Richard berjalan sedikit tergesa memasuki lobi hotel. Dia bahkan sampai berlari menuju lift.
Richard baru kembali usai menemui temannya. Beberapa menit yang lalu, Richard baru menyadari kondisi ponselnya dalam mode silent, sehingga dia tidak mendengar panggilan telepon dari Emily. Istrinya sampai menelepon tiga kali.
"Seharusnya tadi aku menunggu Emily selesai bertelepon, baru berpamitan dengannya." Richard menyesali kebodohannya. "Dia pasti ketakutan karena aku tinggal sendirian."
Begitu keluar lift, ponsel Richard kembali berbunyi. Kali ini ada pesan masuk dari Alice. Dahi Richard mengernyit heran.
"Alice mengirim pesan?" gumam Richard bingung sambil membuka pesan Alice.
Jangan pernah meninggalkan Emily sedetik pun. Kau harus bersamanya setiap saat.
Setelah membaca deretan kalimat dalam pesan Alice, kekhawatiran Richard semakin bertambah. Tanpa membuang waktu lagi, dia berlari ke kamar mereka.
Suara debuman keras terdengar saat Richard mendorong pintu dengan kasar.
"Emily!" Richard berteriak memanggil istrinya. Dia memeriksa ruang tamu hanya untuk menemukan TV dalam kondisi menyala.
Richard mengambil remote dan mematikan TV. Pandangannya beralih pada meja yang dipenuhi bungkus snack dan satu botol minuman beralkohol yang sudah kosong. Di sebelah botol, ada gelas yang masih terisi cairan berwarna merah keunguan.
"Apa Emily yang menghabiskan semuanya?" gumam Richard tak percaya. "Lalu, di mana dia sekarang?"
Richard berlari ke kamar tidur. "Emily!" Dia panik karena tidak menemukan keberadaan istrinya di sana. Ketika memeriksa balkon, hasilnya sama. Nihil.
"Ya Tuhan, ke mana dia pergi?" Richard semakin panik dan bersiap keluar kamar.
Pada saat bersamaan, terdengar suara berderit dari belakang Richard. Dia berbalik dan baru ingat masih ada satu tempat yang belum didatangi.
Kamar mandi.
"Emily!" Richard berseru setelah melihat istrinya keluar dari kamar mandi. Dia menghampiri gadis itu dengan perasaan campur aduk. "Kau membuatku panik setengah mati! Aku kira tadi kau-"
Kalimat Richard menggantung. Pemandangan yang tersaji di depannya membuat Richard menelan ludahnya gugup dan kehabisan kata-kata.
Berulang kali Richard mengerjapkan matanya. Berharap ada yang salah dengan penglihatannya, tetapi hasilnya tetap sama. Penampilan Emily tidak berubah. Gadis itu memakai gaun tidur transparan warna merah.
'Apa-apaan ini?'
###
Halo semuanya, aku balik lagi 👋
Kali ini aku bawa spoiler bab terbaru dari Just For You.Kalau kalian masih ingat, bab terakhir yang aku publish di sini sampai Jason yang mengetahui Emily ada di Paris. Nah, bab ini adalah lanjutannya dan sebentar lagi cerita akan menuju malam panas Richard dan Emily muehehe
Buat yang penasaran gimana malam pertama mereka, langsung baca di platform Dreame/Innovel
Tenang, novelnya masih gratis kok 😁Saranku lebih enak di Innovel karena khusus novel Bahasa Indonesia
Bab terbaru ini akan rilis besok hari Minggu 😉
Jangan lupa tap 💜 untuk follow novelnya ya 😉
Terima kasih 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Just for You [Lanjut di Dreame/Innovel]
RomanceDi mata Richard Parker, Emily Wayne berbeda dari wanita-wanita yang pernah menjalin hubungan dengannya. Tak hanya memberikan penolakan secara terang-terangan, Emily bahkan berani menampar Richard di hadapan banyak orang. Aksi gadis itu pun menuai hu...