05

197 37 7
                                    

Dari tubuh seorang 'Perempuan', yang memintamu untuk pulang...




••





Tak kenal maka tak sayang..


Itulah pepatah yang tepat untuk mendefinisikan bagaimana kini dekatnya (Name) dengan keluarga Faust. Mereka telah menganggap gadis itu sebagai anggota dari mereka, bahkan merasa jika ia sangat cocok untuk menjadi pendamping disisi si putra bungsu yang baik hati.

Sampai tak segan-segan untuk mengajaknya ke acara keluarga, bahkan 2 minggu telah berlalu sejak Morgen yang memperkenalkan (Name) pada orang tuanya. Dari kedua belah pihak, tampaknya saling percaya dan telah cukup dekat.



"Lihat (Name)? Sudah ku bilang, kau akan cocok dengan kedua orang tua ku. Aku mengenal mereka dan mengenal mu dengan baik, aku sudah memprediksi semuanya.."



"Baiklah-baiklah, meski begitu tapi lain kali buatlah perencanaan dan persetujuan dariku. Kau tahu bukan, aku orang yang..tak cukup friendly.."



Kini keduanya berjalan bersama dibawah sinar rembulan, lagi gemerlap bintang. Dengan senyum mengembang dan pandangan penuh kehangatan. Morgen dan (Name) merasa senang dengan perjalanan kecil mereka di sebuah hutan.

Setelah pulang dari rumah orang tuanya, Morgen mengantarkan (Name) untuk pulang dengan selamat. Alih-alih menggunakan sihir cahaya nya atau sapu, ia lebih memilih menghabiskan waktu lebih lama bersama orang yang ia lindungi ini.



"Kau benar, tapi ketika dengan ku, kau sangat antusias dan lembut. Apa kau punya 2 kepribadian, (Name)?" Tanya pemuda itu, diakhiri kekehan kecilnya.



"Tentu tidak! Bersama mu itu berbeda, Morgen-lah matahari yang terbit kembali dalam hidupku! Setelah senja itu pergi dahulu, datanglah dirimu yang membawa sinar fajar itu.."

Dia berkata lirih, menatap langsung pada mata biru terang Morgen dengan seksama.

Dia berkata lirih, menatap langsung pada mata biru terang Morgen dengan seksama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"......"






Gadis itu sedikit berlari kedepan tepat setelah mengatakan hal tersebut. Morgen terdiam ketika baru saja mendengar ucapan (Name). Sangat.. tulus menurutnya..



"Apa.. maksud mu, (Name)?"



Hingga secara tak sadar, pemuda itu berhenti berjalan dan hanya menatap (Name) dari belakang. Gadis yang sadar itu langsung berhenti dan berbalik arah, dengan senyum lembut khasnya.



"Pegang tangan ku.."



"...karena kau lah penyebab euphoria ku.."

𝐊𝐮 𝐊𝐢𝐫𝐚 𝐊𝐚𝐮 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 ; Morgen FaustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang