6

63 18 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Keduanya terdiam menatap langit malam di kebun belakang.

Yeonjun yang sebelumnya menganggap Arin gila karna sosok nya yang terdiam diluar. Sekarang mereka malah melakukan hal yang sama bersamaan.

Keduanya menjadi sama sama gila sekarang.

Mereka terduduk diantara tumpukan kayu besar yang sudah lama dijadikan tempat dudukan tepat dekat pohon rindang. Setidaknya, disana tak terlalu basah karna terhalang oleh dedaunan.

Mereka sama sama terdiam.

Arin yang ingin bertanya banyak, tapi ia hanya bisa terdiam karna rasa takutnya. Sementara Yeonjun yang punya banyak fikiran, ia tak mau berbicara barang sedikit pun.

Kejadian sebelumnya, adalah kejadian yang sudah diluar batas. Yeonjun tak menyangkal tentang sikapnya yang bahkan berubah 80% hingga membuat dirinya sendiri saja bahkan tak begitu percaya. Apa mungkin Arin sudah menghipnotis nya?

"Yeonjun."

"Coba jelaskan padaku. Tentang semua fakta dirimu." Yeonjun menyela. Ia hanya berfikir, ketika ia mencoba memanggil namanya. Gadis itu pasti akan hening lagi tanpa suara. Dan—

ah ya, benar saja.

Arin terdiam. Lama sekali. Membuat Yeonjun mendengus kesal kali ini.

Yeonjun berdiri, lantas mencari sesuatu hingga ia mendapatkan satu batang kayu yang ukurannya tipis namun panjang. Ia arahkan kayu itu pada Arin yang masih terduduk santai.

"Jelaskan!" ujung kayunya berhasil menyentuh leher jenjang Arin yang masih terdiam. Sorot mata nya berubah tajam, serta gertakan gigi yang terkesan penuh emosi.

"Yeonjun." Arin memegang ujung kayu itu. Menatap Yeonjun penuh cemas didepannya.

"Jangan hanya memanggil namaku! Dasar gila!" Yeonjun berbicara lantang dengan nafas terengah.

"Yeonjun."

"Kubilang jangan hanya menggumamkan namaku bodoh!" Arin yang memegang ujung kayu itu. Tangannya berubah gemetar. Lalu ia menatap Yeonjun dengan mata yang penuh kesedihan.

Arin tersenyum. Tangannya perlahan menekan kuat ujung kayu itu hingga sedikit membuat lekukan seperti lubang dilehernya. Lantas mengangguk dua kali sampai akhirnya ia melepaskan tangannya hingga terkulai dipangkuan.

Arin tak bisa melakukan apapun. Pasrah adalah jalan keluar untuk menyudahi semua pertentangan.

Yeonjun menatap Arin heran. Apa ia kira Yeonjun akan melukai nya dengan kayu yang ia genggam? Tentu saja Tidak! Kayu yang ia pegang hanya untuk ancaman saja.

Strange Scar ||  Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang