursi rodanya. Ia berbalik menghadap wajah gadisnya.

"M-maksud kakak? Kok kakak marahin aku?" Yang dimarahi juga jadi bingung melakukan salah apa.

"Saya tau saya cacat Kinara, tapi kamu bisa ga berhenti jalan-jalan sama temen cowo-cowo kamu itu?!"

"K-kak... aku cuman kerja kelompok seriusan.. jangan marah-marah sama aku, aku takut..." Gadis itu mulai meneteskan air matanya karena dimarahi oleh sang kekasih.

"Terserah kamu deh..." Arga, sang kekasih masuk ke dalam rumahnya. Meninggalkan Kinara diluar rumahnya sendirian. Sudah dicoba untuk mengetuk-ngetuk pintu, tapi tak kunjung dibuka oleh sang pemilik.

✹✹✹

"Bunda..."

"Eh? Anak bunda kenapa lesu gini?"

"Kina salah gak sih? Kina ngerasa jahat sama kak Arga.." Ia mulai menangis dipelukan sang bunda.

"Loh? loh? Lagi berantem sama tunanganmu?" Kinara mengangguk pelan. "Aduh sayangnya bunda, ayok sini cerita sama bunda.."

"Aku tadi abis kerja kelompok sama Jeno bunda, ada Haura juga, Ghaitsa pun ada."

"Aku juga udah ijin kak Arga untuk pergi kerja kelompok. Tapi pas aku pulang, malah kak Arga marahin aku. Dan kak Arga bilang, aku ga hargain dia? Bahkan kak Arga..."

"Kenapa sayang?"

"Kak Arga ngira aku kerja kelompok sama temen cowo karena aku ga nerima kekurangannya dia." Tangisannya mulai kian menderas.

"..."

"Bunda? Kina salah ya?"

"Engga, wajar mungkin karena kamu lagi sibuk-sibuknya kuliah semester akhir. Dan juga bentar lagi kan kamu mau nikah sama Arga. Mungkin Arga ada rasa insecure."

"Udah, sekarang kamu tidur aja nak yaa.. besok bunda ngomong sama tunangan kamu."

"Gausah bunda. Kina bisa sendiri. Selamat malam bunda."

"Selamat malam sayang." Sang bunda mengecup pelan dahi putrinya, lalu mengusap tangannya pelan. Kinara pergi ke kamar nya, menulis buku hariannya sebelum tidur.

Dear Diary,

Aku ngerasa bersalah banget sama kak Arga. Kak Arga mau maafin aku ngga ya? Kak Arga tau kan, kalau aku cinta banget sama dia? Aku ngga pernah malu jadi pacar-tunangannya kak Arga. Aku harap kak Arga ngertiin aku.

Kinara, 11/12/2014

✹✹✹

"Oi Kina.. kamu kenapa galau melulu sih?"

"Aku lagi berantem.. sama kak Arga"

"Kok bisa? Biasanya adem ayem aja?" Haura, selaku teman Kinara yang sangat mengerti seluk-beluk hidup Kinara. Ia tau persis temannya ini selalu baik-baik saja dengan tunangannya.

"Gatau..."

"Tadi dijemput Arga ga?"

"Iya..."

"IHHH AKU GA TAHAN BANGET PENGEN PELUK KAK ARGA LAGI!!"

"KAMU TAU GA SIH AKU KESEL BANGET...!!"

"GA BIASANYA KAK ARGA GINI, KAK ARGA YANG AKU KENAL GA PERNAH MARAH-MARAHIN AKU!" Teriakan Kinara membuat seluruh orang yang ada di kelas menengok pada mereka berdua.

Haura cuman tertawa pelan menahan malu, sambil meremas-remas tangan Kinara. "Teriak terus sampe aku malu.."

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ


ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

"Yey! akhirnya pulang. Aku dijemput siapa ya?"

"Kin? Dijemput siapa? Kak Dimas?" Haura menepuk bahu Kinara, sambil menggendong tas ungu nya.

"Kayaknya sih iya. Padahal aku sih berharap dijemput kak Arga hehe.." Kinara memberikan cengiran pelan, "Idih bucin banget?!" Haura ga habis pikir sama temennya ini. Mereka berjalan keluar dari kampus.

"Eh.. itu kak Arga? Kok ada Jeno juga sih... Hauraaaaa ini gimanaa.." Nampak Arga dan Jeno yang saling mendelisik dengan tatapan tajam.

"Kok kayak lagi berantem ya Kin?"

"Ihhhh, au ah aku kesanaaa..." Kinara buru-buru lari ke arah dua pemuda tampan itu.

"KAK ARGAAAA.."

"..."

"Oh, halo Jeno."

"Kamu pulang sama siapa Kina?" Jeno bertanya, sambil mengeluarkan kunci mobil sport nya dari dalam kantung celananya.

"Aku pulang sama pacar aku..."

"Pacar? Siapa?"

"Saya." Singkat padat dan jelas ucapan Arga, membuat Jeno bingung.

"Lo siapa sih? Masa iya Kinara mau date someone like you?" Kata-kata Jeno bikin Kinara ga nyaman pol! Enak aja, kak Arga kan ganteng jelas lah Kinara mau.

"Maksud Jeno apa? Kak Arga emang pacar aku... ah ini kemarin aku di lamar sama kak Arga." Dengan bangga, Kinara menunjukkan cincin emas yang tersemat di jari manisnya.

Jeno hanya bisa mengerutkan kening, lalu pergi berlalu begitu saja. Meninggalkan Kinara dan Arga berdua.

"Kak Arga masih marah sama aku?"

"Engga."

"Kakak kalau ga marah sama aku nanti aku kasih hadiah..."

"Apa?"

"Ayo kita pulang dulu makanya..."

✹✹✹

"Pak, jalannya lamain aja ya. Kina kangen kak Arga soalnya." Pak Supir nya Arga cuman bisa terkekeh sambil memberi jempol.

"Kakak.."

"Hm?"

"Ihhhhhh.... yaudah Kina ngambek," Bilangnya sih ngambek, tapi ngambeknya Kinara itu nyender di bahunya Arga.

"Apa sayang?"

"NAHHH GITUUUU HIHI, KAKAK TAU GA?! KINA KANGEN KAKAK..." Kinara memeluk badan lelakinya erat. Memang manja sekali anak gadis satu ini.

"Hadiahnya mana?"

cup

"Itu..." Kecupan di pipi dari Kinara, "Ga sopan, untung belum nikah. Kalau udah sah saya serang loh."

"Kak.. jangan pernah insecure ya? Kina sayang kakak tulus kok."

End.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUXURIES | 2HYUNJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang