Masi dilanjut?
Masih.
Tapi kenapa?
Sampah harus dibuang secara rutin bukan?
Welcome to..
🆂🅰🅼🅿🅰🅷 🅼🅰🆂🆈🅰🆁🅰🅺🅰🆃
Chapter 2
𝘽𝘼𝙉𝙅𝙄𝙍!!
"OAAA"
Pasti kalian sudah bisa menebak apa yang terjadi disarang para ASEAN hanya melalui judul chapternya dan teriakan diatas.
Ya, banjir.
Kalian tau banjir? Itu lhoo, salah satu bencana alam dimana suatu daerah terendam oleh air dalam jumlah yang tidak sedikit. Kadang disebut kolam milo kalau airnya kotor, atau tempat renang gratis.
Yang membuat banjir tidak terdengar menyenangkan adalah saat dimana kau terpaksa/harus memindahkan berbagai barang rumah ke lantai/tempat yang lebih tinggi. Belum lagi beres beresnya, ngepel, en lain lain.
Dan sialnya, gubuk-- tidak, rumah ASEAN harus mengalami bencana alam tersebut.
Jadi, bagaimana kira kira cara mereka menangani kejadian tersebut?
Silahkan scroll, kalau kalian masi lanjut baca, pastinya suda siap mental kan?
𝘽𝘼𝙉𝙅𝙄𝙍!!
Vietnam, yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan cepat melesat kearah sumber suara. Yang membuatnya berakhir melihat pemandangan langka, Thailand yang berada di atas kepala Asean dan Asean yang menahan diri agar tidak terpeleset.("ha? Gimana gimana?" Jadi, si kaka thai nempel dibagian atas kepala Asean)
Berbanding dengan kedua makhluk absurd didepannya, Vietnam memperhatikan air yang rasanya semakin lama semakin naik, apakah sekarang ini bulan purnama?
Seharusnya tidak, apa selokannya mampet?
Vietnam melangkah keluar rumah, tinggi airnya sekarang hanya setinggi tumitnya. Jadi apa yang ditakutkan Papa dan Thai tadinya?
"VIET! AWAS KELABANGG!!"
Ha? Apa katanya? Kelomang?
"KELABANG ANJJ, BUDEG SIA AH! "
!?
KELABANG!?? NNNOOO!!
Vietnam dengan ajaib sudah berada dibalik Asean, sambil memejamkan matanya ia terus berteriak "MANA MANAAA?? AAA!! "
Persetan dengan harga dirinya, ia benci kelabang!! Belum sempat Asean menjawab ia dengan cepat berpindah kedalam rumah, kembali ke kamarnya yang damai dan tenang.
Asean yang ditinggalkan begitu saja oleh viet, ikut menyusul kedalam rumah. Btw Thailand sekarang merosot ke punggung nya, kulitnya memutih dan matanya membulat.
'Anak ini, setebal apa bedak yang ia gunakan? Sampai wajahnya putih begitu' Pikir Asean.
Sadar bahwa mungkin saja lingkungan rumahnya akan banjir, ia menutup pintu terlebih dahulu dan naik ke lantai dua, bermaksud untuk mengabari anak anak nya yang lain(Dan membabukan mereka untuk memindahkan barang keatas :v)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sαɱραԋ ɱαʂყαɾαƙαƚ
HumorSelamat datang di "Sampah Masyarakat" Hasil dari imajinasi ampas sang penulis amatiran yang hanya ingin mengeluarkan segala beban otaknya dan bersenang senang. Baca jika kalian mau, yg penting jangan salahkan saya kalau standar kegoblokan disini dia...