10

470 61 1
                                    

sebelum baca Vote dulu yah 🌻
Spam komen untuk next 🌻

Kini Indro sudah berada didalam kamar bernuansa biru didalamnya banyak foto-foto gadis cantik yang kini berstatus sebagai istrinya selain itu disana juga cukup banyak boneka yang tertera diatas meja belajar , di kasur bahkan diatas lemari Indro juga melihat ada beberapa buku novel koleksi ria .

Ada satu barang yang menarik perhatiannya kebetulan ria sedang mandi jadi Indro bisa melihat-lihat kamar istrinya dengan bebas .

Indro mengambil sebuah album foto yang terletak diantara buku - buku novel milik ria .

Indro membuka isi album foto tersebut yang pertama kali ia lihat adalah foto seorang bayi yang sangat lucu menurutnya .

Dihalaman kedua ada foto sebuah bayi berusia 5 bulan yang tengah menangis tanpa menggunakan pakaian .

Dan saat itu pula ria sudah selesai mandi dan ia melihat Indro yang melihat barang yang menjadi privasi nya .

" Omg Indro elo ngapain teriak ria sembari mengambil alih album foto yang dipegang oleh Indro "

Indro langsung tertawa terbahak bahak melihat ekspresi wajah ria yang memerah menahan malu .

" Sumpah ri gwe udah lihat .... hahahahaha"

Ria langsung memelototi indro dengan sorot wajah malu dan marah .

" Liat apaan hah? Dasar mesum pekik ria sembari menjewer telinga Indro yang membuat sang empu meringis kesakitan "

" Aduh ri  lepasin dong , lagian gwe mesum darimana coba balas Indro tak terima"

" Yah elo liat foto-foto kecil gwe mana ada yang telanjang lagi , itu apa kalo gak mesum namanya celetuk ria yang masih setia menjewer telinga suaminya "

Kali ini Indro malah semakin tertawa entah kenapa wajah istrinya begitu menggemaskan .

"   Hahahaha ...Kan masih kecil gpp dong timpal Indro disela-sela tawanya "

" Dasar mesum!!"

Posisi mereka saat ini adalah Indro yang duduk di kasur ria dan ria yang berdiri didepan Indro sembari menjewer telinga Indro .

Tanpa diduga tiba-tiba tangan kekar Indro melingkar di  pinggang ria .

Tiba-tiba rasa gugup mulai menyelimuti seluruh tubuh ria , tubuhnya mendadak membeku jantung nya berdegup kencang.

Dengan cepat Indro menarik ria yang membuat gadis itu duduk dipangkuan indro .

" Ndro lepasin ...."

" Kenapa ?"

" Gwe risih diginiin ucap ria dengan wajah polosnya"

Indro menyelipkan anakan rambut Panjang ria , Indro sangat suka dengan aroma wangi rambut ria yang khas  .

" Ndro...."

" Hemmm "

Tiba-tiba Indro semakin mendekatkan wajahnya ke ria dan entah kenapa gadis itu hanya diam tak bisa berkata-kata tubuhnya juga membeku .

Ria pun hanya bisa memejamkan matanya.

" Ria Lo ngapain merem-merem gitu ujar Indro sembari tersenyum menggoda gadis itu "

" Eh....itu apa .... Emmm elo yang ngapain ujar ria yang salting dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk disamping Indro sembari menutupi wajahnya yang sudah memerah akibat rasa malu "

" Bwahahahhahahah Lo pikir apa ? Gwe mau ngapain hemmmm....."

" Gwe gak mikir apa-apa kok elaknya "

" Jadi siapa yang mesum bisik Indro tepat disamping wajah ria"

Ria langsung mendorong tubuh Indro untuk menjauh darinya .

Ria sudah sangat malu memilih untuk melenggang keluar dari kamarnya meninggalkan Indro yang masih tertawa mengejeknya.


_🌻_

Ria menghampiri kakak iparnya dan juga maminya yang tengah sibuk masak di dapur.

" Mami , uni ada yang bisa ria bantuin ucap ria sembari berjalan menghampiri Alya yang tengah sibuk memotong bawang"

" Tumben banget mau bantu , biasanya juga ogah'an timpal maminya "

" Gabut mi soalnya pekik ria"

" Yaudah kamu bantu cuciin sayuran nya soalnya mami lagi goreng ikan dan uni kan lagi motong bawang "

" Ouh kalo gitumah gampang ucap ria dengan antusias"
Ria langsung berjalan mengambil beberapa sayuran dan langsung mencuci sayuran tersebut sampai bersih.

Ratna dan Alya tersenyum melihat tingkah ria yang sudah mulai berubah karena dulunya gadis tersebut benar-benar tidak pernah melakukan pekerjaan rumah ataupun membantu maminya memasak hanya ada sifat manja , tapi sekarang sudah terlihat berubah padahal baru 2 hari menjadi istri .

Disisi lain indro tengah merebahkan tubuhnya di king size milik ria namun tiba-tiba ponselnya berdering ada panggilan masuk .

Indro pun langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon nya .

Roni

Indro buruan elo kemarkas kita tadi gwe sama temen-temen yang lain dikeroyok sama anak motor ucap Roni yang terdengar sangat panik.

Lo serius ? Anak motor mana yang berani nyerang kalian perasaan kita gapernah punya masalah sama anak geng motor .

Gwe juga gatau soalnya mereka semua pakek masker , dan parahnya mereka nyari elo ndro

Ndro pokoknya elo langsung aja kemarkas kita kali ini Joko yang berbicara .

Oke-oke , gwe langsung otw ke sana

Setelah itupun Indro langsung mematikan sambungan teleponnya dan langsung mengambil kunci motornya berniat untuk langsung menyusul teman-temannya.


Baru saja Indro ingin keluar kamar ria datang .

" Ndro makan yuk itu udah pada nunggu diruang makan "

"Ri gwe minta maaf yah kayaknya gwe gabisa ikut makan soalnya gwe ada urusan penting dan harus buru-buru pergi balas Indro "

" Oh gitu yaudah hati-hati "

" Iya... Assalamualaikum "

" Walaikumsallam "

Setelah itupun Indro langsung pergi dengan terburu-buru.

"Muka Indro kenapa panik banget yah ? Ada apa sebenarnya batin ria"





































Aku gak bosen-bosen buat  ngingetin kalian untuk vote dan komen yah 🌻❤️

Stay with me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang