"Sayang, aku tahu aku salah. Dan aku minta maaf sama kamu, kamu boleh lakuin apa aja keaku tapi aku gak mau kita pisah. Aku bakal terima kalau kamu mau marahin aku, kamu mau tampar aku juga gak papa. Tapi kamu inget ini aku.gak.akan.pernah. tanda tangani surat cerai ini."Aku melihat kearahnya yang duduk disebrang dengan senyum sinis tersungging dibibirku.
"Ceraikan aku Jaem" kataku pelan.
"Nggak!"
Aku kaget ketika Jaemin tiba-tiba membentakku. Sepertinya Jaemin menyadari apa yang telah dia lakukan.
"Sayang aku-aku tidak bermaksud membentakmu, aku hanya gak mau kita cerai!"
Aku melihat Jaemin yang mulai bangkit dari sofa seberangku dan beranjak mendekatiku.
"Stay.away.from.me Jaem"
Aku memberikan penekanan dalam setiap kata. Aku ingin dia menyadari bahwa aku sungguh sudah tidak ingin bersama dengannya lagi.
Dan apa yang lucu adalah Jaemin langsung kembali ketempat semula dengan patuh. Yah ternyata dia tetaplah Nanaku, Nana yang selalu menurut padaku,yang selalu perhatian dan lembut. Tapi Nana itu jugalah yang membuatku merasakan sakitnya penghianatan. Karena bisa-bisanya dia menyelingkuhiku dengan sekretarisnya.
Sejujurnya aku pernah ragu dengan hubungan mereka. Aku ingin Jaemin mengganti sekretarisnya menjadi seorang pria saja namun Jaemin berkata bahwa sekretaris wanita lebih peka dan lebih efisien. Aku tak pernah membahasnya lagi setelah Jaemin menolak usulanku, karena aku sadar bahwa sekretaris itu sudah menemani Jaemin sejak sebelum Jaemin berhubungan denganku.
Sejak saat itu terkadang aku kepikiran apa mungkin hubungan mereka semurni itu, tapi aku mencoba mengenyahkannya dari pikiranku. Sampai akhirnya Jaemin memperkenalkanku dengan Anne, sekretarisnya. Dan sejak itu aku mulai percaya bahwa tidak ada 'sesuatu' diantara mereka, karena Anne sangat baik dan mudah berteman dan juga mudah membuat orang nyaman berada didekatnya, kurasa itu yang membuat Jaemin menolak mengganti sekretarisnya. Sejak itu juga terkadang aku mulai hangout dengan Anne dan yah.. Kita melakukan bahnyak hal berdua. Tapi setelah aku mengetahui kenyataannya, aku tak bingung bagaimana harus menghadapi 'sahabatku' itu.
"Oke..cukup sayang, aku gak mau terus bertengkar denganmu karena hal yang percuma karena bagaimanapun kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan tanda tanganku disurat cerai ini. Sekarang sudah sangat larut mari kita tidur, ya?"
Aku sangat kesal mendengar perkataan Jaemin seperti itu. Dia menyelingkuhiku namun dia tidak mau melepaskanku, itu membuatku sedikit frustasi.
Aku hanya menghela nafas pelan dan beranjak kekamar tanpa mengatakan apapun padanya.
"Sayang, bagaimana kalau kita berlibur ke Maldives dan berada disana selama satu bulan penuh. Kurasa itu akan sangat menyenangkan bukan?"
Jaemin mengikutiku di belakang dan terus mencoba mencari topik pembicaraan, namun aku tak pernah menjawabnya sampai kami berada dikamar.
Setelah memasuki kamar aku langsung memasuki closet milikku dan menguncinya dari dalam. Aku melangkah kearah cermin dan memandang pantulanku disana.
Aku terus bertanya apa kekuranganku yang dimiliki Anne sehingga Jaemin memilih berselingkuh dengannya. Apa dia lebih cantik? Apa tubuhnya lebih indah? Apa mungkin dia lebih bisa membuat Jaemin merasa nyaman? Aku tak tahu, aku tidak bisa mendapatkan jawabannya tanpa bertanya pada Jaemin. Tapi itu adalah hal yang tidak akan pernah kulakukan sampai kapanpun.
Aku menghela nafas untuk yang kesekian kali lalu memalingkan wajahku dari cermin. Aku memutuskan untuk segera berganti pakaian lalu tidur. Aku ingin semua ini cepat berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Mind (NC)
FanfictionATTENTION! THERE NO CHILD ALLOWED ! PWP√ SS√ OS√ SF√ kalian bisa request castnya kok..aku usahain penuhi semua request kalian...