"Aku tidak pernah menyesal dilahirkan di keluarga yang berantakan, tapi jujur saja rasanya melelahkan."
. . . . . . . . . .
"Kedua orang tuanya tidak datang?" tanya kepala sekolah.
Sekretaris Herda melirik anak majikannya sejenak, "Mereka sedang sibuk," jawabnya kemudian.
"Saya mengerti."
"Ehmm, jadi bolehkah Dirga tetap sekolah disini?"
"Saya tidak bisa mempertahankan Dirga sekalipun saya mau karena guru-guru yang lain tidak setuju kalau Dirga tetap di sini. "
"Apa benar-benar tidak bisa dipertimbangkan ulang?"
Kepala sekolah itu menggeleng, ia hendak memberi Dirga surat DO tapi dihentikan Sekretaris Herda.
"Ini ada 50jt, apakah cukup?" ucapnya.
Dirga melirik cek yang disodorkan. Dirinya tiba-tiba merasa kesal saat melihat kepala sekolah itu tersenyum dan perlahan meraih cek tersebut.
Sebelum jatuh ke tangan kepala sekolah, Dirga merampasnya lalu merobeknya menjadi dua bagian.
"Saya keluar," ucap Dirga lalu pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah.
. . . . . . . . . .
"Aku tidak suka uang, dan fakta bahwa aku masih membutuhkan uang semakin membuatku membencinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga Maherda
De Todo"Gw hidup dan bernafas, tapi rasanya seperti menjadi mayat berjalan." . . . Seorang pemimpin organisasi yang kerap kali dipanggil dengan sebutan mata elang. Tidak pernah mentaati sebuah peraturan, dan bertindak semaunya hanya demi menarik perhatian...