Midnight Ride

1.4K 262 24
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"And i realize, the joke is on me :)"

***

Tuk tuk tuk

(Name) terbangun mendengar suara kaca jendela seperti diketuk. Dia mengerjapkan waspada. Matanya sigap melirik kaca jendela besar berbalut tirai putih di sisi kanannya.

Ada seseorang disana. (Name) menyipitkan mata, mencoba melihat dengan jelas sekalipun matanya mengantuk. Cahaya lampu dari luar membuat siluet itu terlihat jelas sekalipun lampu kamar (Name) dimatikan.

"Lhah Hanma?!" (Name) segera bangkit kala menyadari sosok dibalik jendela adalah kekasihnya.

Dia menyibak tirai, mendapati Hanma berdiri disana dengan hoddie hitam membalut tubuh tingginya. "Ngapain??"

Melihat Hanma yang malah diam terpaku menatapnya tanpa berkedip, (Name) jadi menyadari sesuatu. Gadis itu langsung menutup tirai.

(Name) benar benar baru ingat kalau setiap tidur dia hanya menggunakan tanktop dan hotpans.

Malu. Demi apapun (Name) benar benar malu. Kini gadis itu mengusap wajahnya kasar, merengek kecil menyadari kecerobohannya.

Tuk tuk tuk

Suara ketukan jendela kembali terdengar.

"(Name)" Hanma memanggil pelan. (Name) segera meraih selimut untuk menutupi tubuhnya, lalu kembali ke jendela menemui Hanma.

"Mau ngapain?" Tanya (Name) berusaha tenang.

"Night ride yuk" ajak Hanma dengan senyum semangat.

(Name) melirik jam, 00.47, hampir pagi. Bukan night ride lagi namanya. Mungkin mid-night ride lebih tepat. Hanma benar benar gila mengajaknya motoran jam segini.

Lagipula, mana mungkin ayahnya mengizinkannya keluar jam segini.

"Ga bakal dibolehin" jawab (Name) berbisik.

"Ya gausah izin lah bocil, gimana sih" Hanma terlihat gemas.

"Gimana keluarnya?"

"Lewat pintu depan, kamar ayah lo jauh dari pintu depan kan"

(Name) mengangguk, gadis itu berfikir sejenak. Tawaran Hanma benar benar menggiurkan, dia belum pernah night ride, pasti akan menyenangkan. Tapi kalau ketahuan habis sudah nyawanya.

"Cepetan keburu pagi"

"Gue takut"

"Tinggal pindah ke apart gue kalo di usir" jawab Hanma enteng. (Name) mendelik sebal dibuatnya. Tapi berkat itu (Name) jadi nekat memberanikan diri.

Bukan, bukan karna tawaran tinggal di apartemen Hanma yang super mewah itu, tapi jawaban ringan Hanma membuat (Name) yakin semua akan baik baik saja, selama itu bersama Hanma.

Wildest Dream | Hanma Shuji x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang