1. Gilang ~ Beberapa Tahun.

200 37 2
                                    

Sudah berapa tahun sejak hari itu, ya?

Aku tidak pernah menghitungnya, tetapi jelas sudah berlalu cukup lama, dan kami terus berkembang membangun peradaban agar dapat bertahan hidup di masa-masa sulit.

Lahan di sekitar Monas telah beralih fungsi menjadi perkebunan. Beberapa pohon tumbuh subur. Sayur-sayuran cukup untuk mengisi perut kami semua, selain itu pencernaan kami telah beradaptasi untuk tahan tidak makan sesuap nasi karena proses pertumbuhan padi yang terlalu lama, dan lahan yang tak strategis untuk tanaman itu.

"Gilang!" Teriak seseorang memanggil namaku dan saat aku menoleh, dia berlari ke arahku sambil menenteng senjata laras panjangnya. Saat pria itu sudah dekat, kulempar satu apel merah yang baru saja kupetik, lalu dia menangkap buah itu.

Penampilan orang ini telah banyak berubah kecuali wajahnya yang selalu membuat orang salah paham. Jarang tersenyum seperti awal kita bertemu. Rambutnya ia kucir ke belakang karena belum pernah dicukur sampai benar-benar habis.

"Ada masalah, Kay?" Aku bertanya begini setiap kali Kayro menemuiku.

"Enggak, cuma mau tanya, Lo lihat si Dodi, gak?"

"Bukannya dia lagi jaga di pos timur?" tanyaku balik.

"Enggak, dia gak ada di pos timur, ada yang lapor katanya dia belum dateng buat pergantian tugas jaga."


Cerita selengkapnya bisa kalian baca di akun muktihidayat_

PETAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang