Indro telah sampai membawa ria kerumah sakit yang tidak jauh dari sekolah mereka , setelah diperiksa ternyata seharusnya ria harus mendapatkan perawatan intensif paling tidak harus diinfus tapi gadis keras kepala tersebut nekat menolak secara mentah-mentah.
" Gak Dok saya dikasih obat aja nanti juga sembuh ucap gadis yang berbaring lemah diatas brankar rumah sakit tersebut"
" Kalo dokter bilang harus nginep disini nurut aja ri , nanti kalo makin parah gimana ? Ucap laki-laki yang berdiri disamping perempuan tersebut dengan sedikit kesal pasalnya gadis cantik yang satu ini sedang sakit tapi masih bisa bersikap keras kepala"
" Gwe gamau di infus cicit gadis itu"
"Udah deh percaya sama gwe , gabakal sakit kok cuma kayak di gigit semut "
" Plis ndro jangan paksa gwe itu phobia jarum suntik gumam ria dengan lirih "
" Ini demi kebaikan elo juga ri , gwe gamau elo sakit "
" Adek-adek sudah jangan ribut kalo memang adek ini gamau dirawat dirumah sakit saya akan berikan resep obat dan juga vitamin tapi harus janji bahwa nanti dirumah tidak boleh makan-makan yang pedas dan asam intinya jaga pola makan dan juga istirahat yang cukup jelas dokter tersebut"
" Baik dok balas ria"
" Tapi sebenarnya dia parah gak sih dok ? Takutnya kalo misalkan gak dirawat disini nanti makin parah lagi "
" Tadinya saya pikir kalo dia dirawat disini dia akan mendapatkan infus yang tujuannya agar rasa lemas nya cepat hilang sehingga pemulihan nya lebih cepat soalnya rata-rata orang yang terkena tipes itu gejala nya pusing , mual , demam dan lemas tapi kalo nanti pola makannya sudah teratur pasti akan sembuh"
" Ohh begitu "
" Kalo begitu kalian tunggu disini dulu biar saya siapkan resep obatnya "
" Baik dok "
Sepeninggal dokter tersebut ria dan Indro pun kembali ribut .
" Heran gwe masih sakit aja masih bisa bawel padahal diinfus gak sakit yang ada infusnya yang takut sama elo celetuk Indro "
" Berisik makin pusing nih kepala gwe ucap ria "
Sejujurnya Indro kasihan juga pada gadis itu tapi tetap saja ia gengsi jika harus menunjukkan rasa kekhawatiran nya .
" Mamii ria kangen , biasanya kalo ria sakit mami bakal pijitin ria terus nanti papi bakal nemenin Ria ucap gadis itu secara tiba-tiba"
Mendengar penuturan ria Indro pun jadi semakin merasa bersalah belum satu Minggu ia menjadi suami ria malah dia sudah membuat gadis itu jatuh sakit .
" Udah gausah sedih , mana yang sakit biar gwe pijitin lagian gwe juga bakal nemenin elo sama kayak papi Lo RI gausah khawatir "
" Kepala gwe sakit "
Perlahan Indro duduk disamping ria dan memijat kepala gadis itu dengan sepenuh hati .
" Habis ini mau makan apa biar nanti aku beliin hemm"
" Gak selera makan"
" Loh harus makan biar gak lemes ucap indro sembari mengusap rambut panjang ria"
" Aku cuma pengen nginep dirumah mami aku kangen sama keluarga aku ucap ria dengan jujur"
" Yaudah nanti kita pulang kerumah kamu , tapi kamu harus sembuh oke ?"
" Iya , makasih ya ndro balas ria dengan senyum tipis dibibir nya "
Perlahan ria menyenderkan kepalanya dibahu Indro yang dibalas pelukan hangat dari Indro .
" Maaf... Hanya itu yang dapat diucapkan oleh Indro "
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with me
Randomkisah dua remaja yang masih berusia 17 tahun harus menjalani kehidupan rumah tangga mereka adalah ria sigadis manja dan Indro si cowok jahil, seperti apakah kehidupan ria dan Indro setelah menikah?dan apakah pernikahan keduanya akan bertahan lama de...