34. Panas

1.8K 186 19
                                    


Kuma berlarian kesana kemari menemani jennie yang sedang berolahraga sampai dering handphone memaksa si kim untuk berhenti.

"Hey sa-"

"Jennie, sakit"

"What!? apa yang sakit rosie!?"

"Perut"

Jennie melihat kalender yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ini tanggal nya rosé, dan kekasihnya akan jadi sangat sensitif untuk seminggu kedepan.

"Aku kesana sekarang, ada sesuatu yang kamu butuhkan sayang?"

"Peluk"

Argh, jennie menggeram gemas mendengar suara yang dibuat lucu barusan.

"Baby mau menungguku kan sayang?"

"Cepat baby"

Mommy kim yang baru saja ingin menghampiri anaknya dibuat kaget oleh jennie yang sibuk memakai hoodie dengan buru-buru.

"Mommy! mobil jennie mana?"

"Jangan berteriak sayang, mommy disini"

"Ah baguslah, mobil ku tidak ada mom"

"Sedang di carwash, mommy tidak tau kamu akan keluar"

"Baiklah, aku bawa yang satu lagi"

Jennie berlari dengan kunci mobil yang dia ambil secara acak.

"Kemana sayang?!"

"Menjemput menantu mommy!" Kepala mungil si kim keluar lewat jendela mobil.






Tidak perlu waktu lama, rosé yang memang sudah menunggu langsung masuk kedalam mobil sambil meringis.

Jennie mendekat, mencium harumnya bahu sang rosie. Dia menyentuh langsung perut kekasihnya yang terasa tegang.

"Hei perut nakal! berhentilah menyiksa gadisku!"

Itu membuat si gadis blonde tertawa ringan. Kepala jennie yang sedikit menunduk tadi ditarik mendekat dan dicium kekasihnya diselingi cubitan di sekitar pipi.

"Aku berkeringat, dan sedikit bau mungkin" Suara jennie mengecil diujung, rosé hendak memeluknya sedari tadi tapi dia menghindar.

"Aku menyukainya, kemarilah sayang"

Suara rosé terdengar halus dan dalam. Jennie mendekat dengan dada yang bergetar, kekasihnya masih bisa terlihat sexy disaat seperti ini.

"Aku ingin tidur di kamar mu untuk beberapa hari, jadi bawa aku kesana" Jennie sedikit melonggar dari rosé, mengelus perut itu lagi lalu mencuri kecupan dari bibir kecintaanya.

"Aku tidak sabar saat nanti kita tinggal berdua rosie" si kim tersenyum lebar

Rosé menatap jennie dalam, dia lebih dari ingin untuk tinggal berdua. Tapi keluarganya masih belum membolehkan dengan alasan alice yang akan kesepian ditinggal sendiri. Disini rosé merasa tidak cukup berani untuk jennie dan kebahagiaan kekasihnya itu. Sedangkan jennie melepas semua kepentingan dia sendiri untuk kebahagian rosé.

"Aah aku minta maaf rosie, aku tidak bermak-"

"Maafkan aku jennie, aku pengecut" Suara rosé bergetar

Mobil berhenti tiba-tiba di pinggir jalan, jennie hampir tersedak karna kaget dengan ucapan gadisnya.

"Babyy"

"A-aku pengecut"

Kedua tangan rosé digenggam dan di kecup berkali-kali.

"Ssh,"

"Aku p-"

"Sayangku, itu tidak benar"

Suara rosé mulai serak, matanya terpejam saat tangan hangat jennie mengusap pipinya sayang.

"Aku bisa menunggu rosie, aku mengerti tidak mudah bagi mereka melepas anak bungsunya yang berharga"

"Tenanglah baby, aku tetap milikmu"

Rosé menghambur kepelukan jennie. Menangis sesegukan di tengah leher kekasihnya yang manis. Lama kelamaan rosé tenang saat mencium aroma tubuh kekasihnya.

Cup





5:25pm

Rosé terbangun, dan anehnya dengan tubuh yang terasa lebih segar.

"Sayang"

Tidak ada sahutan, rosé terpaksa bangun dan melihat apa jennie ada disekitarnya.

"Jennie kim!"

"Yes baby!" Ada sahutan dari bawah dibarengi langkah kaki yang terburu-buru

Tidak lama jennie masuk dengan jidat berkerut melihat rosé yang sedang berdiri diatas kasur.

"Ada apa roseanne"

"Jangan berani memanggilku seperti itu saat kita berdua kim"

"haha, baiklah"

"..."

"Sayang"

Yang dipanggil sumringah dan langsung melompat kearah jennie.

"Oh god baby, apa perutmu sudah lebih baik?"

"Sudah," Rosé menyembunyikan wajahnya di leher jennie dengan tubuh yang masih terus digendong.

"Aku memijit dan mengompresnya saat kamu tidur, aku menjagamu rosie"

"Thank you hubby"

"Tidak cukup, tolong melakukan pembayaran disini miss"

Jennie membaringkan tubuh keduanya sambil memanyunkan bibir


"Mmh," Tangan rosé dipakai untuk memeluk leher jennie, menekan tengkuk itu dengan tidak sabar.

Jennie hampir kehilangan akal hanya karna menyecap pada bibir yang biasa dia kecup.

Rosie nya memang penuh rasa dan istimewa.

Hah! Dada keduanya naik turun, mencoba kembali bernafas dengan normal

"Sudah tugasku untuk menjagamu, memperlakukanmu dengan layak, membuatmu bahagia, dan satu-satunya tugasmu adalah bersamaku"

Rosé bersemu. Bibirnya kembali dimakan habis oleh jennie yang hampir hilang kendali tapi disadarkan oleh keadaan.

"Jennie ruby jane, ini akan membakarkau jika diteruskan" Rosé melenguh, nafsu jennie naik.

"Aku lepaskan kali ini, tapi kamu akan membayarnya nanti rosie"

Jennie, rosé, menjalin hubungan dengan hasrat panas yang mengakar.


shit.



Tbc.

Gaboleh pelit-pelit, yuk ngobrol sama el.

Share my ; lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang