9

77 14 2
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Entah mengapa, rasanya Arin masih belum percaya. Ia baru saja bertemu dengan manusia satu spesies yang sama. Rasanya seperti mimpi, membayang kan pria yang setaunya bernama Nam Soobin itu menjadi teman baru nya.

Ia juga penasan dengan kisah apa yang ada dibalik sinar hijau yang ia miliki. Entah itu Rayknes atau mungkin- Rayvil. Sepertinya, Arin perlu mendekatkan diri dengan sosok itu lagi.

Ah Tunggu.

Arin keasyikan berjalan. Hingga ia lupa arah mana yang seharusnya ia pilih untuk pulang menuju kediaman Yeonjun? Ini pertama kalinya Arin keluar rumah. Ini membuatnya terlalu bingung untuk menghafal likuk jalan yang sempat ia lalui tadi hingga sampai ke tempat ini.

Hujan.

Tapi dengan ini, Arin mampu lebih tenang. Hujan adalah sumber energi baginya. Setidaknya ia tidak bisa mendengar dengan jelas bagaimana orang lain saling berbicara satu sama lain. Tapi tetap saja, perasaan nya tak begitu tenang saat fikiran nya kembali mengingat sosok tampan yang terbaring sakit. Ia harus cepat pulang.

Tapi sialnya, ia tak tau jalan. Distrik ini terlalu luas. Dan tentu saja memiliki arah jalan yang banyak. Tak mungkin Arin bisa menghafal semua itu hanya dalam satu kali perjalanan.

Arin mendengus. Mencari tempat yang aman untuk berteduh. Tempat ini sangat ramai, Arin sampai ketakutan. Karna itu, Ia menutup wajahnya dengan hoodie hitam yang ia kenakan.

"Ah!" Arin terkejut saat seseorang terjatuh tak jauh dari tempat nya berdiri. Dengan cemas ia langsung membantu orang itu untuk kembali berdiri.

"Ah terimakasih. Jalanan sangat licin, dan aku sedang buru-buru." Sosok itu merapihkan tatanan bajunya. Arin hanya menatapnya datar.

"Ah aku sangat berhutang budi kan? Mau ikut aku?" Arin sedikit mengernyit bingung. Antara ikut atau tidak. Yang jelas, disini terlalu ramai dan sangat menakutkan baginya.

Arin mengangguk ragu. Lantas sosok itu tersenyum.

"Ayo ikut aku." Sampai lah mereka di suatu tempat yang cukup luas terbentang dengan banyaknya meja makan.

Jika diluar tadi Arin melihat jalanan yang ramai dengan penuh kebisingan.

Maka disini tak ada bedanya. Hanya saja, mungkin ia akan merasa lebih aman karna berada didalam ruangan.

"Duduk disana saja. Nanti aku akan kembali untuk menemanimu, oke?" Ucapnya sambil menunjuk satu meja kosong paling ujung.

Arin menurut. Ia melihat, orang itu cukup baik. Meski ia tak bisa menebak hati. Setidaknya Arin dapat mengetahui niat seseorang lewat aura yang terpancar. Dan sosok itu terlihat sangatlah tulus.

.
.
.

Lama menunggu. Akhirnya sosok itu kembali menghampirinya dengan berbagai makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strange Scar ||  Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang