💧💧

8.3K 77 23
                                    

Lanjut obrolan di ruang musik karena waktu jam masuk masih cukup lama. Pada akhirnya mereka pun berbagi pengalaman.

"jadi bu jung juga pernah di campakin?" Sungjin terlihat antusias. Sebelumnya emang mereka ga ada interaksi bahkan se akrab ini.

"Kalo untuk itu sih bukan pernah lagi tapi seringkali. Sampe berasa hopeless aja jadi cewek apa gue gak menarik gitu ya kan?  Padahal secara fisik gue lumayan lah walau gak kategori high class gitu.  Meski ga se perfect model  dengan tubuh slim. Terus kalau dari kepribadian,  mungkin gue baik- haha" Hyena tertawa sumbang tepat di akhir kalimat mengaku dirinya 'baik' meski sebenarnya. Ah sudahlah.
.
Disela-sela obrolan nya   sungjin baru nemuin sosok wanita yang blak-blakan seperti nya bahkan gak malu saat membahas tentang pengalaman pahit yang dia rasakan. Dengan segala ekspresi. Terkadang berapi-api,  kemudian terlihat  sedih dan asa lalu dia berpura-pura ceria. Ah benar-benar pribadi yang menarik menurutnya.
.
Namun obrolan mereka terasa singkat karena bell panjang telah berbunyi menandakan  sekolah pun dimulai.

"Wah pak sungjin lain kali bisa lah kita ngobrol lagi di ruangan saya" Hyena beranjak dan sedikit basabasi sebelum mengakhiri nya.

"Boleh juga tuh. Meski satu lingkungan kita belum pernah ngobrol dekat kayak gini  hehe" Sungjin terkekeh malu.  Nyadar atau tidak wanita di hadapannya ini menatapnya gemas  kayak ingin nerkam wajahnya saat ini juga.

'Stop!  Tahan jalang!'
Hyena mengingati dirinya sendiri.
.
.

Suasana di kelas 10 mendadak hening tatkala seorang siswa yang udah lama gak masuk tanpa keterangan tiba-tiba datang dengan raut wajah datarnya.  Berjalan cuek menuju meja nya tanpa peduli tatapan teman-teman nya yang mungkin heran atau ada juga yang nyinyir dengan berbisik. Ia gak peduli.

"Lee Felix. Lu kemana aja? Pulkam ke Australia?"  rupanya ada juga manusia caper yang sengaja membuat keramaian. Si bigos kelas X siapa lagi kalau bukan Han jisung.  Felix yang ngerasa itu hanyalah sindiran gak akan membuka mulutnya biarkan sang bigos makin keki karena nya.

"Selamat pagi anak-anak-"  semua perhatian teralihkan dengan guru yang masuk. Yah hari ini pelajaran kesenian khusunya bermusik. Pak Sungjin yang mengisi kelas.  Untuk sesaat pandangan nya tertuju pada Lee Felix. Siswa yang entah kemana keberadaan nya dan baru terlihat sekarang.

"Felix kamu masuk-"

"Emang kenapa kalau saya masuk sekolah ? Aneh gitu?  Yaudah kalau gitu besok saya gak dateng lagi" Jawab Felix berani.

"Dih ambekan" Jisung nyamber.

"Ya gak gitu tapi sekolah juga ada peraturan kan. Kamu gak bisa seenaknya datang pergi kayak di cafe. Udah lapor ke wali kelas belum?  Atau temuin guru BP" sungjin gak mau di remehin sama siswa. Enak aja dia yang berkuasa di kelas. Setidaknya sampai mata pelajaran nya berakhir. Dengan ekspresi serius nya para siswa baru tau jika Pak sungjin bisa juga marah.

"Yaudah saya ke ruang Bp aja-" males debat sama guru. Felix pun beranjak keluar kelas. Yah mungkin ada baiknya dia gak ikutan mapel. Tuh selama ini gak ada tujuan pasti untuk datang ke sekolah.  Bawaan nya mager aja gitu.

°°°°

Di Ruang BP Hyena menunggu siswa bermasalah satu lagi dan sang target baru menunjukan dirinya sekarang. Lelaki blaster dengan bentuk tubuh dikatakan kurus. Serta wajah mungil,  bulu mata panjang hidung bangir dan juga bibir yang tipis. Benar2 menunjukan dirinya memiliki pesona seperti putra mahkota dari kerajaan antah berantah di eropa sana.

Pikiran Hyena mulai travelling. Di lihatnya - biodata sang siswa dan matanya tertuju pada nama ibu darinya.

Lee chaerin

B**©H || Teacher  🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang