47. "cukup"

1K 123 15
                                    


Jennie melewati hari dengan baik-baik saja. Seminggu berlalu dan dia disibukan dengan jadwal pemotretan.

"Aku lapar"

"Makanannya belum sampai?"

"Sudah"

"Lalu tunggu apa lagi?"

Bibir gadis itu mengerucut, dia memandang jennie dengan kesal. Sekarang gadis kucing itu meninggalkannya dan berbincang dengan salah satu staf disana, dia memilih pergi tapi tiba-tiba satu tangan melilit pinggangnya.

"Hati-hati, lisa" Badan gadis yang ternyata lisa itu ditarik pelan menghindari tiang lampu yang hampir dia tabrak.

Lisa tidak menjawab melainkan membuang muka, dia sedikit tersipu karna sekarang tangan jennie masih berada di pinggangnya.

"Aku meminta jadwal makan siangku di percepat"

"Jadi sekarang belum jam-nya?" Jennie menggeleng

Mereka duduk di sofa sambil menyiapkan makanan diatas meja. Lisa diam saja khawatir tingkahnya akan mengganggu jadwal kerja si kim.

"It's okay, aku juga ingin makan bersamamu"

Mereka berdua tertawa. Hari ini lisa datang menemani jennie karna gadis thailand itu bilang dia merindukan si kim. Jennie menolak awalnya, lebih menyuruh lisa untuk istirahat saja tapi gadis berponi itu malah menangis mengatakan bahwa jennie membencinya.

'Okay.. okay, besok aku jemput. Jangan menangis lili aku minta maaf'

Senyum lisa mengembang mengingat bagaimana jennie membujuknya agar berhenti menangis semalam. Dia sedikit tidak mengerti, apa kurangnya jennie dimata rosé?

"Jen"

"Hm?"

"Ada kabar dari rosé?"

Jennie sudah terbiasa jika memang lisa tau beberapa konfliknya denga rosé. Lisa tempat rosé bercerita, sama seperti dirinya ke jisoo.

"Belum, kami memutuskan untuk memikirkan semuanya dalam beberapa waktu"

"Jen, ini sudah seminggu. Melihat kalian berdua seperti ini membuatku takut" Lisa putus asa, walaupun dia membenci rosé karna selalu bersikap bodoh, tetap saja dia tidak ingin jika si chipmunk harus patah hati.

"Aku tidak akan menyerah lis, aku masih sangat mencintainya, sungguh"

Lisa berpindah ke sebelah jennie dan menangis di bahu si kim. "M-maafkan rosé yang bodoh itu"

Jennie tertawa, tapi dirinya salut atas lisa yang selalu ada untuk kekasihnya. "Hei, berhenti menangis. Dasar rapper ceng- Ahk!" Si kim meringis saat merasa tangan lisa bersarang di pahanya menyisakan tanda merah yang terasa perih.

"Setelah ini ke petshop!" Lisa memerintah setelah suapan nasi masuk ke mulutnya.

Mata jennie tulus memperhatikan lisa disebelahnya, "Kenapa?" Tanya lisa ketus

"Aku senang karna memilikimu lis, aku dan rosie beruntung" Bukan tanpa alasan kalimat itu keluar dari mulut jennie. Lisa berusaha sangat keras membuatnya merasa lebih baik, dan jennie bersyukur karna itu.

"Karna kamu melakukan yang sama padaku, selalu."

Benar kata orang-orang, cara kamu memperlakukan orang lain adalah cerminan dari perlakuan yang ingin kamu dapat. Tapi, a-apa kekasihnya tau itu?




skip



Jennie kembali ke rumah. Sudah waktunya makan malam dan perutnya kini sudah siap untuk diisi. Saat memasuki rumah kaki jennie langsung mengarah ke dapur. Tapi diluar dugaanya, sosok gadis manis yang sangat dia rindukan berada disana juga,

Share my ; lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang