Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu
Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap tak akan berubah
Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karna aku dapat mengenangmu untukku sendiri
Selalu ada cerita tersimpan di hatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita yang mengalir seperti air
Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karna aku dapat mengenangmu untukku sendiri
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
Karna hujan pernah menahanmu di sini untukku...Authour POV
Hari minggu pagi. Langit terlihat cerah meski tertutup awan sehingga cuaca menjadi sejuk. Sangat cocok untuk bermain di taman kompleks yang lumayan luas ini. Walaupun ini hanya taman kompleks tapi disini juga terdapat danau buatan yang lumayan luas beserta saung2(gubuk) yang berdiri di sekitar danau dan di beberapa titik taman. Saung itu digunakan untuk beristirahat bagi para pengunjung yang kelelahan mengelilingi taman atau bisa juga di jadikan tempat nongkrong untuk mengerjakan tugas atau pun hanya untuk melihat lalu lalang para pengunjung taman. Pokoknya klop banget deh.
Banyak anak yang sedari tadi lari kesana kesini. Ada yang main bola, lompat tali, ayunan, kejar2an, atau hanya duduk saja.
Di ujung taman terlihat seorang gadis kecil berumur 4 tahun hanya duduk memeluk kakinya sambil melihat teman2nya bermain kesana kesini. Ia seperti tak memiliki teman di taman yang luas ini.
"Duh ii gak tau nih mau main sama siapa" ucap anak itu sambil terus memandangi anak2 lain yang asik bermain dengan teman2nya.
Ia sudah mencoba untuk bergabung dengan salah satu anak perempuan di antara mereka tapi ia tidak mendapat tanggapan yang baik dari teman baru nya tadi.
Mereka seperti tidak suka dengan Priily kecil yang terlihat sangat cantik.Hendak bermain dengan anak laki2 jelas tubuhnya terlihat sangat kecil dibandingkan mereka. Lagi pula pasti mereka memainkan permainan anak laki2 yang tidak dapat dimainkan oleh Prilly.
Akhirnya ia pun memilih mundur dan duduk di batu yang ada di ujung taman ini.
Padahal tadi ia sudah semangat 45 untuk main ke sini. Sampai harus rela2in gak ngabisin sandwich buatan mama yang terkenal enaknya itu. Ia juga menolak di antar supir untuk ke taman ini, ia lebih memilih berjalan kaki menikmati suasana pagi ini. Tapi apa yang ia dapatkan sekarang? Ia hanya bisa duduk sambil memandang anak lain yang bermain kesana kemari.
Cukup lama gadis itu hanya duduk memandangi teman2nya yang lain bermain. Hingga ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Prilly kecil pun menoleh kebelakang."Hai..." sapa anak yang menepuk pundak Prilly tadi
"Hai juga"
"Kenalin aku dodo" ujar anak bernama dodo itu sambil mengulurkan tangannya.
"Aku ii" balas Prilly menjabat tangan anak itu
"Kok kamu disini ii. Kenapa gak main sama yang lain?"
"Iya ii gak ada temen dodo. Mereka gak mau main sama ii" Prilly terlihat sedih.
"Udah jangan sedih. Ii main sama dodo aja. Mau?"
"Beneran do?"
"Iya ii. Ayo main sama dodo"
Tanpa menunggu untuk di tanya 2 kali Prilly sudah mengangguk antusias. Ia menyambut uluran tangan dodo untuk bermain dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Dibalik Hujan
FanfictionPrilly Latuconsina. Siapa yang tak kenal dia, cewek yang sedikit tomboi ini merupakan kapten tim basket putri yang terkenal di sekolahnya. Kehidupan remajanya bisa di bilang sangat normal, sama seperti kebanyakan remaja putri lainnya jika saja tak a...