**********
Selesai pelajaran olahraga memang paling enak meminum minuman yang dingin dan sekarang Lia sedang meminum air putih dingin yang ia beli dikantin. Sebenarnya sekarang ia juga masih berada dikantin sendirian, tapi tenang saja memang ini waktunya istirahat, Lia memang sendirian disana tanpa ditemani Lucy yang sedang memesan makanannya sendiri.
"Lucy lama banget, gue disini udah 10 menitan," gumam nya dalam batin sambil menggoyangkan botol yang hampir habis itu, "Gue susul aja kali ya."
Akhirnya Lia memutuskan untuk pergi mengunjungi kios yang berada dipojok kantin, Lucy sekarang sedang mengantris sambil memegang uang yang sudah ia siapkan sedari tadi.
Kios itu memang cukup ramai, bahkan Lia tidak berani untuk menghampiri Lucy yang sedang berada di keramaian itu. Tapi untungnya Lucy berada di antrian ke tiga yang berarti makanan yang ia pesan tidak akan lama lagi akan selesai. Jujur saja disini panas dan bukan tempat yang cocok untuk beristirahat setelah selesai olahraga.
Lucy yang baru saja sadar Lia menunggu dibelakang, langsung menoleh dan memberikan suatu isyarat.
"Lu nunggu lama?" tanya Lucy dari kejauhan.
"Baru aja kesini, santai aja," jawab Lia.
Lucy pun memberikan 'ok' menggunakan jarinya dan kembali fokus mengantri agar tidak ada yang menyelah antriannya.
Lia sendiri sedikit bosan menunggu, ia mengelap keringat yang ada dilehernya, sangat amat basah, karena hari ini materi tentang kebugaran jadi wajar saja. Ia juga lupa membawa ikat rambut. Rambut Lia yang panjang ini pasti akan membuat badan Lia semakin gerah, sialnya ia lupa tidak membawa ikat rambut itu.
Selang beberapa detik, Lia membalik berusaha mencari kursi kosong, jujur ia cukup lelah berdiri menunggu Lucy yang hendak membeli makanan favorit nya itu.
Tapi disaat Lia hendak mengambil kursi, tiba tiba seorang lelaki muncul dihadapannya sambil menodongkan dompet yang mirip sekali dengan dompet milik nya.
"Ini punya lo kan?" ujar lelaki itu.
Lia mengernyit, ia mengambil dompet itu dan membuka terlebih dahulu isinya, "Loh bener?"
Seketika Lia meraba celana olahraga nya, ternyata benar tidak ada dompet disana, "Lo------"
Tatapan Lia terpaku pada lelaki yang berdiri didepannya ini, lelaki itu tersenyum sambil sedikit menundukkan kepalanya.
"Gue nemuin itu tadi diujung sana, pas gua liat ada kartu pelajar yang mirip sama lo jadi gua kasih aja sama Lo," jelasnya.
"O-Ohh.... Oke makasih banyak ya udah nemuin dompet gue," balas Lia yang sedikit gelagapan.
"Sama-sama, ohh iya boleh kenalan? Kayaknya lo gak kenal sama gua."
Lia menggeleng kepalanya sejenak lalu mengangguk pelan, "Boleh, emang gak kenal sih."
Lelaki itu mengangkat tangannya mengajak Lia berjabat tangan, "Gua Arga, anak IPS 4."
Lia pun menjabat nama lelaki bernama Arga ini dengan sedikit kikuk, "Lia, IPA 1."
"Ohh anak IPA ternyata, pantes jarang liat."
"Arga Nathaniel ya? Lo sama gue saling follow kan?" tanya Lia yang ingat mereka sempat saling mengikuti di sosial media.
"Ternyata lo inget, gua yang minta follback," jawab Arga.
"Nebak aja sih, muka lo bener bener bisa dibedain soalnya."
Mereka pun mengobrol dan keliatan nya mereka memang sama sama tidak sulit untuk saling akrab, maka dari itu mereka tampak tidak canggung sama sekali saat mengobrol walau pun memang baru kenal satu sama lain sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA RAGA & LIA
FanfictionRaga Jonathan Noelle, lelaki yang selalu diam seribu bahasa dan dikenal dengan sifat dingin dan cuek yang melekat pada dirinya. Sesuai dengan sifatnya, ia tidak pernah peduli dengan semua yang ada disekitar nya, termasuk orang orang yang memberikan...