Sudah 4 jam oprasi masih berlangsung entah sampai kapan dan ini sudah pukul 8 malam, semua orang masih di sanah dengan mata yang sembab karna menangis, jennie turus memandangi lengan dan bajunya yang terdapat darah lisa di sana, tak lama beberapa perawat dan dokter berhamburan keluar masuk dan itu membuat mereka bertanya tanya
"Ada apa ini kenapa mereka keluar masuk dan terlihat begitu panik"ucap deddy kim tak lama deddy kim yang merasa penasaran menghentikan salah satu dokter
"Dokter ada apa ini, cucuku tidak apa apa kan?"deddy kim dengan mencengkram kerah dokter itu
"Begini tua kondisi pasyen sangat kritis, dia mengalami luka yang banyak, dan pluru itu tepat mengenai jantungnya, dengan kondisi yang lemah kemungkinan terburuk apa saja bisa terjadi"sahut dokter tersebut yang membuat jennie menangis
"Selamatkan putriku hiks hiks akan ku bayar berapapun itu hiks kalau tida akan ku tuntut rumah sakit ini hiks hiks"ucapnya sembari memegang baju dokter tersebut
"Nyonya tuan kami akan melakukan yang sebaik mungkin untuk keselamatan pasyen tapi pasyen kehilangan banyak darah, apakah salah satu dari kalian memiliki golongan darah yang sama"dokter
"Golongan darahnya apa dok"tanya irene
"Golongan darah pasien AB kebetulan stok di rumah sakit ini hanya tinggal 2 labu dan itu masih kurang kalau pun mengambil di bank darah itu terlalu lama pasyen sangat membutuhkannya"dokter
"Saya dok golongan darah saya sama dengan lisa"ucap wendi yang masih terisak
"Wendi kau yakin"tanya seulgi karna wendi paling taku sama jarum suntik
"Iya seul gue yakin, lisa lihat meskipun gue takut jarum gue bakal ngelakuin ini gue lebih takut liat lo kenapa napa jadi bertahanlah demi kita gue mohok"ucapnya sambil berterikak berharap lisa mendengarnya
"Baiklah, suster bawa dia untuk pemeriksaan, nak kau ikuti suster ini saja, kalau begitu saya permisi"ucapnya sembari bergegas memasuki ruang oprasi
"Baik ayo dek"ucap suster
"Seul ayo temenin gue"ucap wendi yang di angguki seulgi merekapun mengikuti suster tersebut, sebenarnya golongan darah jennie pun sama denga lisa hanya saja itu tidak memungkinkan mengingan kondisi jennie yang kacau, setres, dan kurang sehat jadi dia tidak dapat untuk mendonorkan darahnya.
Ruang oprasi pun masih menyala para dokter masih berusaha yang sebaik mungkin untuk keselamatan lisa
Wendi prov_
Sekarang gue lagi di priksa buat donor darah, sebenernya gue takut tapi gue lebih taku kehilangan lisa jadi gue harus berani karna lisa segalanya temen sahabat adik dia orang yang berharga buat gue jadi gue ga akan biarin dia pergi gitu aja
"Seul sini gue takut"wendi
"Iya sini ngadepnya ke gue jan liat itu"ucap seulgi
"Rilek dek jangan tegang"suster yang gue anggukin
Galama gue ngerasain lemes, gue terus ngadep seulgi karna taku tak berselang lama itupun selsai
"Oke dek ini sudah selsai di harapkan untuk istirahat dan memakan makanan yang sehat agar cepat pulih"ucap suster yang di angguki gue setelah itu kitapun bergegas ke ruang oprasi
Wendi prov and_
Setibanya mereka di sana wendi pun langsung duduk di kursi dan memeluk joy
"Kamu ga papa sayang"tanya joy yang khawatir pasalnya dia tau anaknya takut sama jarum suntik
"Ga papa ko mommy cuman lemes aja dikit"ucapnya berusaha baik biak saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy I'am Okey
RandomDi balik ketenangan seseorang ada seribu satu kisah yang tersembunyi