5. You Will

1K 57 1
                                    

Senyum Haechan tak pernah luntur sedari tadi, begitu ia baru pertama kali membuka-nya, hingga dia sudah selesai mengumpulkan semua nyawa-nya yang berkeliaran.

Haechan terus tersenyum dan mengangumi berapa indah-nya otot perut milik Mark.

Bahkan saat ini dia sudah mengelus otot perut Mark yang ada 8 dan berbentuk kotak. Atau yang sering di kenal dengan sebutan ABS.

Semburat merah langsung menjalar di pipi-nya begitu mengingat kejadian yang baru saja ia alami.

"Ck! Pasti enak banget jadi Kang Mina! Dia bisa merasakan ciuman yang sangat enak, dan juga handal dari Mark Oppa." Dengus Haechan sebal ketika teringat bahwa Mark sudah mempunyai kekasih.

"Aish! Kenapa payudara Mark Oppa berbentuk kotak? Beda sekali dengan punya-ku." Seru Haechan yang sudah menghilangkan kekesalan-nya kepada Kang Mina.

"Dia sangat meledek-ku!" Geram Haechan yang langsung mengangkat wajah-nya dari dada bidang milik Mark.

Terlihat wajah tampan Mark yang tengah tertidur. Terlihat seperti pangeran tampan yang sedang tertidur pulas, butuh sebuah ciuman untuk membangunkan-nya.

"Kau tau? Kau adalah pria terjahat yang pernah aku kenal." Seru Haechan, yang saat ini sudah menyamakan wajah-nya dengan wajah Mark. Bahkan Haechan sudah menaruh salah satu tangan-nya di pipi Mark. Ya walaupun cuma sebentar, karena takut membangunkan Mark.

"Kau tau kalau aku sangat mencintai diri-mu? Tapi kenapa kamu malah menjalin kasih dengan wanita lain?" Sambung Haechan yang sudah memberingsut kesal.

"Tapi kau tenang saja! Aku bukan wanita yang mudah menyerah. Aku tipikal orang yang harus terpenuhi, apapun yang aku inginkan." Tambah Haechan.

"Aku tidak akan terlalu keras untuk mendapatkan-mu. Tapi aku akan pastikan kalau kau akan berusaha keras dalam mendapatkan-ku." Entah darimana keberanian Haechan. Sampai-sampai ia berkata seperti ini.

"Kau tau kalau aku itu orang yang tidak pernah kalah dalam permainan? Kau tidak akan pernah menang Lee Minhyung. Aku yang akan memenangkan permainan ini. Kita lihat seberapa besar dan seberapa lama gengsi yang akan kau pertahankan." Gumam Haechan.

Seperti-nya Haechan sudah tergila-gila terhadap Mark. Ia terlihat sangat bersih keras dalam mendapatkan Mark. Serta mengusir hama yang sama sekali tidak pantas untuk menjadi pendamping hidup Mark.

"Kenapa kau lebih memilih Kang Mina daripada aku sih?" Pertanyaan yang akhirnya keluar dari mulut Haechan.

Haechan sudah sering menanyakan hal ini pada batin-nya sendiri. Apa yang di cari Mark, sampai-sampai lebih memilih si tepos Kang Mina. Daripada si berisi plus menggemaskan?

"Apa selera-mu itu yang tepos, tinggi seperti jalangkung, sama putih seperti bihun?" Tanya Haechan.

"Kalau begitu, aku akan mengubah selera-mu!" Sambung Haechan yang saat ini sudah menyeringai.

"Kau akan jatuh cinta kepada-ku. Akan--"

"LEE HAECHAN!" Teriak seseorang yang sukses membuat Haechan memberhentikan omongan-nya.

Bukan! Bukan Mark yang tiba-tiba bangun lalu berteriak! Teriakan itu berasal dari kamar Haechan.

Haechan yang tidak mau Mark bangun karena teriakan itu, ia langsung pergi dari kamar Mark.

Sampai di balkon kamar Mark, Haechan langsung berjalan ke samping, melompati pagar pembatas dan langsung memegang pagar pembatas yang ada di balkon kamar-nya.

Yup, kamar Haechan dan Mark itu bersebalahan. Jadi tidak heran kalau misalkan Haechan keluar masuk kamar Mark.

Bukan hanya untuk bertemu Mark, melainkan untuk berkunjung ke kediaman Lee. Haechan sukses membuat kediaman Lee seperti tidak mempunyai pintu utama, karena Haechan selalu menggunakan kamar Mark sebagai akses berkunjung.

Sampai di dalam kamar, Haechan langsung di sambut oleh seseorang.

"Yak! Cepat bereskan kamar-mu yang seperti gubuk ini!" Titah orang itu.

Haechan menatap orang yang ada di hadapan-nya dengan tatapan jengkel. Hendery, orang yang baru saja kembali ke dalam rumah-nya.

Hendery itu merupakan kakak Haechan. Anak pertama dari Lee Johnny dan Ten Lee.

Hendery memang sudah lama tinggal di China. Orang tua mereka mengirim Hendery ke China tempat kelahiran Hendery agar dirinya bisa mengusai bahasa di sana.

Keluarga Haechan itu keluarga yang negara kelahiran-nya berbeda-beda, sering di sebut keluarga manca negara.

Appa-nya yang keturunan Korea-Amerika dan besar di Chicago, menguasai beberapa bahasa seperti Inggris, Korea, Spain. Eomma-nya yang keturunan Thailand yang sangat handal dan mengusai beberapa bahasa. Seperti Thailand, Korea, China, Inggris, dan Jepang. Hendery sang kakak pertama, yang lahir dan mempunyai kebangsaan Makau, menguasai berbagai bahasa. Seperti Katon, China, dan Inggris.

Sedangkan Haechan? Ia lahir dan mempunyai kebangsaan Korea dan hanya bisa berbahasa Korea. Maka dari itu Haechan suka bingung kalau keluarga-nya tiba-tiba berbicara dalam bahasa Inggris.

Haechan pernah mengikuti les bahasa. Baik itu bahasa Inggris, bahasa German, dan bahasa Prancis. Tapi Haechan langsung memilih untuk menyerah. Dia sudah cukup bangga walau hanya bisa bahasa Korea. Ada untung-nya juga cuma bisa bahasa Korea.

"Kenapa kau kembali sih?" Tanya Haechan.

"Bahkan aku tidak akan kembali ke sana lagi. Aku akan tinggal di sini selama-nya, dan akan bersekolah di sekolah-mu." Ucap Hendery yang langsung di balas decakan tidak suka oleh Haechan.

"Cepat bereskan kamar ini! Aku tidak akan segan-segan menelepon Eomma dan Appa! Mengadukan ini semua kepada mereka, agar kau tidak dapat uang jajan selama mereka di Chicago!" Ancam Hendery seraya menunjukkan beberapa foto kamar Haechan yang sudah ia ambil di kamera ponsel-nya.

Dengan tatapan tidak bersahabat, Haechan mulai membereskan kamar-nya yang seperti kapal pecah.

Kamar-nya benar-benar tidak menunjukkan kamar seorang wanita. Sangat berantakan seperti kapal pecah. Bahkan kamar laki-laki tidak seberantakan kamar Haechan.

Sampah di mana-mana, baju di mana-mana, dan masih banyak lagi. Benar-benar tidak teratur.

30 menit waktu yang di butuhkan Haechan untuk kamar-nya rapih. Bukan hanya sekedar rapih yang biasa saja! Tapi rapih yang benar-benar rapih! Sampai lemari-nya rapih karena ia yang melipat dan menyusun ulang.

"Nah, kan kalau kayak gini enak di lihat! Seperti kamar seorang wanita!" Gumam Hendery begitu Haechan telah selesai membereskan kamar-nya.

"Cepat-lah turun! Aku sudah menyiapkan berbagai makanan untuk-mu." Titah Hendery.

Haechan tidak ada niatan untuk membantah. Perut-nya benar-benar lapar, jadi ia memutuskan untuk mengikuti Hendery.

Sebelum ke arah ruang keluarga, Haechan melimpir ke dapur terlebih dahulu. Mengambil sesuatu lalu segera bergegas ke ruang keluarga.

*plak* satu tamparan berhasil Haechan daratkan ke tangan Hendery.

I WILL GOT YOU - MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang