(Dan siapa sangka kalau dia akan bertemu jodohnya?)
•
•
•
•
•***
Hari terus berganti tanpa kita sadari. Pagi ini Bright masih setia memejamkan matanya. Karena hari ini weekend jadi dia memilih untuk tidur lebih lama lagi.
SRAK
Itu suara gorden yang dibuka secara agak kasar oleh sang bunda.
Bright yang agak terganggu pun dengan cepat menarik kembali selimut itu untuk menutupi seluruh tubuhnya karena tiba-tiba saja sinar matahari pagi langsung menyorotinya.
"Yang ulang tahun kok masih males-malesan di dalam selimut sih?" Ucap sang Banda dengan nada lembut namun ada sedikit nada kesal yang tersirat di dalamnya.
"5 menit lagi Bun.." Ucap Bright yang masih belum sadar dari alam mimpinya.
"Ga ada 5 menitan. Cepet bangun terus mandi habis itu turun ke bawah untuk sarapan."
"Iya iya, ini Bright mau mandi."
"Bagus. Awas kalau sampai tidur lagi!"
Bright segera bergegas untuk mandi sebelum bundanya itu balik lagi ke kamar Bright hanya untuk memarahinya. Karena tak ingin membuat bundanya marah maka setelah selesai dengan urusan mandinya, Bright langsung turun ke bawah untuk sarapan.
Saat tungkainya melangkah ke arah dapur, di sana sudah tersaji berbagai makanan di atas meja.
"Selamat ulang tahun jagoan ayah." Ucap sang kepala keluarga kepada anak semata wayangnya.
"Makasih yah. Bunda ga mau ngucapin juga?" Tanya sang anak sambil memasang tatapan yang jahil.
"Ga mau ah. Tadi aja bangun masih kesiangan." Ucap sang bunda dengan wajah yang terlihat pura-pura kesal.
"Bundaaa~~" Ayah dan bundanya hanya terkekeh melihat tingkah anaknya merajuk dengan nada yang menggemaskan.
"Hahaha iya iya. Selamat ulang tahun kesayangannya bunda. Bahagia terus ya."
Bright hanya memberikan senyuman tercerahnya kepada sang bunda.
***
Bright dan kedua orangtuanya telah sampai di sebuah panti asuhan yang letaknya sangat jauh dari jalanan besar dan terpencil.
Di sana banyak sekali anak-anak yang sengaja ditinggalkan oleh orang tuanya.
Terlebih lagi Metawin. Metawin sudah kehilangan kedua orangtuanya sejak umur 2 tahun. Metawin yang sejak saat itu tidak punya siapa-siapa terpaksa harus tinggal di panti asuhan.
Sejak masih kecil Metawin banyak sekali mendapat kasih sayang. Namun semua itu berubah ketika metawin mulai menginjak usia 12 tahun.
Anak-anak di panti selalu merasa iri kepada Metawin, karena cuman dialah yang permintaannya selalu di kabulkan oleh ibu panti sedangkan permintaan anak-anak yang lainnya hanya diabaikan. Apa salahnya minta dibelikan mainan?
Awalnya anak-anak yang lain tak terlalu memperdulikan tentang permintaan Metawin kecil. Toh permintaan Metawin hanya ingin dipeluk, diceritain dongeng, dicium keningnya sebelum tidur.
Tapi saat mereka mendengar Metawin akan di masukkan ke sekolah menengah pertama, maka saat itu juga mereka ingin membuat ibu panti menjadi benci kepada Metawin.
Metawin tak jadi di masukan ke sekolah menengah pertama gara-gara ada seorang anak panti yang telah memfitnah Metawin berbuat kasar kepada salah satu anak yang ada di panti itu.
Ibu panti sangat marah, bahkan Metawin kecil mendapatkan hukuman untuk tidak boleh makan sampai besok pagi. Dan dia tidak lagi diperbolehkan untuk melanjutkan sekolah.
***
Bright dan orangtuanya pun telah menginjakkan kakinya di sebuah ruangan panti asuhan tersebut.
Ulang tahun Bright telah disusun oleh kedua orangtuanya sedemikian rupa. Mulai dari makanan, hiburan, dan lain sebagainya.
Berbagai acara telah dilewati. Saat bright ingin mencari udara segar, ia tak sengaja bertemu dengan pria manis yang tengah terduduk sambil menggambar sesuatu.
Entah angin apa yang membuat bright melangkahkan kakinya untuk mendekati pria tersebut.
"Kok di sini sendirian? Gak ikut masuk ke dalam?" Tanya Bright setelah duduk di samping pria itu.
"Ehh? Loh kakak Bright kan? Kok kakak ada di luar bukannya di dalam?"
"Tadi panas aja di dalam jadi keluar deh. Kamu kok di sini?"
"Ngga apa-apa kok kak, pengen aja. Ohh ya kak, selamat ulang tahun semoga kakak sehat terus dan bahagia terus." Ucapnya dengan senyuman yang cerah.
Bright sampai terpukau di buatnya.
"Nama kamu siapa?"
"Metawin, kak."
"Ohh, kamu sekarang pastinya sudah SMP ya?"
"Seharusnya gitu sih kak, tapi kayanya Meta ga bisa lanjut sekolah lagi." Pandangan Metawin kosong, ia pengen sekali seperti orang-orang yang bisa melanjutkan sekolahnya.
"Loh kenapa?" Tanya Bright bingung
"Hehehe ga papa, Meta ga mau nyusahin ibu panti. Nanti kalau Meta masuk SMP, gimana sama yang lainnya."
"Tapi kamu pengen kan?"
***
Segitu dulu ya, kalau ada waktu nanti malam update lagi atau ga besok
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My World
Novela JuvenilTak banyak yang harus diceritakan. Hanya menceritakan tentang kehidupan seorang mahasiswa yang sering terkena pembullyan di kampusnya. Sampai akhirnya dia dipertemukan kembali dengan seorang dokter psikolog yang dulunya merupakan teman kecil Metawin...