(2) zwei

25.6K 2.3K 31
                                    

"gw dimana?" Stella menatap bingung sekelilingnya ruangan berwarna putih terang

"Apakah gw sudah diakhirat?" ucap Stella bahagia

"ibu aku akan segera menemuimu" ucap Stella sambil berjalan berkeliling

"IBUUUU" teriak Stella mencari ibunya

Stella pun terus berjalan dan ia merasa frustasi karena tidak menemukan ujung ruangan putih itu.

Hingga tiba tiba Stella merasa pundaknya disentuh oleh seseorang, Stella merasa bahagia dia pun berbalik badan dan melihat sosok tersebut.

Seketika kebahagiaannya luntur saat dia mengetahui ternyata bukan ibunya yang menyentuhnya tapi orang yang dia tidak kenal sama sekali

Stella menatap datar seseorang yang berdiri didepannya, terlihat seorang gadis yang sangat sangat cantik mukanya bak dewi Yunani dengan gaun putih yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah bak gitar spanyol, bahkan Stella yang melihat itupun sedikit iri. Ingatyah SEDIKIT

"Siapa kamu? " tanya Stella dengan nada datar

"Aku adalah kamu, kamu adalah aku" ucap gadis tersebut yang terdengar sangat merdu dan lembut ditelinga Stella

"Maksudnya? "

"Kita adalah jiwa yang sama di dimensi dunia yang berbeda Stella Odelia atau bisa kupanggil ella,kamu adalah separuh jiwaku dan aku adalah separuh jiwamu" ucap gadis cantik itu dengan lembut

"Sorry lo memang cantik tapi gw masih normal" ucap Stella merinding

"Aduh maksud aku bukan begitu, intinya itu kita adalah jiwa yang sama" ucap frustasi gadis cantik itu

"Ohh" ucap Stella menganggukkan kepalanya

"Trus lo mau apa? Gw tau Lo pasti punya maksud tersembunyi" tanya Stella menatap tajam gadis didepanya

"Hehehe kamu memang pintar" ucap gadis cantik sambik memberikan dua jempolnya kepada Stella, sedangkan Stella hanya menatap datar gadis didepannya

"Aku mau kamu nempatin raga aku, please" ucapnya dengan memelas

"Gak" tolak mentah mentah Stella

"Kalau kamu nempatin raga ku pasti semua impianmu akan terwujud"

"impian gw ketemu sama ibu gw"

"Pleasee help me Ella"

"Gak"

"Kalau kamu gak mau nempatin ragaku, selamanya kamu akan terjebak diruang hampa ini"

Stella mendengar itupun berdecak kesal

"Ck, baiklah" ucap Stella dengan terpaksa

"YEYYY Makasih ella"

"Hmm"

"Oh iya perkenalkan nama aku Auristella Odelia Dharmendra kamu bisa panggil aku Auris" ucap gadis cantik itu yang taklain dan tak bukan adalah Auris

Mendengar nama itu seketika Stella merasa familiar, diapun terus berusaha mengingatnya, Stella kemudian mengingat nama Auris kemudian dia membelalakkan matanya

"hahaha pasti kamu merasa familiar dengan namakukan? "tanya Auris

Stella mengangguk iya

"Aku memang sosok yang kamu pikirkan"

"j jadi lo itu Auris sepupu Antagonis dalam novel Love Arga? Kamu juga sepupu sahabat Protagonis pria? Kamu si mysterious ketos?" tanya Stella berubi tubi

"Betul betul betul" ucap Auris sambil mengikuti nada bicara sibotak tk berbaju biru yang tayang ditv

"Aku mau kamu jaga Dadyku dan juga kumohon lindungi sepupuku dan ubah alur ceritanya" ucap Auris sambil memohon

"Ck gw gak mau ubah alurnya" tolak Stella

"Tapi dicerita novel aku mati gara gara depresi, kamu mau punya ending meninggal karna depresi? "tanya Auris

"Sorry gw emang kenal sama yang namanya depresi karna itu makanan sehari hari gw tapi gw gakpernah punya niatan bunuh diri" ucap datar Stella

"Tapi kalau ada peluang gw mati ditangan orang lain, gw sih bahagia bahagia aja, dengan begitu gw bisa ketemu sama ibu gw disurga"

"Emang kamu bakalan masuk surga" gumam Auris yang masih bisa didengar oleh Stella

"Ngomong apa lo tadi? " murka Stella

"Hehehe sorry sorry... " ucap Auris sambil cengengesan

"Jadi kamu bakalan tempatin raga aku kan?" tanya Auris

"iya, tapi gw gak janji untuk ubah alurnya" jawab Stella

"Baiklah terserah kamu, dasar keras kepala" ucap Auris

"Aku akan wariskan semua ingatanku kepadamu" ucap Auris

"Gak usah gw udah tau keseluruhan ceritanya sedetail detailnya" tolak Stella

"Gw juga tau bagaimana kisah hidupmu Auris" ucap Stella

"Tapi emangnya kamu tau gimana muka setiap tokoh novelnya?" tanya Auris

"Gak"

"Yaudah aku transfer ingatan aku kekamu, untuk antisipasi aja"

"Baiklah"

"Terima kasih Ella udah mau gantiin aku"

"Hmm" jawab Stella menganggukkan kepalanya

Kemudian Auris mendekati Ella dan memegang pucuk kepala Stella, Sakit yang dirasa Stella ketika sekelebat ingatan masuk dimemori Stella dan dia pun jatuh pingsan, seketika tubuh Stella bercahaya dan perlahan menghilang

"Bye bye Ella, aku berharap kamu menemukan kebahagiaanmu disana" Ucap Auris tulus sambil melihat tubuh Stella yang perlahan menghilang



Bersambung

Transmigrasi : Mysterious Ketos (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang