16 - Makan Seperti Beruang Kutub

245 57 9
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Setelah hidup seperti kera di Maldives selama sepuluh hari, akhirnya aku kembali ke tanah airku.

Melalui perjalanan ke Maldives ini, aku dengan berlinang air mata menemukan dua hal terbaik di dunia, pertama Seoul, kedua makanan Korea...

Setelah kembali ke rumah, aku menyeret Myungsoo untuk berkeliling supermarket. Myungsoo membantuku membawa tumpukan besar bahan masakan yang kubeli. Apa? Apa kalian berpikir bagaimana aku bisa memaksa Myungsoo melakukan sesuatu? Bercanda atau tidak bercanda, aku hanya memberikan satu syarat di depannya bahwa jika dia benar-benar tidak ingin makan nasi lagi, dia tidak perlu bekerja sama!

Kemudian, aku memasak berbagai masakan Korea yang mewah, sebuah meja besar yang penuh dengan masakan.

Lalu aku mulai makan.

Lalu aku makan lebih banyak.

Karena aku terlalu banyak makan malam, aku mulai terlihat seperti wanita hamil dan bahkan harus berusaha sedikit saat bergerak.

Aku berbaring di tempat tidur dan mengelus perutku. Di satu sisi, aku memiliki sendawa yang memuaskan, sementara di sisi lain, aku berusaha keras untuk tidak mengeluh tentang kesulitan perutku saat ini.

Myungsoo menatapku dengan pandangan mencemooh dan berkata,"Kau benar-benar orang yang terlalu memanjakan diri."

Ekspresi wajah Myungsoo benar-benar membuatku takut, jadi aku tidak mengganggunya. Dengan susah payah, aku bangkit dari tempat tidur dan mengeluarkan botol berisi tablet pencernaan dari laci, memasukkan satu pil ke dalam mulutku dan minum air.

Saat aku sedang minum, Myungsoo duduk di sampingku di tempat tidur dan mengambil botol dari tanganku, sambil membaliknya, dia tanpa sadar bertanya,"Sepertinya kau sering makan berlebihan? Ini benar-benar membuka mata."

Kesal, aku menjawab,"Gaya hidupku sangat sehat."

Myungsoo melihat botol itu lagi, lalu tiba-tiba menyipitkan matanya, tersenyum dan berkata,"Ya, ini benar-benar sehat. Kau tidak menggunakan obat ini selama tiga tahun terakhir, 'kan?"

"...?"

Myungsoo mengguncang botol di tangannya dan dengan sangat tenang menyampaikan berita yang membuat hatiku pahit,"Obat ini sudah kedaluwarsa."

Aku kaget, langsung menyambar botol darinya untuk memeriksa dan ya Tuhan, itu benar-benar kedaluwarsa. Seolah atap bocor saja tidak cukup, aku juga harus menghadapi hujan yang tak henti-hentinya, jadi apa yang harus kulakukan sekarang? Haruskah aku pergi ke rumah sakit dengan perut yang membuncit ini dan memberi tahu dokter bahwa itu karena aku makan berlebihan sebelumnya dan untuk mengatasi masalah itu aku minum obat kedaluwarsa? Itu terlalu memalukan!

Aku sedikit ragu-ragu lalu bertanya pada Myungsoo,"Katakan, apa aku perlu pergi ke rumah sakit?"

Myungsoo merenung sejenak dan kemudian berkata,"Tidak perlu, 'kan?"

Aku segera mengangguk setuju,"Ya, ya, ya, aku pikir juga begitu!"

Kemudian Myungsoo menambahkan,'Selama kau memuntahkan semuanya, itu akan baik-baik saja."

Tidak perlu ke rumah sakit, muntahkan saja semua yang kumakan. Ya, begitu saja!

Aku merasa bahwa Myungsoo bersukacita pada situasi ini sehingga aku tidak peduli tentangnya. Aku berguling untuk berbaring di tempat tidur. Aku hanya akan tidur, waktu semalaman sudah cukup untuk mencerna semuanya.

Puk, Myungsoo memukul kepalaku dengan bantal; rupanya dia benar-benar tidak ingin membiarkanku tidur. Dia berkata,"Aku tidak ingin menemanimu ke rumah sakit besok."

Married with Mr. Gay [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang