: e p i l o g :

5.3K 104 9
                                    

: e p i l o g :

"Akang ... terima kasih. Ribuan kali terima kasih. Pokoknya semua rasa terima kasih yang bisa dipersembahkan di alam dunia, Deri pengin persembahin buat akang."

Mereka berdua lagi duduk bersama, menatapi lampu lampu rumah warga yang bisa dilihat di atas bukit. Kerlap kerlip kembang api juga tampak memukau hadir di langit malam yang nampak tenang dan lengang –sebelum suara kembang api itu mematahkan keheningan sesaat setelah melepaskan diri ke udara. Para warga memutuskan untuk merayakan tahun baru di lapangan. Sementara mereka berdua justru pergi ke atas bukit, melihatnya dari jauh. Hanya menikmatinya saja. Menjauh dari riuh dan huru hara. Meskipun begitu, ternyata hanya dengan menikmati seperti ini di keheningan, membuat Deri dan Ilham merasa tentram. Dua tubuh itu saling memeluk, saling menghangatkan. Deri menyandarkan tubuh dan kepalanya, di dada bidang Ilham yang memeluknya dari belakang.

"Akang juga berterima kasih sama kamu. Akang telah menemukan seseorang yang bisa akang ajak untuk saling sayang, saling mengasihi. Akang pikir, akang gak pernah bisa menemukannya. Akang masih dibayangi momen masa lalu yang telah merenggut keberanian akang untuk memulai hubungan seperti ini. Tapi kamu, Der ... dengan segala kebaikan dan kasih sayang kamu ke akang, sudah ngehapusin semua ketakutan itu dan malah menumbuhkan keberanian. Keberanian untuk akang ... bisa mencintai kamu, sebagaimana kamu telah mencintai akang dengan hatimu."

"Tahu dari mana Deri mencintai akang?"

"Akang ngerasa dicintai sama kamu, Der. Jauh sebelum kita menyatukan tubuh kita malam itu. Semua perlakuan perlakuanmu ke akang, telah membuat akang merasa jadi manusia yang begitu dicintai. Akang gak pernah menyesal, memutuskan untuk membalas perasaan yang kamu rasakan, sejak ... malam itu. Malam ini, di malam pergantian tahun, akang ingin bilang ... akang juga cinta sama kamu. Itu saja."

Deri meminta dengan bahasa tubuhnya agar Ilham makin mengeratkan pelukannya di tubuh Deri. Dia tersenyum lebar dengan kepalanya menyender ke bahu lengan Ilham yang sedang bergelung memeluk tubuhnya. Deri tak menjawab, dia membiarkan keheningan tercipta diantara mereka dan fokus menikmati keindahan ledakan kembang api yang membinar di kedua bola mata mereka.

Dalam hati Deri berkata,

Terima kasih semesta. Telah mengabulkan harapan dan keinginan satu satunya milikku terwujud, persis di tahun baru 2022, tepat pula dengan orang yang sungguh sangat sempurna. Aku bakal jaga orang ini dengan sangat baik, memperlakukannya lebih baik, dan akan terus membersamainya sampai kapanpun. Aku akan senantiasa melakukan yang terbaik untuk menjaga anugerah yang sudah diberikan untukku saat ini. Selamanya.

Dan sama seperti watak Deri, saat dia sudah bertekad ... dia akan mewujudkannya dengan penuh kesungguhan. 










Selamat Tahun Baru 2022
Semoga kamu juga bisa menemukan pasangan kamu di tahun depan,
seperti Deri dan Ilham.

Yeayyy 🥳🥳

Tersesat di Tubuh SatpamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang