✨Special Chapter✨

447 49 13
                                        

Bukan sebuah akhir dari kisah mereka

Kisah cinta mereka baru saja dimulai—

Mohon kebijakannya dalam membaca ya..

Panggutan mesra yang tadinya hanya kecupan kecil menjadi menuntut. Yang awalnya hanya menyesap bibir sintal kini sudah turun menyesap jenjang leher hingga kemerahan.

Tangan Bright yang tadinya berada di atas sekarang turun ke bawah. Memasuki kaos yang sedang dikenakan oleh Metawin.

Bibirnya menyesap nipple kanan metawin layaknya seorang bayi yang tengah menyusu kepada seorang ibunya. Sedangkan tangan yang satunya Bright gunakan untuk mengocok penis metawin dengan tempo yang teratur. "Nghh mashh ja–jangan digigit nipple punya Meta." Ucap metawin terengah karena perlakuan dari Bright.

Tangan Bright terus mengocok sampai metawin hampir sampai pada putihnya. "Mashh mau hahh.. metaa mauhh cum anhh."

"Keluarin aja sayang." Ucap Bright tepat di telinga Metawin.

Bright terus mengocok dengan tempo yang sangat cepat. Sampai pelepasan pertama metawin menyembur keluar mengotori seprai.

"Meta masih kuat?" Tanya Bright yang melihat Metawin masih menetralkan napasnya.

"Ma– masih mas."

Bright menurunkan celana Metawin lalu dilemparnya ke sembarang arah. Hingga tubuh polos itu tak tertutup sehelai benang pun. Wajah Metawin seketika memerah. "Meta, saya kasih kamu training dulu ya. Biar nanti ga terlalu sakit pas dimasukin."

Bright mengambil lubricant yang tergeletak di atas nakas lalu menuangkannya ke jarinya dan hole milik metawin.

"Shh.." Metawin meringis ketika dingin dari lubricant itu menyapa tubuhnya.

"Sayang, lebarin dulu kakinya ya. Biar saya mudah nyiapin kamunya."

Metawin hanya menurut. Ia melebarkan kedua  kakinya hingga telihat lubang yang berkedut seakan minta diisi.

"Tahan sebentar ya. Kalau sakit cakar saya."

"Ahhh..!"

Metawin terkejut ketika ada benda asing yang menelusup masuk ke dalam analnya. Ia refleks menyembunyikan wajahnya di bantal yang berada tak jauh di sana. Seraya menahan rasa perih di bagian  bawahnya.

Bright langsung menarik bantal yang menghalangi wajah Metawin itu dengan satu tarikan.

"M– mas.." Bright melihat kalau Metawin sudah mengeluarkan air mata pun langsung menciumi wajah Metawin dengan lembut.

Cup

Cup

Cup

Ciuman itu terus berulang sampai metawin sudah mulai terbiasa dengan jarinya yang berada di dalam lubang Metawin.

Dirasanya sudah mulai nyaman Bright langsung menambahkan jarinya menjadi tiga lalu digerakkannya secara perlahan.

Tangan Bright yang menganggur pun mulai mengocok kembali penis metawin yang sudah mulai berdiri tegak lagi.

"Anhh mashh.. jangan di kocok ahh.."

"AHH kena mashh.. kena prostatnya.."

"Enak.. mashh... Jari mashh jago banget hahh.. Meta.. Metahh sukaa.."

You're My World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang