-11-

1.6K 164 14
                                    

Happy reading... Semoga suka:)

Vote dulu!

Flashback

***
"Pah, teman lama mama Indira mau ajak ketemuan keluarga, gimana Pah?" tanya Mama Rossa.

"Up to you, yang anaknya Michael kan?" tanya Papa Hartawan spontan.

Dan Mama Rossa hanya menggangguk.

"Oh iya Mama baru ingat mereka beda setaun doang ya, dan siapa tau besok Michi ada jadi mereka bisa ketemu lagi."

"Semoga aja berjodoh ya Ma, tapi kita semua serahkan keputusan di Al aja. Gausah ganggu entar juga Al bawa pendamping hidupnya di hadapan kita."

Off flashback

--

"Ya Allah aku dan Michi hanya temenan. Nggak lebih Ma, Pa." balas Aldebaran.

"Yang namanya jodoh nggak ada yang tau, Bang." cela Roy.

"Nah Papa setuju sama Roy." balas Papa Hartawan.

Mama Rossa hanya tersenyum dan Aldebaran memijat dahinya.

"Apa emang gue harus cari pendamping? Tapi di mana? Enggak segampang itu nyari pasangan." batin Aldebaran sambil melihat ke arah kaca mobil.

***

Hari terus berlalu, waktu terus berputar semuanya pun sibuk dengan masing-masing, bahkan sampai sekarang tiba saatnya Roy akan balik kuliah, Aldebaran pun belum mendapatkan pendamping hidupnya.

Sampai di tanya berbagai orang, dan ya... Jawabannya tetap sama "doain saja".

Saat ini...

Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Pagi ini tepat pukul 05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini tepat pukul 05.00 pagi di mana Roy akan balik lagi ke Yogyakarta, karena masa liburnya telah habis.

Ya karena Roy memilih jam penerbangan pagi supaya ia bisa istirahat dulu, dikarenakan esoknya ia mulai padat.

"Roy pamit ya Ma, Pa, Bang." ucap Roy sambil memeluk satu sama lain saat di ruang tunggu.

"Take care ya, sayang hiks..." balas Mama Rossa dengan sedikit sedih karena anak bungsunya meninggalkan lagi.

Lalu Roypun memeluk Mamanya dengan begitu erat.

''Jangan sedih ya, Ma. Kalau Kuliah Roy udah selesai, Roy juga bakal di Jakarta.'' jelas Roy sambil menyemangati sang Mama.

''Okay.'' balas Mama sambil melepas pelukan.

Dan...

Walaupun sifat Aldebaran sang Abang itu suka ngeselin, tapi ia cukup sedih karena di tinggal oleh Adik semata wayangnya lagi.

''Telpon gue, Mama atau Papa ya Roy, kalau ada apa-apa.'' bilang Aldebaran.

''Siap.'' jelas Roy sambil hormat.

Will It End SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang