[BL] I have a sickness [World-hopping]

Bab 3.43

Orang yang paling menunjukkan kegembiraan saat mengingat 'identitas' Hao Ritian adalah Wei An. Meskipun dia telah menerima kenyataan bahwa Yang Mulia telah sangat melupakannya, begitu Yang Mulia mendapatkan kembali ingatannya tentang dia, dia meninggalkan sedikit ketidakbahagiaannya di benaknya dan mulai dengan bersemangat melayani Hao Ritian di sisinya sekali lagi.

Sebaliknya, karena Yang Mulia telah kembali normal, Kepala Pelayan Wei akhirnya berhenti melampiaskan kemarahannya pada Wei Jing. Namun, ternyata Wei Jing tidak tampak lega, melainkan menyesal?

Ya, Wei Jing merasa menyesal.

Baru-baru ini, kepribadian CEO-nya yang sombong mulai muncul untuk waktu yang semakin lama, dan dia menyukainya ketika Wei An mengacaukannya sehingga dia kemudian bisa 'menindas' Wei An sebagai balasannya. Akibatnya, Wei An tidak lagi mengganggunya sekarang. Manfaat tambahannya telah menghilang sekaligus, bagaimana mungkin dia tidak merasa menyesal?!

Hao Ritian memperhatikan situasi mereka tetapi tidak berniat menengahi. Dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengamati mereka, dan untuk saat ini, tidak bisa mengatakan dengan pasti seberapa jauh Wei Jing dan Wei An akan pergi dalam hubungan mereka. Tetap saja, dia sudah membuat sketsa rencana awal dalam pikirannya.

Lebih penting lagi, Hao Ritian sangat sibuk. Dia bekerja keras menggoda Li Yi.

Dia hampir yakin bahwa dalam waktu sekitar seminggu dia akan bisa meninggalkan rumah sakit jiwa. Akan lebih dari luar biasa jika dia berhasil melakukan perbuatan dengan Li Yi sebelum dia pergi, meskipun itu baik-baik saja bahkan jika dia tidak melakukannya. Hao Ritian ingin meninggalkan kesan mendalam pada Li Yi dan, begitu dia mengurus bisnis, dia akan datang menemukannya.

Dia masih ingin menguji ide dalam pikirannya yang telah ditolak oleh sistem. Terlebih lagi, dia sudah lama tidak melakukan sesuatu yang menyenangkan dan adrenalinnya sedikit meningkat; dia perlu melakukan kontak fisik yang penuh gairah. Itu sejelas itu.

Cara dia menggoda Li Yi sangat sederhana—setiap kali Li Yi muncul, dia benar-benar akan memanjatnya seperti pohon. Lagi pula, dia saat ini adalah pasien gangguan jiwa, jadi merayunya terlalu jelas tidak boleh dilakukan. Namun, menggodanya sesekali secara tidak sengaja, seperti sekarang, bukanlah masalah.

Dia berpegangan pada Li Yi lagi, dan itu adalah hal yang baik bahwa Li Yi kuat dan bisa menahannya, jika tidak, akan sangat melelahkan untuk memiliki pria kokoh setinggi 1,8 meter yang tergantung padanya. Hao Ritian, sementara itu, tampak riang dan puas karena kedua tangannya melingkari leher Li Yi. Dia sama sekali tidak malu dan tidak mempermasalahkan posisi feminin yang memalukan ini.

Bibirnya menggosok telinga Li Yi dengan cara yang tampaknya tanpa berpikir, lalu dia dengan lembut menggigitnya, giginya menggertakkan sedikit, merasa tidak puas sebelum bertanya, "Kapan waktu Permaisuri akan berlalu? Zhen menginginkanmu."

Jelas bahwa Li Yi menjadi lebih perhatian padanya karena insiden sebelumnya, karena dia akan datang ke bangsalnya pada waktu tertentu setiap hari. Jika bukan karena kunjungannya, Hao Ritian tidak akan bisa menghubunginya.

Pria tanpa cacat seperti itu hanya bisa dipandang, tidak dimakan. Namun, Hao Ritian tidak bisa mengendalikan dirinya dan ingin mematahkan tampilan asketisme yang ditampilkan di wajah Li Yi dan membuatnya mengungkapkan ekspresi yang dipenuhi dengan keinginan frustrasi. Dan setelah itu, dia perlahan akan memakannya. Itu adalah cara interaksi yang tepat.

Ini akan menjadi situasi yang jauh berbeda dibandingkan dengan sekarang, di mana dia hampir tidak bisa memuaskan keinginannya akan selera Li Yi paling banyak!

Ekspresi Li Yi stabil seperti batu. Dia tidak marah dengan pria yang menggantungnya, bahkan mengetuk pantat Hao Ritian sambil menggigit daun telinganya. Dia menjawab, "Ini akan memakan waktu."