30 Agustus 2008

22 4 1
                                    

Lyn terbangun dari mimpi paling buruk yang pernah ia alami. Di dalam mimpi itu, Johan dan Juan terlihat bahagia dengan seorang anak perempuan dan seorang wanita cantik. Saat dirinya memanggil keduanya, mereka tampak acuh dan meninggalkan nya.

"Apa bang Juan senang kalau jauh dari Lyn?" Pertanyaan itu tertuju pada dirinya sendiri.

Saat masih dalam lamunannya, pintu kamarnya terbuka. Lyn langsung menatap orang yang membuka pintu itu.

"Mama" pekik Lyn senang, dengan segera ia memeluk sang ibu.

"Hai baby, apa kamu sangat merindukan mama?" Tanya Serlin sambil membalas lembut pelukan putri satu satunya.

"Tentu saja, mama kemana aja?" Tanya Lyn sambil mendongakkan kepalanya.

"Maaf ya, ada yang harus mama kerjakan. Tapi sekarang mama sudah ada disini kan" ucap Serlin yang  diangguki oleh Lyn.

Serlin melepas pelukan mereka dengan perlahan, kemudian mengelus pelan kepala sang anak. Tatapannya sangat lembut, Lyn sangat suka. Tapi, saat malam itu mamanya nampak menyeramkan.

"Lyn sekarang mandi, setelah itu kita berangkat ke sekolahan barunya Lyn. Kita urus semua keperluan Lyn di sekolah itu" ucap Serlin yang membuat Lyn tersenyum sangat cerah.

"Okay ma" pekik Lyn kemudian langsung berlari menuju kamar mandi.

Serlin tersenyum hangat melihat kearah Lyn yang terlihat gembira bisa bersekolah kembali. Setelahnya, ia berlalu pergi dari kamar sang anak dan turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Pelayan yang biasanya sudah datang di pagi hari, berganti jadwal akan berada di apartemen sekitar siang hari hingga waktu makan malam.

---

Cukup memakan waktu yang lama untuk mengurus kepindahan Lyn ke sekolahan barunya. Serlin baru menyelesaikan semuanya di siang harinya, dan ia memutuskan untuk mengajak Lyn makan siang di restoran saja. 

Selama makan siang itu, Lyn terus bercerita apa saja yang ia lewati selama beberapa hari ini. Serlin tersenyum dan sesekali menanggapi ocehan Lyn. Tak terasa hari sudah sore, keduanya pun pulang kembali ke apartemen. 

"Sesampainya di apartemen, Lyn langsung mandi dan memakai dress yang sudah mama siapkan di lemarmu ya," ucap Serlin dengan mata yang fokus ke jalanan. 

"Kita mau kemana ma?" tanya Lyn sambil menatap Serlin. 

"Ada seseorang yang mengajak kita makan malam, dan seseorang ini akan mengubah semuanya. Jadi, mama harap kamu bersikap baik ya," jelas Serlin. 

Lyn nampak terdiam sesaat, kemudian baru menganggukkan kepalanya. Setelah itu, keduanya kembali terdiam dan hanya ada suara deru mesin yang mengisi diantara keduanya. 

Tak butuh waktu yang lama, mereka sudah sampai di parkiran apartemen. Serlin menggandeng tangan Lyn sampai mereka benar benar sampai di unit apartemen. Sesuai dengan instruksi Serlin tadi, Lyn bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Begitu juga dengan Serlin yang langsung masuk ke kamarnya. 

Sekitar 30 menit, Lyn keluar dari kamarnya. Kemudian duduk di sofa ruang tengah, karena seperti nya Serlin akan lama keluar dari kamarnya. Lyn pun memutuskan untuk menyaksikan tayangan televisi.

Bocah 7 tahun itu mengganti ganti chanel televisi dengan bosan. Tak ada tayangan yang mampu menarik perhatiannya.

"Baby, ayo kita berangkat" ucap Serlin sambil menutup pintu kamarnya.

Lyn yang mendengar itu langsung mematikan televisi dan berdiri dari duduknya. Ia menatap sang mama dengan kagum.

"Mama cantik" ucap Lyn dengan tatapan yang berbinar.

Serlin yang mendengar itu tersenyum senang, kemudian menggandeng tangan Lyn. Dan keduanya pun kembali ke mobil. Serlin melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sedikit tinggi.

Bayangan saat malam mamanya membawa paksa dirinya membuat Lyn terdiam. Serlin sepertinya tidak menyadari perubahan sikap anaknya itu. Mungkin pikirannya hanya dipenuhi oleh orang yang akan ia temui beberapa saat lagi.

Sekitar 20 menit, mobil itu akhirnya parkir di depan sebuah bangunan mewah. Dari gaya arsitektur rumah itu terlihat kebarat baratan. Keduanya turun dari mobil setelah pintu di buka kan oleh pria berpakaian pelayan.

Serlin menggandeng tangan Lyn, kemudian sedikit menariknya agar ia cepat sampai di depan pintu bangunan mewah itu. Sungguh Lyn kewalahan mengimbangi langkah sang mama.

Setelah sampai di depan pintu, pintu besar itu pun terbuka. Keduanya masuk, dan hal yang pertama Lyn lihat adalah seorang pria tampan dengan jas yang menawan. Namun aura yang dikeluarkan oleh pria itu, membuat Lyn sedikit takut.

"Hai my queen" ucap pria itu kemudian mencium sekilas bibir Serlin.

Lyn yang melihat itu hanya mengerjakan matanya polos. Apa yang pria itu lakukan? Kenapa ia memakan bibirnya mama? Mungkin seperti itu kira kira pikiran Lyn.

"Hei, ada anak kecil disini" bisik Serlin malu malu.

Kemudian pria itu mengalihkan atensinya kearah Lyn. Bocah 7 tahun itu beringsut ke belakang Serlin. Ia takut dengan tatapan yang diberikan pria dihadapannya itu.

"Hai little girl, perkenalkan namaku Syden Keyzie. Kamu bisa memanggilku Daddy" ucap Syden.

"Daddy?" Tanya Lyn dengan bingung.

"Iya baby, kamu bakal punya Daddy baru" ucap Serlin yang membuat Lyn memiringkan kepalanya.

Sepertinya Syden sudah tidak bisa menahan kegemasannya. Ia menggendong Lyn kemudian memutarkan tubuhnya, membuat Lyn memekik senang.

"Apa kamu senang little girl?" Tanya Syden yang masih setia memutar tubuhnya.

"Sangat senanggg" pekik Lyn.

Melihat interaksi itu membuat Serlin tersenyum. Setelahnya ketiganya makan malam bersama layaknya keluarga yang harmonis.

Baru beberapa menit Lyn bertemu Syden, namun sepertinya ia sudah dekat dengan 'daddy' barunya.

Di malam yang sama, Johan dan Juan juga sedang memakan makan malam mereka. Namun bedanya, keduanya masih sama sama berusaha menata kembali keadaan mereka.

Ini masih awal dari segalanya, namun dengan keegoisan dua orang dewasa. Sepasang anak kembar harus terpisah dengan batin yang terus terikat.

Di sela Lyn yang merasa bahagia, ia juga merasa adanya kekosongan di hatinya. Ia yakin perasaan ini berhubungan dengan perasaan Juan, kakak kembarnya.

"Lyn berdoa semoga bang Juan juga bahagia. Mari bertahan bersama untuk bertemu kembali di masa yang akan datang"  batin Lyn.

TBC
Thx
Xoxo 💙

DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang