4. Don't Leave Me

1K 59 0
                                    

Setelah puas tertidur dengan lelap, Mark akhir-nya terbangun dari tidur-nya.

Rasa pegal langsung menyerang Mark, begitu dia membuka mata-nya. Tubuh-nya yang ingin ia renggangkan pun tertahan ketika ada seseorang yang tiba-tiba mengeratkan pelukkan-nya.

Ah, bahkan Mark tidak menyadari kalau ada orang yang memeluk diri-nya.

Lee Haechan, orang yang tengah tertidur pulas ini berhasil memeluk tubuh-nya yang sedang bertelanjang dada ini.

Bahkan Mark tidak menyadari bahwa diri-nya belum memakai baju, sejak kejadian tadi.

Mark menatap wajah polos Haechan yang tengah tertidur pulas saat ini. Wajah Haechan terlihat damai dan snagat tenang, berbeda ketika diri-nya sudah bangun. Wajah-nya langsung berubah menjadi menyebalkan.

Tangan-nya langsung menyingkirkan rambut Haechan yang menutupi wajah-nya.

Tanpa terasa, Mark mulai tersenyum tipis begitu melihat mulut Haechan yang tengah mengerucut ketika tidur. Apakah ini sudah menjadi kebiasaan Haechan ketika tidur? - batin Mark.

Setelah sadar apa yang ia lakukan dan ia katakan, Mark langsung menggelengkan kepala-nya, dan langsung beranjak dari tidur-nya.

Perlahan tapi pasti, Mark mulai memindahkan tubuh Haechan lebih ke atas ranjang-nya, agar Haechan bisa tidur dengan nyenyak. Mark mulai menidurkan kepala Haechan di atas bantal empuk, Agar kepala Haechan tidak sakit karena tidur di atas lengan Mark. Bisa sakit kepala Haechan kalau terus-terusan tidur di lengan-nya.

Tak lupa Mark menyelimuti tubuh Haechan sampai menutupi leher-nya. Namun, baru saja di selimuti, Haechan sudah membuka dan menendang-nendang selimut yang menutupi diri-nya.

"Panas!" Gumam Haechan, lalu mulai tenang kembali setelah itu.

Perkataan Haechan sukses membuat Mark tertegun. Panas? Heol! Bahkan Air Conditioner di sini sudah menyentuh suhu terendah. Ruangan juga terasa susah sangat dingin, dan Haechan masih bilang panas? Perkataan konyol macam apa itu? Apakah Haechan seorang vampir yang tahan akan rasa panas?

Tak mau mengambil pusing, Mark pun bergegas beranjak untuk mengambil baju yang ada di lemari-nya.

Namun baru saja ingin membalik-kan badan-nya, pergelangan tangan-nya sudah di cekal oleh tangan Haechan.

Mark langsung membalikkan tubuh-nya, menatap Haechan yang masih menutup kedua mata-nya dengan tenang.

Baru saja Mark ingin melepaskan cekalan tangan Haechan, tubuh-nya sudah di tarik lebih dulu oleh Haechan.

Tindakan Haechan sukses membuat Mark oleng dan terjatuh tepat menindih Haechan. Untung saja Marknitu sigap. Ia langsung menahan bobot tubuh-nya dengan kedua tangan-nya agar tidak menindih tubuh Haechan.

Mark langsung menghela nafas-nya lega begitu melihat Haechan yang sudah lebih tenang. Haechan benar-benar merepotkan! Entah itu ketika dia terjaga, atau tertidur sekalipun. Sukses membuat Mark kewalahan atas tingkah Haechan yang sangat luar biasa.

"Teddy bear! Teddy bear jangan tinggalkan Haechan lagi!" Gumam Haechan yang masih menutup mata-nya.

Mark mendelik. "Apakah dia mengigau?" Gumam Mark, seraya menggoyangkan tangan-nya di hadapan wajah Haechan.

"Teddy bear! Jangan tinggalin Haechan!" Teriak Haechan yang langsung meremat tangan Mark dengan keras.

Lambat laun tangan Haechan langsung memeluk tubuh-nya. Menarukmh kepala-nya tepat di dada bidang Mark yang sedang shirtless.

Mark menggeram di saat ia merasakan deru nafas Haechan di tubuh-nya. Bukan hanya itu, Haechan sudah mendusel manja kepada Mark.

"Teddy bear jangan nakal lagi ya! Jangan tinggalkan Haechan lagi." Gumam Haechan yang sudah sesegukan.

Mark di buat terkejut lagi ketika mendengar Haechan yang sesegukkan. Ia langsung memeluk Haechan. Mengusap bahu dan pucuk kepala Haechan. Mark dapat mencium wangi shampo yang Haechan yang benar-benar sangat harum.

"Sssttt. Teddy bear tidak akan pergi meninggalkan Chaniee lagi. Sekarang Channie tidur yang tenang ya. Jangan memimpikan apapun." Tanpa sadar Mark mengucapkan kalimat itu untuk menenangkan Haechan.

Mark tidak mau Haechan bermimpi di dalam tidur-nya. Kata para ahli kesehatan. Kalau seseorang tertidur dengan keadaan bermimpi. Berati tidur orang itu tidak nyenyak, karena otak-nya yang terus bekerja. Haechan terlalu kelelahan dan harus tidur dengan nyenyak.

Mark dapat merasakan deru nafas Haechan yang sudah kembali normal.

Mark langsung menghela nafas-nya kasar. Ia langsung mengusap wajah-nya frustasi.

Tubuh-nya saat ini sedang bertelanjang dada. Suhu ruangan yang ada di dalam kamar Mark sudah sangat dingin. Ia ingin menutupi tubuh-nya, tapi selimut sudah terjatuh di lantai karena ulah Haechan.

Percuma juga kalau menutupi tubuh-nya dengan selimut, Haechan pasti membuka selimut itu. Ingin menaikkan suhu-nya, Haechan pasti akan kepanasan. Mark ingin beranjak dari tidur-nya, Haechan pasti menarik-nya kembali.

"Kau tau? Kenapa kau sangat merepotkan sekali?" Gumam Mark.

Mark sebenarnya sudah sangat lelah oleh tingkah, kelakuan dan sifat Haechan.

Kejahilan Haechan sudah tidak dapat di tolong oleh Mark. Pernah sekali terlintas di pikiran Mark untuk pindah ke apartemen pemberian Appa-nya ketika diri-nya ulang tahun, guna menghindari Haechan. Namun ia urungkan, karena ia tau kalau sang Eomma tidak akan mengizinkan-nya.

Satu kata yang dapat menggambarkan Haechan adalah luar biasa. Semua tingkah, kelakuan dan sifat Haechan benar-benar luar biasa sampai diri-nya bingung harus menghadapi Haechan kayak gimana lagi.

Haechan itu suka sekali jahil dengan orang, tapi dia akan marah dan langsung balas dendam ketika diri-nya di goda oleh seseorang.

Haechan tidak akan melepaskan seseorang yang sudah menjahili diri-nya. Ia akan membalas hari itu juga orang yang telah menjahili-nya. Haechan akan membalas-nya 2 kali lebih jahil, dari orang yang menjahili diri-nya.

Kalau tidak terbalaskan hari itu juga? Haechan akan terus memantau, seraya merancang serangan pembalasan yang lebih kejam dan sangat jahil.

Maka dari itu Mark sering mengalah kepada Haechan yang sangat suka menjahili diri-nya. Karena apa? Haechan akan sadis kalau membalas dendam. Ia tidak akan membiarkan orang itu hidup tentram, sampai dendam-nya terbalaskan.

Bahkan Mina, kekasih-nya pernah menjadi target Haechan. Bagaimana tidak menjadi target Haechan. Ia tidak tau penyebab Haechan menjadikan target-nya.

"Fuck Lee Haechan!" Ringis Mark ketika merasakan kejantanan-nya di usap dari luar oleh kaki Haechan.

Mark dapat merasakan perlahan kejantanan-nya mulai bangkit.

"Kau tau? Aku itu lelaki normal yang akan terbangun apabila kau menggoda-ku." Mark menggeram rendah. Ia sudah menelusupkan wajah-nya di kepala Haechan.

"Hentikan Haechaniee. Kau bisa membuat-ku hilang kendali." Sambung Mark yang masih mencoba mengontrol diri-nya atas ulah Haechan.

"Hah~~" helaan nafas lega ketika Haechan berhenti.

I WILL GOT YOU - MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang