9

445 58 0
                                    

Indro telah sampai membawa ria kerumah sakit yang tidak jauh dari sekolah mereka , setelah diperiksa ternyata seharusnya ria harus mendapatkan perawatan intensif paling tidak harus diinfus tapi gadis keras kepala tersebut nekat menolak secara mentah-mentah.

" Gak Dok saya dikasih obat aja nanti juga sembuh ucap gadis yang berbaring lemah diatas brankar rumah sakit tersebut"

" Kalo dokter bilang harus nginep disini nurut aja ri , nanti kalo makin parah gimana ? Ucap laki-laki yang berdiri disamping perempuan tersebut dengan sedikit kesal pasalnya gadis cantik yang satu ini sedang sakit tapi masih bisa bersikap keras kepala"

" Gwe gamau di infus cicit gadis itu"

"Udah deh percaya sama gwe , gabakal sakit kok cuma kayak di gigit semut "

" Plis ndro jangan paksa gwe itu phobia jarum suntik gumam ria dengan lirih "

" Ini demi kebaikan elo juga ri , gwe gamau elo sakit "

" Adek-adek sudah jangan ribut kalo memang adek ini gamau dirawat dirumah sakit saya akan berikan resep obat dan juga vitamin tapi harus janji bahwa nanti dirumah tidak boleh makan-makan yang pedas dan asam intinya jaga pola makan dan juga istirahat yang cukup jelas dokter tersebut"

" Baik dok balas ria"

" Tapi sebenarnya dia parah gak sih dok ? Takutnya kalo misalkan gak dirawat disini nanti makin parah lagi "

" Tadinya saya pikir kalo dia dirawat disini dia akan mendapatkan infus yang tujuannya agar rasa lemas nya cepat hilang sehingga pemulihan nya lebih cepat soalnya rata-rata orang yang terkena tipes itu gejala nya pusing , mual , demam dan lemas tapi kalo nanti pola makannya sudah teratur pasti akan sembuh"

" Ohh begitu "

" Kalo begitu kalian tunggu disini dulu biar saya siapkan resep obatnya "

" Baik dok "

Sepeninggal dokter tersebut ria dan Indro pun kembali ribut .

" Heran gwe masih sakit aja masih bisa bawel padahal diinfus gak sakit yang ada infusnya yang takut sama elo celetuk Indro "

" Berisik makin pusing nih kepala gwe ucap ria "

Sejujurnya Indro kasihan juga pada gadis itu tapi tetap saja ia gengsi jika harus menunjukkan rasa kekhawatiran nya .

" Mamii ria kangen , biasanya kalo ria sakit mami bakal pijitin ria terus nanti papi bakal nemenin Ria ucap gadis itu secara tiba-tiba"

Mendengar penuturan ria Indro pun jadi semakin merasa bersalah belum satu Minggu ia menjadi suami ria malah dia sudah membuat gadis itu jatuh sakit .

" Udah gausah sedih , mana yang sakit biar gwe pijitin lagian gwe juga bakal nemenin elo sama kayak papi Lo RI gausah khawatir "

" Kepala gwe sakit "

Perlahan Indro duduk disamping ria dan memijat kepala gadis itu dengan sepenuh hati .

" Habis ini mau makan apa biar nanti aku beliin hemm"

" Gak selera makan"

" Loh harus makan biar gak lemes ucap indro sembari mengusap rambut panjang ria"

" Aku cuma pengen nginep dirumah mami aku kangen sama keluarga aku ucap ria dengan jujur"

" Yaudah nanti kita pulang kerumah kamu , tapi kamu harus sembuh oke ?"

" Iya , makasih ya ndro balas ria dengan senyum tipis dibibir nya "

Perlahan ria menyenderkan kepalanya dibahu Indro yang dibalas pelukan hangat dari Indro .

" Maaf... Hanya itu yang dapat diucapkan oleh Indro "

Stay with me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang